Risa Menguak Sosok Cindy yang Viral, Benarkah Krunya Jurnalrisa?

Cindy pernah bikin heboh di Twitter

Beberapa waktu lalu, Twitter dihebohkan oleh cuitan seorang ojek online (Ojol) yang menceritakan pengalamannya membonceng seorang perempuan bernama Cindy. Dari ceritanya, Cindy bukanlah manusia, melainkan wujud makhluk tak kasat mata. Ojol tersebut mengantarkan Cindy pada malam hari, ke lokasi rumah yang kumuh dan gelap.

Masih menurut ceritanya, Cindy mengaku sebagai kru Jurnalrisa. Setelah berhari-hari tidak ada tanggapan, akhirnya Risa Saraswati, pemilik konten Jurnalrisa di kanal YouTube tersebut angkat bicara. Ia bersama saudaranya, Ranggana Purwarna (Angga), mengundang secara khusus ojol yang punya pengalaman bertemu Cindy.

Benarkah Cindy adalah kru Jurnalrisa dan dia sudah meninggal? Berikut hasil wawancara Risa, Angga dan ojol bernama Kang Herman atau akrab disapa Icang, yang dikutip dari kanal YouTube Jurnalrisa.

1. Kisah Cindy pernah viral 8 Juni lalu

Risa Menguak Sosok Cindy yang Viral, Benarkah Krunya Jurnalrisa?Foto hanya ilustrasi. (IDN Times/Ita Malau)

Nama Cindy trending di Twitter, Selasa (8/6) lalu. Ketika IDN Times memantau pada waktu itu, lebih dari 30 ribu netizen membicarakan Cindy. Cindy dikabarkan sebagai penumpang ojol yang sudah meninggal. Cerita Cindy bahkan dibagikan ulang oleh Risa Saraswati di Twitter. Lebih dari 100 ribu orang menyukai cuitan Risa sehingga cerita Cindy jadi viral.

Risa mengunggah screenshot komentar ojek online dan membagikannya di Twitter. "Baca komen ini... saya jadi merinding," tulis Risa kala itu.

Hanya saja Risa menanggapinya seperti itu. Ia tidak berkomentar banyak soal cerita tersebut. Sampai akhirnya lima hari lalu, tepatnya tanggal 16 Juni 2020, Jurnalrisa mengunggah konten berjudul "PENUMPANG TAK KASAT MATA" di akun YouTube-nya. Konten ini berisi wawancaranya bersama Icang. Hingga berita ini dibuat, cerita ojol tersebut dilihat lebih dari 3,5 juta penonton.

Sekadar diketahui, konten Risa berisi penelusuran tempat-tempat terbengkalai bersama saudara-saudaranya. Biasanya mereka melakukan mediasi dengan makhluk tak kasat mata, dan mendapatkan banyak cerita di tempat-tempat terbengkalai tersebut.

Baca Juga: 5 Hal Mistik yang Dilihat Indigo Selama Main ke Pantai Kuta & Legian

2. Kejadian itu terjadi pada hari Kamis

Risa Menguak Sosok Cindy yang Viral, Benarkah Krunya Jurnalrisa?YouTube.com/jurnalrisa

Menurut Risa, cerita yang beredar di media sosial (Medsos) tersebut jadi simpang siur. Untuk itu ia dan Angga bertemu langsung dengan ojol yang nge-tweet cerita aslinya. Namanya Kang Herman. Ia adalah driver ojol. Pria yang disapa Icang itu menceritakan bagaimana awal mulanya bertemu dengan Cindy, yang katanya mengaku sebagai kru Jurnalrisa.

Icang mengaku gak ada maksud apapun untuk nge-tweet. Ia hanya ingin memastikan dan klarifikasi, apakah ada tim Jurnalrisa bernama Cindy. Icang juga tidak menceritakan secara detail kisahnya di Twitter. Icang tak menyangka jika kisahnya viral.

"Saya mohon maaf ke teh Risa juga kan. Akhirnya di media-media ceritanya yang lain-lain. Temanya pun beda-beda," kata Icang.

"Ya bahkan sampai ada sebuah media yang bilang kalau rekan Risa Saraswati tewas. Ya ampun. Di Jurnalrisa tuh ada Indy (Saudara sepupu Risa) kan, orang langsung pada DM (Direct Message). Ada apa dengan Indy gitu. Kan itu nyambung-nyambung dengan Cindy. Kebetulan pacarnya Kakang (Saudaranya Risa) tuh namanya Cindy. Jadinya tuh, aduh," kata Risa menanggapi Icang.

