10 Contoh Cecimpedan Bahasa Bali, Tebak-tebakan Khas Daerah

Anak cerik apa ngemu getih? Coba tebak jawabannya

Satu kegiatan untuk mengasah otak adalah bermain teka-teki. Permainan ini akan menebak serangkaian kalimat yang memiliki arti tersembunyi. Anak-anak hingga orang dewasa bahkan bisa memainkannya.

Dalam Bahasa Bali, tebak-tebakan seperti ini sering disebut dengan istilah cecimpedan. Berikut ini 10 cecimpedan Bahasa Bali beserta artinya.

Baca Juga: Bahasa Bali Alus Tentang Anggota Keluarga, Ada Tingkatannya

Baca Juga: 10 Contoh Puisi Bahasa Bali dan Artinya, Beragam Tema

1. Apa ke anak cerik maid cacing (anak kecil apa yang menarik cacing)?

10 Contoh Cecimpedan Bahasa Bali, Tebak-tebakan Khas DaerahIlustrasi jarum dengan benang. (unsplash.com/Dan Cristian Pădureț)

Jawabannya adalah jaum misi benang (jarum ada benangnya). Jarum ada benangnya terlihat seperti anak kecil yang sedang menarik cacing.

2. Apa anak cerik ngemu getih (anak kecil apa yang ngemut darah)?

10 Contoh Cecimpedan Bahasa Bali, Tebak-tebakan Khas DaerahJaja klepon. (instagram.com/klepon_crot_bali)

Jawabannya adalah klepon. Karena klepon berisi gula bali atau gula aren, yang warnanya menyerupai darah.

3. Apa anak cerik matapel (anak kecil apa yang menggunakan topeng)?

10 Contoh Cecimpedan Bahasa Bali, Tebak-tebakan Khas DaerahIlustrasi capung. (unsplash.com/Jelena Senicic)

Jawabannya adalah blauk. Blauk adalah larva capung yang sering ada di sawah.

4. Apa anak cerik maid enceh (anak kecil apa yang menarik air kencing)?

10 Contoh Cecimpedan Bahasa Bali, Tebak-tebakan Khas DaerahIlustrasi teko. (unsplash.com/Michelle McEwen)

Jawabannya adalah caratan (teko air). Pergerakan air setelah keluar dari teko dianggap mirip seperti anak kecil yang sedang menarik air kencing.

5. Apa ke anak cerik pantigang ngurek gumi (anak kecil apa yang dibanting menusuk bumi)?

10 Contoh Cecimpedan Bahasa Bali, Tebak-tebakan Khas DaerahWarga sedang bermain gangsing. (prokomsetda.bulelengkab.go.id)

Jawabannya adalah gangsing. Gangsing adalah permainan tradisional. Gangsing harus dilemparkan ke tanah, dan nanti akan berputar.

6. Apa ke anak cerik ngaba jaum (anak kecil apa yang membawa jarum)?

10 Contoh Cecimpedan Bahasa Bali, Tebak-tebakan Khas DaerahLarva dari klipes. (facebook.com/MinaMudaAgraria)

Jawabannya adalah klipes. Klipes adalah sejenis serangga kecil berbentuk memanjang, yang hidup di sungai atau sawah.

7. Apa ke anak cerik nyuun tai (anak kecil apa yang menjunjung kotoran)?

10 Contoh Cecimpedan Bahasa Bali, Tebak-tebakan Khas DaerahIlustrasi udang. (unsplash.com/Elle Hughes)

Jawabannya adalah udang. Hal ini karena mata udang yang menonjol keluar terlihat seperti kotoran.

8. Apa anak cerik makamben agebog (anak kecil apa yang menggunakan kain di seluruh tubuhnya)?

10 Contoh Cecimpedan Bahasa Bali, Tebak-tebakan Khas DaerahIlustrasi bunga pisang. (unsplash.com/Ashley Inguanta)

Jawabannya adalah pusuh biu. Pusuh biu adalah bunga pisang yang belum mekar. Dianggap seperti anak kecil yang menggunakan kain di seluruh tubuhnya.

9. Apa anak cerik mabaju liu (anak kecil apa yang memakai banyak baju)?

10 Contoh Cecimpedan Bahasa Bali, Tebak-tebakan Khas DaerahIlustrasi jagung. (unsplash.com/Katherine Volkovski)

Jawabannya adalah jagung. Jagung memiliki kulit berlapis-lapis, jadi terlihat seperti memakai baju yang banyak.

10. Apa ke anak cerik ngoyong di bucu (anak kecil apa yang diam di pojokan)?

10 Contoh Cecimpedan Bahasa Bali, Tebak-tebakan Khas DaerahIlustrasi mata. (unsplash.com/Amanda Dalbjörn)

Jawabannya peceh atau kotoran mata. Kotoran mata biasanya berkumpul di ujung mata.

Nah, itulah contoh cecimpedan Bahasa Bali dari kata anak kecil. Cecimpedan ini sudah dikenalkan sejak sekolah dasar (SD) lho. Harapannya tentu saja agar mereka tetap mempertahankan bahasa daerahnya. Kalau ada contoh cecimpedan yang lain, tulis di kolom komentar ya, guys!

Ari Budiadnyana Photo Community Writer Ari Budiadnyana

Menulis dengan senang hati

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya