6 Cara Menghindari Buku Bajakan, Stop Normalisasi

Belakangan isu pembajakan buku semakin mencuat dengan munculnya tagar #daruratbukubajakan di media sosial. Gerakan ini diikuti oleh banyak pihak seperti penerbit, penulis, pembaca, dan komunitas literasi yang mengunggah foto ataupun video dengan latar hitam disertai garis denyut berwarna merah. Ini bukan pertama kalinya isu ini diangkat, namun rantai buku bajakan belum kunjung putus.
Menjadi pembaca yang bijak, hindari buku bajakan. Kamu bisa mencoba enam cara di bawah ini untuk menghindarinya!
1. Kenali perbedaan buku asli dan bajakan

Mengetahui ciri-ciri buku bajakan akan sangat membantu saat ingin membeli buku. Terlebih jika membeli buku secara langsung, mengingat kamu bisa memegang bukunya secara nyata. Perbedaan buku asli dan bajakan sebenarnya bisa terlihat sangat mencolok. Seperti dari tekstur sampul buku, kertas, aroma, dan kerapian jilid.
Mungkin kamu bertanya-tanya bagaimana dengan saat berbelanja secara online yang barangnya tidak bisa dipegang secara langsung? Jika buku yang dijual adalah buku bekas, memungkinkan sekali untuk kamu meminta foto atau video bukunya. Namun tentu akan berbeda jika buku tersebut masih tersegel, bukan? Maka kamu bisa menerapkan cara-cara selanjutnya di bawah ini!
2. Teliti membaca deskripsi

Deskripsi mengenai barang yang dijual adalah bagian yang tak boleh terlewatkan. Terlebih jika kamu baru pertama kali berbelanja di toko tersebut. Perhatikan bagaimana penjual mendeskripsikan kondisi ataupun kualitas buku.
Kenali istilah-istilah buku bajakan ataupun kertasnya agar tidak terkecoh. Biasanya buku asli tidak membutuhkan penjelasan yang bertele-tele ataupun menggunakan istilah yang membingungkan.
3. Jangan mudah tergiur harga murah

Memang tidak semua buku bajakan dibanderol dengan harga murah. Namun buku bajakan identik dengan harganya yang terjangkau.
Seolah tak cukup dengan itu, ada penjual buku bajakan yang menjual bukunya dengan harga sesuai buku asli. Makanya, saat ini bukan hanya murah atau tidaknya harga sebuah buku yang menjadi parameter keaslian buku. Masih ada aspek lainnya yang menjadi tolak ukur.
4. Cek ulasan pembeli sebelumnya

Sudah melihat harga, mengecek deskripsi, sekarang saatnya membaca ulasan pembeli sebelumnya. Memang tidak semua pembeli meninggalkan jejak berupa ulasan yang informatif, namun usahakan membeli buku di toko yang memiliki ulasan informatif.
Jika buku tidak asli, biasanya beberapa pembeli akan menyampaikan hal tersebut. Walaupun mirisnya penyampaian tersebut bisa saja sebagai bentuk rasa syukur, karena merasa tertolong dapat membeli buku dengan harga terjangkau.
5. Beli di toko resmi

Masih ragu atau khawatir memilih toko yang salah? Tenang saja, kamu bisa berbelanja di toko buku daring atau luring yang memang sudah terpercaya dan resmi. Kamu dapat membeli buku di toko resmi penerbit atau milik penulis itu sendiri.
Namun, pastikan kembali bahwa toko tersebut memang toko resmi mereka. Cek nama toko dan alamatnya jika toko tersebut luring, lewat media sosial mereka atau tanyakan secara langsung.
6. Cari rekomendasi toko buku tepercaya

Kamu bisa bertanya kepada pembaca lainnya terkait ini. Biasanya mereka akan senang hati membagikan informasi atau rekomendasi di mana membeli buku yang asli.
Selain itu, beberapa penerbit juga memiliki reseller resmi. Kamu dapat mencari reseller mereka yang tidak jauh dari domisilimu agar dapat menghemat ongkos kirim. Biasanya mereka mencantumkan nama-nama reseller mereka di bagian highlight Instagram atau Feed.
Perlu diingat, jika membeli buku di toko yang direkomendasikan oleh orang lain, kamu tetap harus memeriksa kembali keaslian produk yang dijual oleh toko tersebut sebelum membeli, ya.
Mari menghargai para penulis dan orang-orang yang terlibat dalam proses penerbitan serta distribusi karyanya dengan hanya membaca buku asli. Nah, itulah enam cara menghindari buku bajakan, apa kamu memiliki tips tambahan?