TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Takut Disalahkan! 5 Penyebab Anak Sulit Terbuka dengan Orangtua

Membangun komunikasi sangatlah penting

ilustrasi ibu dan anak (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Sebagian anak memilih menutup rapat masalahnya sendiri. Bukan karena tidak ingin bercerita, tapi ada beberapa alasan yang membuat mereka enggan mengatakannya. Daripada menyampaikannya kepada orangtua, mereka lebih senang bercerita kepada teman.  

Bukankah seharusnya orangtua adalah sosok yang paling dekat dengan anak? Lalu mengapa anak bisa sampai malas bercerita dengan orangtua mereka? Nah berikut ini beberapa penyebab anak sulit terbuka dengan orangtuanya:

Baca Juga: 5 Cara Mendidik Anak Biar Gak Jadi Pendendam

1. Anak dan orangtua jarang berkomunikasi

ilustrasi ibu dan anak (pexels.com/Gustavo Fring)

Kurangnya komunikasi membuat orangtua dan anak tidak bisa terbuka. Sudah menjadi kebiasaan bahwa apabila terjadi sesuatu, maka akan dipendam sendiri. Bahkan orangtua tidak pernah melibatkan anak untuk tahu masalah mereka.

Seharusnya bukan begitu. Meski mereka anak-anak, mereka juga perlu tahu. Barangkali tidak secara detail, tapi biasakan untuk mengajak mereka berbicara. Apa tujuannya? Supaya ketika terjadi sesuatu, anak bisa mudah terbuka.

2. Orangtua yang tidak pernah mau mengerti anak

ilustrasi orangtua dan anak (pexels.com/Mikhail Nilov)

Kadang seorang anak tidak mau terbuka karena orangtua tidak pernah mau memahami perasaan anaknya. Orangtua hanya mau dimengerti, tapi tanpa mau mengerti.

Kalau begini, bagimana mau anak terbuka? Orangtua saja tidak mau mengerti mereka. Akibatnya, anak juga enggan untuk terbuka jika sikap orangtua seperti ini.

3. Takut masalahnya disepelekan orangtua

ilustrasi anak kesal (pexels.com/RODNAE Productions)

Ada orangtua yang ketika anaknya bercerita, malah masalah tersebut disepelekan. Orangtua mengatakan bahwa itu persoalan itu tidak seberapa. Para orangtua harus menghindari sikap seperti ini agar tidak membuat anak malah menjadi down.

Anak juga manusia yang punya rasa dan kepekaan. Jangan pernah sepelekan mereka apabila tidak mau disepelekan. Cara kamu menyikapi persoalan anak, bisa saja ditiru oleh anak ketika suatu saat mereka menghadapi sebuah permasalahan.

4. Anak takut disalahkan

ilustrasi anak takut (pexels.com/Monstera)

Anak yang tidak ingin terbuka bisa juga karena takut disalahkan. Mungkin mereka mau mencari bantuan, nasihat, tapi malah langsung disalahkan. Kalau begini, anak tidak akan mau terbuka dengan orangtua.

Seharusnya sikap yang kamu tunjukkan bukan seperti ini. Dengarkan dulu apa yang ingin disampaikan oleh anak. Beri solusi untuk anakmu. Mungkin anak bingung memutuskan sendiri solusi untuk masalah yang mereka hadapi.

Verified Writer

Ainun Rahmawati

Hanya ingin berbagi hal positif lewat tulisan. Terima kasih sudah membaca☺

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya