Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Mengenal Be Cundang, Ayam Kalah Aduan saat Tajen di Bali

ilustrasi ayam jago (pexels.com/Samer Daboul)
ilustrasi ayam jago (pexels.com/Samer Daboul)

Gianyar, IDN Times - Upacara Tabuh Rah adalah awal mula adanya be cundang. Upacara ini berlangsung di utama mandala Pura Penataran Agung dengan mengadu dua ekor ayam jantan. Peraduan tersebut adalah rangkaian dari upacara caru yang dipersembahkan.

I Ketut Gunarta dalam artikel ilmiah berjudul “Transformasi Tabuh Rah Menjadi Tajen di Desa Adat Batur Rening, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung Provinsi Bali: Kajian Teologi Hindu” menjelaskan rangkaian Upacara Tabuh Rah.

Tabuh Rah ini didahului dengan adu kelapa, tingkih, pangi, dan telur yang disertai dengan ucapan mantra-mantra oleh pemangku. Selanjutnya, dua ayam saling beradu atau disebut dengan Perang Satha, hingga ayam tersebut mengeluarkan darah.

1. Menggunakan pis bolong atau uang kepeng sebagai simbolis taruhan seikhlasnya

ilustrasi uang rupiah (pexels.com/Robert Lens)
ilustrasi uang rupiah (pexels.com/Robert Lens)

Pada pelaksanaan Upacara Tabuh Rah, ayam yang diadu menggunakan taruhan simbolis bernama toh dedamping, berupa pis bolong sebagai bentuk keihklasan. Pelaksana hanyalah Sang Yajamana atau krama (warga) Desa Adat Batur Rening sebagai pangempon.

Namun, bergesernya Tabuh Rah hingga muncul yang disebut tajen (mirip sabung ayam). Taruhannya berupa uang yang nominalnya berkisar puluhan ribu hingga puluhan juta. Sehingga tajen yang dilaksanakan merupakan perjudian yang murni dan tidak termasuk yadnya. Para pelaksananya pun tidak hanya berasal dari Desa Adat Batur Rening, tetapi babotoh (orang-orang yang tajen) yang datang dari desa-desa tetangga.

2. Mengenal be cundang, ayam kalah dalam aduan

ilustrasi ayam jantan (pexels.com/Leonardo Jarro)
ilustrasi ayam jantan (pexels.com/Leonardo Jarro)

Ayam yang kalah disebut be cundang ungkulan. Ayam kalah ini akan digunakan sebagai sarana banten sodan (sesajen upacara). Dalam tajen, para babotoh berkumpul di arena tajen yang terletak di nista mandala (bagian terluar pura).

Mereka akan saling memasang taruhan, nilainya pun fantastis. Bahkan ada seseorang yang berperan sebagai pemantau waktu dalam aduan ayam (tajen). Ayam yang beradu dalam arena tajen akan dipasang taji. Jika satu ayam jatuh tak berdaya saat bertanding, maka ayam itu dinyatakan kalah. Ayam yang kalah dalam tajen, juga disebut ayam cundang.

3. Ayam cundang diolah menjadi masakan

ilustrasi sup ayam (vecteezy.com/adi657010679396)
ilustrasi sup ayam (vecteezy.com/adi657010679396)

Ayam cundang ada juga yang diolah menjadi masakan, misalnya diberi bumbu genep khas Bali dan kuah. Rasa ayam cundang lebih kuat jika dibandingkan ayam broiler di pasaran. Teksturnya sedikit alot mirip ayam kampung, karena be cundang atau daging ayam cundang berasal dari ayam jantan.

Share
Topics
Editorial Team
Ni Komang Yuko Utami
Irma Yudistirani
Ni Komang Yuko Utami
EditorNi Komang Yuko Utami
Follow Us