Risa penasaran dengar cerita aslinya secara langsung dari Icang. Menurut Icang, kejadiannya sekitar kurang lebih satu setengah tahun, tepatnya hari Kamis. Ia ingat kejadiannya karena keesokan hari, ketika beraktivitas, ia lanjut untuk menunaikan salat Jumat.

"Makanya masih ingat. Cuma untuk tanggal bulannya lupa. Karena udah satu tahun setengah," ungkap Icang.

3. Icang bertemu ojol lain di lampu merah dan meminta bantuannya untuk mengantar Cindy ke daerah Subang

Risa Menguak Sosok Cindy yang Viral, Benarkah Krunya Jurnalrisa?Foto hanya ilustrasi. (IDN Times/Ayu Afria)

Sebelum peristiwa, Icang dibuat kesal oleh seorang customer di daerah Cihampelas karena keliru memberikan alamat pengantaran ke daerah Maleber. Setelah sampai di lokasi, customer-nya susah dihubungi dan lama membalasnya.

"Semakin jengkel kan hati saya. Begitu bisa dihubungi, masih susah lagi nyari alamatnya. Itu awalnya," jelasnya.

Setelah menemukan alamat pengiriman, lalu turun hujan dan Icang memilih berteduh di sebuah warung dalam keadaan masih jengkel. Begitu selesai berteduh, Icang melanjutkan perjalanan namun sepeda motornya terpeleset tetapi tidak sampai jatuh. Dari situ ia merasakan kejanggalan. Tapi ia tidak menggubrisnya. Ia hanya mengaku merasakan aura yang berbeda ketika terpeleset. Icang kembali melanjutkan perjalanan dari daerah Maleber.

Ketika berada di traffic light, ada seorang ojol yang tidak ia kenal meminta bantuan supaya mengantarkan penumpangnya ke daerah Subang. Ojol tersebut mengaku sepeda motornya tidak kuat. Icang mengiyakan sebab setiap ojol yang satu atribut dengannya saling membantu meski gak kenal. Icang kemudian bernegosiasi di pinggir jalan terkait tarif perjalanan dari Bandung menuju Subang. Ia lalu membuka harga Rp150 ribu lebih ke daerah Subang kepada seorang perempuan, yang jadi customer ojol tersebut. Dialah Cindy, sosok perempuan yang pernah viral di Twitter.

"Ini rencananya PP (Bandung-Subang) lho. PP ke Subang cuma ambil baju doang. Saya harus cepat-cepat karena besok mau interview bank," jawab Icang menirukan percakapan Cindy.

Cindy kemudian menawarkan Rp400 ribu dan Icang langsung sepakat. Posisi waktunya menunjukkan pukul 21.00 (Waktu setempat) pada saat kejadian. Selama perjalanan, Cindy bercerita tentang sepeda motor karena dia mengaku seorang biker. Cindy lalu kepengin membawa sepeda motor Icang, namun ia tolak. Karena Icang merasa dibayar Rp400 ribu untuk mengantar Cindy. Cindy masih kekeuh karena itu permintaannya dan pernah menjadi biker moge (Motor gede atau besar). Icang kembali menolaknya.

Cindy lalu kembali menceritakan soal keinginannya untuk menjual sepeda motor. Hasilnya akan digunakan untuk membeli sepeda motor Sonic untuk adiknya. Ia meminta bantuan Icang untuk menjual sepeda motornya. Selama perjalanan itu, Cindy masih kekeuh ingin menyetir sepeda motor Icang.

Baca Juga: Cerita Angker Dam Oongan, Pondasi Dasarnya dari Tubuh Korban Belanda

4. Orang-orang di sekitar SPBU memerhatikan ke arah Icang seperti ada yang janggal

Risa Menguak Sosok Cindy yang Viral, Benarkah Krunya Jurnalrisa?Foto hanya ilustrasi. (IDN Times/Dwi Agustiar)

Icang kemudian mampir ke Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU) untuk mengisi bahan bakar. Pada saat itu, Icang merasakan hal janggal karena banyak orang yang melihatnya.

"Maaf ya, pikiran yang kotor atau gimana, Cindy itu pakai kaus putih terus kena air hujan. Ya otomatis kan transparan gitu. Pikir saya ke sana gitu," terang Icang.

Setelah mengisi bahan bakar, Icang berganti sepatu karena sebelumnya ia pakai sandal karena hujan. Gak tahunya Cindy sudah menyalakan sepeda motor dan hendak jadi sopir, begitu Icang selesai memakai sepatu. Lagi-lagi ia merasakan janggal karena orang-orang di sekitar masih memerhatikannya.

"Kok kayak ada yang aneh ngelihat ke saya tuh. Ya seperti yang terheran-heranlah, gitu. Apa ada yang aneh dengan diri saya atau gimana. Cuma saya berpikir positif, oh mungkin mereka lihat driver ojol dibonceng. Enak aja mungkin, gitu. Saya masih argumen dengan dia tuh. 'Mbak jangan mbak gak enak'," katanya.

Akhirnya dia mengalah dan mempersilakan Cindy membawa sepeda motornya, tetapi dengan satu syarat. Cindy harus memakai jas hujan. Karena selama perjalanan itu, Cindy tidak mau memakai jas hujan. Diboncenglah Icang. Tiba di daerah tanjakan Emeng (Tanjakan maut dan angker di daerah Subang), Cindy bercerita masih kuliah dan membuat video YouTube yang berbau mistis.

Hasil video itu dikirim ke stasiun TV swasta. Cindy lalu menawarkan pekerjaan ke Icang karena Hadi akan dikeluarkan. Hadi yang dimaksud Cindy adalah ojol yang meminta bantuan kepada Icang di traffic light. Jika Icang menerima tawarannya, akan dibayar Rp200 ribu jika ikut mengantarkan syuting. Lantas Cindy kembali mengaku sebagai kru Jurnalrisa.

"Makanya saya nanya ke teh Risa tuh, itu," ujarnya.

Semakin malam, Icang ketakutan. Setiap kali ada nyala lampu sepeda motor di belakangnya, ia khawatir Cindy membawa kawanan begal untuk mengambil sepeda motornya. Tetapi sepeda motor itu lewat begitu saja. Penumpangnya justru memerhatikan ke arah Icang seperti keheranan.

Ada satu kejadian yang bikin Icang kaget. Ia justru melihat jalan rayanya seperti lurus, tetapi Cindy tiba-tiba membelokkan sepeda motornya dengan tajam seperti ada tikungan.

"'Jalanan perasaan lurus, lho kok belok?' tanya Icang. 'Nah coba aa' yang bawa, pasti kita celaka'," kata Icang menirukan jawaban Cindy.

5. Rumah Cindy terlihat kumuh, gelap, kotor, dan lampunya tidak menyala

Risa Menguak Sosok Cindy yang Viral, Benarkah Krunya Jurnalrisa?YouTube.com/jurnalrisa

Mendekati lokasi tujuan, Cindy meminta Icang untuk melepaskan jas hujannya dalam posisi masih nyetir. Begitu pula Icang diminta untuk melepaskan jaketnya. Alasannya, Bapak Cindy tidak ingin ada atribut ojol yang mengantarkan dia dari Bandung ke Subang. Sampailah mereka di lokasi tujuan. Icang hanya mengingat ada toko kelontong di seberang gang rumahnya.

"'Itu rumah saya', dia nunjuk ke paling ujung banget. Jaraknya sekitar 200 meter lebih dari mulut gang. Saya nunggu di mulut gang, lepas atribut. 'Udah mbak', kata saya tuh. Tapi saya gak dengar orang lari atau pun jalan. Begitu nengok ke belakang udah gak ada. Saya masih gak heran. Mungkin dia lari cepat-cepat karena kan takut kemalaman juga harus balik ke Bandung lagi," ucap Icang.

Ia menunggu Cindy sambil merokok empat batang di depan gang. Saking lamanya menunggu, Icang sampai kepengin buang air kecil. Katanya, kalau Icang mau buang air kecil itu berarti sudah satu jam lebih ia menunggu Cindy.

Waktu menunjukkan pukul 23.00 waktu setempat, dan Icang mencari toilet di sekitar lokasi. Ketemulah minimarket di daerah itu dan kembali lagi ke lokasi. Icang masih menunggu Cindy yang tak kunjung datang. Ia akhirnya nekat pergi ke rumahnya. Begitu tiba di lokasi, yang menurut Icang adalah rumah Cindy di bagian ujung, suasananya justru gelap. Kumuh, lampu terasnya tidak menyala dan kotor, serta tidak ada kehidupan. Icang sengaja membunyikan gas sepeda motornya berharap ada orang yang keluar. Tetapi tetap tidak ada orang yang keluar. Ia lalu keluar lagi ke depan gang dan bertanya ke warga setempat, yang jaraknya sekitar 500 meteran.

