Ungkapan Bahasa Bali Tentang Karakter Orang
![Ungkapan Bahasa Bali Tentang Karakter Orang](https://cdn.idntimes.com/content-images/community/2022/08/balisekolah3-c7c8a956c08d5240d23a9803c984bd4e-399e7570b73d9dc1a2defee4832bebd3_600x400.jpg)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Setiap orang memiliki sifat atau karakter yang dibawa sejak lahir. Tentunya, sifat atau karakter ini berbeda-beda setiap orangnya, bahkan dengan keluarga kandungnya sendiri. Kita bisa menemui orang dengan sifat sombong, murah hati, suka menghasut, dan lainnya.
Dalam artikel ini, kamu akan mengenal beberapa sifat atau karakter dalam ungkapan Bahasa Bali. Apa saja? Simak langsung daftar ungkapan tentang sifat-sifat seseorang berikut ini!
1. Tegeh sebengne
Tegeh sebengne (tinggi raut wajahnya) memiliki makna orang yang sombong. Tegeh sebengne memiliki arti yang sama dengan tekek sebengne atau katos sebengne. Contoh penggunaan dalam kalimat adalah I Gede aeng tegeh sebengne mara dadi anggota dewan jani. Artinya adalah si Gede sombong sekali beru terpilih menjadi anggota dewan (wakil rakyat) sekarang.
2. Belog ajum
Ungkapan belog ajum digunakan untuk orang yang suka disanjung. Bisa juga untuk orang yang kurang dalam suatu hal, namun memaksakan diri untuk melakukan hal yang lebih agar terlihat hebat. Misalnya, kondisi keuangan pas-pasan, ia tetap memaksakan membeli handphone dengan harga yang mahal agar terlihat kaya.
Contoh penggunaan dalam kalimat pesu blog ajumne I Made, mara ajum-ajumin teken timpalne, makejang belianga nasi be guling yadiastun kuangan pipis. Artinya, keluar kesombongannya si Made, saat disanjung-sanjung oleh teman-temannya, semua dibelikan nasi babi guling walaupun dia kekurangan uang.
3. Usak bibihne
Usak bibihne (bibirnya rusak) digunakan untuk orang yang suka menghasut atau berkata-kata tidak baik. Contoh penggunaan dalam kalimat adalah Mang Nik mula usak bibihne, kema mai ngortaan kejelekan nyamane. Artinya adalah Mang Nik memang tidak baik omongannya, ke sana ke sini menceritakan kejelekan saudaranya.
4. Kerosokan
Kerosokan ungkapan untuk orang yang suka grasa-grusu sehingga menimbulkan hal yang kurang baik. Contoh penggunaan dalam kalimat adalah Pak Ketut mula krosokan dogen ngaba montor, ulung ye nomplok montor di pempatan paek kantorne. Artinya adalah Pak Ketut memang suka grasa-grusu mengendarai motor, dia jatuh menabrak motor di perempatan jalan dekat kantornya.
5. Anakne pangus
Anakne pangus bisa digunakan untuk seseorang yang cuek tanpa rasa malu. Contoh penggunaan dalam kalimat adalah I Agus anakne pangus, menek ke duur panggung milu megending ajak bintang tamune. Artinya adalah si Agus anaknya cuek, naik ke atas panggung ikut bernyanyi dengan bintang tamunya.
6. Anakne polos
Anakne polos untuk orang yang kalem atau tidak neko-neko. Contoh penggunaan dalam kalimat adalah Budi anakne polos, makane liu ye ngelah timpal. Artinya, Budi anaknya kalem atau baik, makanya punya banyak teman.
7. Mecik manggis
Mecik manggis digunakan untuk orang yang suka menjilat atau suka cari muka dengan cara negatif. Contoh penggunaan dalam kalimat adalah I Kolot bikasne dadi pegawe jelek sajan, demen mecik manggis ajak bos ne, makejang timpale laporanga ane tidong-tidong.
Artinya adalah si Kolot perilakunya jadi pegawai jelek sekali, suka cari muka dengan bosnya, semua teman-temannya dilaporkan dengna hal yang tidak jelas.
8. Bungut gebuh
Gebuh itu memiliki arti terlalu lama direbus. Bungut gebuh digunakan untuk orang yang besar mulut atau senang berbohong. Contoh penggunaan dalam kalimat adalah Rai mula bungut gebuh, ngaku ngelah mobil baru, padahal mobil bosne anggona. Artinya adalah Rai memang suka berbohong, mengaku punya mobil baru, padahal mobil bosnya.
9. Pait makilit
Pait makilit digunakan untuk orang yang terlalu perhitungan, kikir, atau pelit. Pait makilit sama dengan pripit atau demit dalam Bahasa Bali. Contoh penggunaan dalam kalimat adalah Pak Donal aeng pait makilit, orahin nyumbang dana ogoh-ogoh dogen liu sajaan alasanne. Artinya adalah Pak Donal pelit sekali, disuruh menyumbang dana ogoh-ogoh saja banyak sekali alasannya.
10. Goloh kantongne
Goloh kantongne adalah kebalikan dari pait makilit. Goloh kantongne sama dengan bares yaitu orang yang suka memberikan uang kepada orang lain tanpa pikir panjang atau murah hati. Contoh penggunaan dalam kalimat Pak Rayu goloh kantongne, asal ada nak tedun ngayah, makejang beliangan es teh jak nasi. Pak Rayu orangnya murah hati, setiap ada gotong royong, semuanya dibelikan es teh dan nasi.
Apakah sifat atau karaktermu ada di atas? Selain mengenal sifat atau karakter, kamu juga bisa belajar Bahasa Bali. Ungkapan Bahasa Bali tentang sifat atau karakter sering ditemui dalam percakapan sehari-hari.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.