5 Ciri Modus Pemerasan dalam Syarat Lowongan Kerja

Di tengah ketatnya persaingan dalam dunia kerja, tidak semua orang beruntung dan berkesempatan mendapatkan pekerjaan yang mapan. Sehingga banyak cara yang dilakukan, bahkan rela membayar demi mendapatkan posisi dalam lowongan kerja perusahaan. Padahal sebenarnya hal ini sangat rentan terhadap modus pemerasan, atau mungkin tidak sadar sedang diperas uangnya dalam syarat lowongan kerja tertentu.
Misalnya diminta uang muka dengan nominal besar untuk diterima kerja di luar negeri, dimintai uang oleh agen penyalur tenaga kerja, membayar sejumlah uang untuk mengikuti pelatihan dan membeli perlengkapan. Ada banyak sekali modus pemerasan yang harus diwaspadai saat melamar pekerjaan. Supaya tidak merugi dan habis begitu saja uangnya tanpa kepastian, hanya janji manis dan palsu yang menjanjikan pekerjaan jika membayar. Untuk itu berikut lima ciri modus pemerasan dalam lowongan kerja yang harus diwaspadai. Simak baik-baik, ya!
1. Minta sejumlah uang untuk biaya tes atau pelatihan

Jika sejak awal melamar suatu lowongan pekerjaan, kamu sudah dimintai sejumlah uang untuk biaya tes, hati-hatilah bahwa itu bentuk pemerasan. Pihak perusahaan yang benar hanya mencari kandidat pekerja terbaik. Banyak orang terjebak dan rugi akibat modus ini, uang habis untuk biaya pendaftaran dan tes, namun tidak mendapatkan hasil apa-apa, bahkan yang terpilih untuk kerja saja sangat sedikit. Dari situ sudah terlihat jelas modus pemerasannya untuk mencari untung dan mendapatkan uang lewat lowongan kerja.
2. Menjanjikan gaji tinggi tanpa job desk yang jelas

Kalau ada seseorang atau pihak dari perusahaan menawarkan gaji tinggi tapi tanpa ada job desk yang jelas, itu juga termasuk modus pemerasan dalam lowongan kerja. Memerasnya tidak langsung ketika kamu melamar, akan tetapi setelah diterima dan menandatangi kontrak. Kamu diperas, entah itu secara tenaga atau materi. Yang tadinya dijanjikan posisi kerja tertentu malah ketika sudah diterima, ditempatkan di posisi yang jauh berbeda, job desk-nya juga bisa jadi menjebakmu untuk melakukan pekerjaan ilegal.
3. Mengenakan biaya tambahan yang tak logis untuk atribut jika mau langsung kerja

Alurnya itu, kamu melamar pada lowongan kerja perusahaan, lalu ketika diterima dan lolos seleksi malah dikenai biaya tambahan yang tak logis untuk membeli atribut kerja. Tak sedikit orang terjebak dan serba salah pada situasi seperti ini. Kalau tidak membayar malah kehilangan kesempatan kerja yang akan dialihkan ke orang lain. Namun jika dibayar, justru sadar betul kalau nominalnya terlalu besar. Inilah yang namanya diperas, mau gak mau harus membayar pada pihak perusahaan demi mendapatkan lowongan kerja di sana.
4. Dijanjikan pekerjaan kalau membayar sogokan terlebih dulu

Di tengah ketatnya persaingan lowongan kerja, banyak pihak yang memanfaatkannya untuk memeras calon pelamar. Mereka sebagai agen penyalur tenaga kerja atau orang yang punya kedudukan jabatan di perusahaan tersebut menawarkan lowongan kerja dengan syarat bayar sogokan di muka. Nominal yang harus diberi untuk mendapat pekerjaan mulai dari jutaan hingga puluhan juta. Modus seperti ini banyak sekali terjadi dan dianggap wajar karena banyak orang putus asa mencari kerja.
5. Meminta data pribadi keuangan pelamar kerja seperti nomor kartu kredit hingga informasi rekening

Kalau ada lowongan pekerjaan yang mencantumkan syarat untuk menyertakan data keuangan pribadi, perlu hati-hati. Itu merupakan modus pemerasan. Pemerasannya tidak secara langsung, akan tetapi datamu dipergunakan oleh mereka untuk membobol dan mengambil uangmu secara diam-diam. Termasuk dalam praktik scam yang membahayakanmu. Bisa jadi gara-gara itu, kamu terkena scam pinjaman fiktif, penggunaan kartu kredit di luar sepengetahuanmu, hingga rekening tabungan dibobol. Jadi diam-diam kamu diperas sampai bangkrut dan habis semuanya.
Berhati-hatilah saat melamar lowongan kerja. Jangan sampai terjebak modus pemerasan yang mengimingi kerja gaji tinggi tapi dengan syarat meminta bayaran di awal yang jelas-jelas tidak logis. Sederhananya, tujuan kerja itu untuk mencari dan mendapatkan uang, sehingga tidak wajar kalau malah dimintai uang saat mau melamar lowongan kerjanya.