Awal Mula Desa Penglipuran Dikenal Sebagai Desa Wisata Hijau

Bangli, IDN Times - Desa Penglipuran telah menjadi destinasi wisata dunia dengan predikat desa terbersih ketiga versi Green Destination Foundation. Desa ini berlokasi di wilayah Desa Kubu, Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli. Kalau dari Kota Denpasar, waktu tempuhnya sekitar 1 jam lebih menggunakan sepeda motor.
Tahun 2024, Desa Penglipuran telah dikunjungi lebih dari 1 juta orang dari dalam maupun luar negeri. Kebersihan dan tata ruang desa tradisionalnya jadi branding desa ini sebagai desa wisata hijau. Lalu, apa itu desa wisata hijau? Berikut informasi selengkapnya.
1. Mengenal istilah desa wisata hijau

Desa wisata hijau dikenal pula dengan istilah green tourism, mengutamakan aspek keberlanjutan dalam dunia pariwisata. Berdasarkan jurnal ilmiah berjudul Promoting urban green tourism: The development of the other map of Toronto ditulis Dodds R dan Joppe M, komponen desa wisata hijau dapat terbagi dalam empat pendekatan.
Pertama, tanggung jawab lingkungan, bahwa pengelolaan harus melindungi, melestarikan, dan meningkatkan alam dan lingkungan fisik untuk memastikan kesehatan jangka panjang ekosistem yang menopang kehidupan.
Kedua, vitalitas ekonomi lokal, pariwisata hijau dan berkelanjutan harus mendukung ekonomi, bisnis, serta masyarakat lokal untuk memastikan vitalitas dan keberlanjutan ekonomi.
Ketiga, keanekaragaman budaya dengan menghormati dan menghargai budaya untuk memastikan kesejahteraan budaya lokal atau tuan rumah yang berkelanjutan.
Keempat, kekayaan pengalaman yakni memberikan pengalaman yang memperkaya dan memuaskan melalui partisipasi aktif, personal, dan bermakna dalam, dan keterlibatan dengan, alam, orang, tempat, dan budaya.
2. Tata ruang masih tradisional dan kebersihan terjaga

Desa Wisata Penglipuran memenuhi keempat komponen tersebut. Misalnya pada sisi tata ruang desa, masih menggunakan konsep Tri Mandala yakni tata ruang tradisional ala Bali dengan pembagian sebagai berikut.
- Utama Mandala merupakan wilayah paling utara sebagai tempat suci dan lokasi pura
- Madya Mandala adalah wilayah tengah yang sebagai area pemukiman penduduk
- Nista Mandala adalah wilayah paling selatan yang digunakan sebagai area pemakaman.
3. Menghargai leluhur dan masyarakat yang makmur

Kelestarian hutan di desa ini juga masih terjaga. Desa Penglipuran memiliki luas wilayah 112 hektare. Masing-masing 50 hektare berupa lahan pertanian, 45 hektare hutan bambu, 4 hektare hutan kayu, 9 hektare pemukiman warga, 4 hektare tempat suci dan fasilitas umum.
Leluhur masyarakat Desa Penglipuran berasal dari Desa Bayung Gede yang mewariskan konsep tata ruang dan bahan bangunan khas dari bambu. Sebagian besar pembangunan di desa ini menggunakan bambu, karena pada saat itu hanya bambu yang tersedia sebagai bahan bangunan. Oleh karena itu, struktur bangunan di desa ini, termasuk atap, tembok, dan kerangka bangunan, semuanya terbuat dari bambu.