"Pak, maaf saya mau nanya, apa di sini ada yang namanya Cindy? 'Cindy? Gak ada' katanya tuh."

Ia tanya ke beberapa warga lain dan mendapatkan jawaban yang serupa: Tidak ada, tidak tahu, dan tidak kenal. Icang hanya menduga bahwa Cindy memang akan mengumpankannya ke kawanan begal. Ia takut pulang lagi karena sudah malam. Ia lantas mencari komunitas ojol di alun-alun Subang kurang lebih satu kilometer dari lokasi.

6. Ojol Subang mengatakan Cindy sudah meninggal empat tahun yang lalu

Risa Menguak Sosok Cindy yang Viral, Benarkah Krunya Jurnalrisa?YouTube.com/Jurnalrisa

Sesampai di tempat tongkrongan ojol yang jadi basecamp-nya juga, Ical menceritakan kejadian yang dialaminya. Rekan-rekan ojol membantu menelusuri dan kembali ke lokasi sekitar pukul 00.00 waktu setempat. Kata rekan-rekannya, suasana di sana memang berbeda. Karena sudah larut malam, para ojol mempersilakan Icang untuk beristirahat di basecamp dan akan membantu pencarian keesokan harinya.

Esok hari, Icang memilih kembali ke Bandung pada pukul 05.00. Sesampai di rumah, ia cerita ke istrinya dan mengira sang suami kena tipu. Hari berikutnya, Icang mendapat WhatsApp dari ojol Subang bernama Kubay. Ia kaget begitu menerima pesannya.

"Kang, saya Kubay yang semalam sama akang, ngebantu akang. Sing ridho, sing ikhlas. Mudah-mudahan rejekinya lancar. Gitu kata si Kubay tuh. Emang kenapa? Yang akang semalam bawa itu udah meninggal empat tahun yang lalu. Kok bisa tahu? Karena kami sweeping."

Pada saat Icang menceritakan hal itu di depan Risa dan Angga, gestur tubuhnya berubah. Icang terdiam setelah menceritakan panjang lebar ke Risa. Ia terus menyebutkan kalimat Istighfar ketika Risa bertanya. Angga yang sedari tadi menemani Risa, tiba-tiba berucap menggunakan Bahasa Sunda.

"Karunya atuh kieu mah, ka si aa na ge karunya (Kasihan dong kalau gini. Ke si aa'-nya juga kasihan," ucap Angga. Setelah Icang menjawabnya dengan Bahasa Sunda, seketika itu pula Icang berubah lagi gestur tubuhnya dan tersadar.

7. Kenapa Icang baru menceritakan kisah ini?

Risa Menguak Sosok Cindy yang Viral, Benarkah Krunya Jurnalrisa?YouTube.com/jurnalrisa

Risa ternyata sebenarnya menolak diri untuk bermediasi sejak Icang bercerita karena masih ada keluarga Cindy yang masih hidup dan tidak ingin terjadi apa-apa jika Risa bermediasi. Risa mengaku hanya ingin berbagi cerita kisah yang dialami Icang apa adanya, menunjukkan ini bukan cerita fiktif, panjat sosial (Pansos), strategi marketing, dan lainnya.

"Pada saat record cerita ini, kita memang sengaja pure pengin dengar cerita dari Pak Hermannya sendiri. Jadi sebenarnya saya tuh udah menahan untuk tidak ada mediasi sekarang. Karena kita juga gak mau ini masih ada keluarga kan gitu, dan itu sesuatu yang sangat sensitif. Jadi saya sangat menghindari itu. Jangan sampai ini hal yang menguntungkan sebelah pihak atau gimana gitu. Karena kan masih ada yang keluarga mungkin ketika melihat cerita ini, ada yang merasa kenal atau apa. Itu sangat kita hindari," ungkap Risa.

Lalu kenapa cerita ini baru muncul dan Icang menceritakannya di Twitter? Icang mengaku bingung harus bertanya ke mana untuk menceritakan kejadian tersebut. Ia sendiri juga tidak tahu jika ada akun Jurnalrisa sebelumnya. Namun semenjak ada pandemik, ia iseng-iseng membuka YouTube Jurnalrisa dan jadi ingat kejadian itu.

Baca Juga: Inilah Suasana Tak Kasat Mata di Ground Zero Menurut Anak Indigo

https://www.youtube.com/embed/ugQKXCXGV8Y

Topik:

  • Irma Yudistirani
  • Ni Ketut Sudiani

Berita Terkini Lainnya