Banyak Antrean PPDB, Dinas Pendidikan Nilai Orangtua Salah Informasi

Apa pendapatmu?

Denpasar, IDN Times - Kepala Dinas Pendidikan dan Kepemudaan Olahraga (Kadisdikpora) Kota Denpasar, Wayan Gunawan, menanggapi terkait antrean orangtua murid di sejumlah Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri. Menurutnya, antrean ini terjadi karena adanya salah informasi yang diterima oleh masyarakat terkait Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB). Apa yang salah ya? Berikut ini penjelasannya:

1. Masyarakat salah menangkap informasi. Pendaftarannya sama seperti dulu. Bedanya tahun ini tidak menggunakan nilai UAN

Banyak Antrean PPDB, Dinas Pendidikan Nilai Orangtua Salah InformasiIDN Times/Imam Rosidin

Menurut Gunawan, orangtua murid salah informasi terkait siapa yang paling cepat mendapatkan nomor token atau registrasi, maka dia yang akan diterima. Padahal sekarang ini baru tahap mengambil nomor token atau registrasi saja.

Sistem zonasi, kata dia masih sama seperti tahun-tahun sebelumnya. Hanya saja tahun lalu masih digunakan nilai Ujian Akhir Nasional (UAN), sementara tahun ini hanya berdasarkan jarak.

"Sebetulnya, kalau dibilang sulit oleh masyarakat kan bukan PPDB kali ini saja. Sebelumnya-sebelumnya juga tidak ada perbedaan dengan sebelumnya. Kenapa tak beda? Karena tahun lalu pun siswa yang tamat jumlahnya lebih dari 13 ribu dan yang terima sama kurang lebih 14 ribu," kata dia saat meninjau pendaftaran di SMP Negeri 10 Denpasar, Senin (17/6).

2. Siapa yang menghembuskan kabar kekeliruan ini?

Banyak Antrean PPDB, Dinas Pendidikan Nilai Orangtua Salah InformasiIDN Times/Imam Rosidin

Dari pengamatannya, ada kabar yang berhembus bahwa hari ini hingga tiga hari ke depan adalah jadwalnya pendaftaran. Kemudian ada kabar juga siapa paling cepat mendapatkan token dia yang diterima.

"Cuma sekarang saya tak tahu siapa yang menghembuskan di lapangan, artinya hari ini dianggap sebagai pendaftaran. Padahal hari ini adalah verifikasi, kemudian ada dihembuskan nanti siapa yang dapat token lebih cepat itu yang diterima," katanya.

3. Klaim sudah sosialisasi ke lurah hingga kepala sekolah

Banyak Antrean PPDB, Dinas Pendidikan Nilai Orangtua Salah InformasiIDN Times/Imam Rosidin

Ia mengklaim telah melakukan sosialisasi jauh-jauh hari. Mulai sosialisasi ke lurah, camat, anggota dewan, beberapa komunitas-komunitas, termasuk juga para kepala sekolah.

"Dan yang paling penting ini adalah kepala sekolah dasar yang menamatkan anak-anak kelas 6 ini. Kita suruh mengundang orangtuanya supaya mendapatkan sosialisasi tentang PPDB ini. Nah, saya tidak tahu pelaksanaan di lapangan, tapi saya monitor yang jelas sudah katanya diinformasikan kepada seluruh masyarakat yang memiliki anak-anak yang tamat kelas 6," ungkapnya.

4. "Kesan crowded itu sudah mulai sedikit berkuranglah di lapangan"

Banyak Antrean PPDB, Dinas Pendidikan Nilai Orangtua Salah InformasiIDN Times/Imam Rosidin

Menurutnya, antrean ini terjadi juga karena orangtua merasa yang tamat lebih banyak dari tahun sebelumnya. Sehingga ingin cepat-cepat mendaftarkan anaknya. Ia mengklaim kekroditan di sejumlah SMP Negeri sudah mulai berkurang setelah mendapat sosialisasi.

"Tadi di lapangan juga sudah kita imbau kepada masyarakat di beberapa sekolah yang kelihatannya krodit-krodit kita sudah berikan pemahaman kepada masyarakat, sehingga kesannya tadi kesan crowded itu sudah mulai sedikit berkuranglah di lapangan," ujarnya.

5. Mekanisme pendaftaran PPDB

Banyak Antrean PPDB, Dinas Pendidikan Nilai Orangtua Salah InformasiIDN Times/Imam Rosidin

Ia menjelaskan, sistem PPDB tahun ini dibagi menjadi dua. Yakni zonasi sebanyak 90 persen dan non zonasi 10 persen. Rinciannya untuk zonasi, yaitu siswa kurang mampu dan inklusi sebanyak 10 persen, zonasi lingkungan atau jarak terdekat sebanyak 40 persen, dan zonasi wilayah sebanyak 40 persen.

Sedangkan rincian di luar zonasi, yaitu akademik dan non akademik sebanyak lima persen, penghargaan Pesta Kesenian Bali (PKB) tiga persen, dan jalur perpindahan orangtua dua persen.

Beginilah mekanisme pendaftaran sekolah yang memilih Jalur Zonasi Lingkungan Jarak Terdekat, jalur Zonasi Wilayah Kawasan, Jalur Prestasi Akademik, Non Akademik dan Penghargaan PKB:

  • Datang ke sekolah yang dituju untuk verifikasi akun
  • Calon peserta didik memilih jalur yang akan dipilih
  • Operator sekolah melakukan verifikasi akun pada jalur yang dipilih
  • Calon peserta didik mendapatkan token
  • Calon peserta didik melakukan aktivasi akun dan membuat password (Pasword ini akan digunakan untuk login dan pilih sekolah saat jadwal pendaftaran sesuai jalur)

Sementara mekanisme verifikasi bagi yang memilih Jalur Siswa Kurang Mampu dan Inklusi dan Jalur Perpindahan Tugas Orangtua adalah:

  • Datang ke dinas yang dituju untuk verifikasi akun
  • Kemudian calon peserta didik memilih jalur yang akan dipilih
  • Operator dinas melakukan verifikasi akun pada jalur yang dipilih
  • Calon peserta didik mendapatkan token
  • Calon peserta didik melakukan aktivasi akun dan membuat password (Pasword ini akan digunakan untuk login dan pilih sekolah saat jadwal pendaftaran sesuai jalur).

Berikut ini tata cara pendaftaran online, di antaranya:

  • Calon peserta didik membuka situs https://denpasar.siap-ppdb.com
  • Calon peserta didik memilih jalur yang akan dipilih sesuai keinginan
  • Calon peserta didik tinggal login pada menu daftar
  • Calon peserta didik memasukkan nomor peserta dan memasukkan password (Password yang dibuat saat aktivasi akun)
  • Calon peserta didik dapat memilih satu sekolah yang dituju
  • Calon peserta didik dapat mencetak bukti pendaftaran, apabila menggunakan ponsel bisa print save as PDF.

6. Ini jumlah kursi SMP negeri Denpasar

Banyak Antrean PPDB, Dinas Pendidikan Nilai Orangtua Salah Informasi

Untuk diketahui, jumlah kelulusan SD pada tahun ini sebanyak 13.946 siswa. Sementara kursi sekolah negeri di Kota Denpasar sebanyak 3.740 siswa yang dibagi untuk 13 SMPN. Sisanya akan ditampung di sekolah-sekolah swasta di Denpasar.

Baca Juga: Perjuangan Orangtua Daftarkan PPDB: Cuti Kerja Hingga Antre Jam 5 Pagi

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya