Joyland Festival di Bali Pecah! Kunto Aji: Kayak Dejavu

Masih gak bisa move on dari Joyland Festival ini

Joyland Festival 2022 yang digelar di Taman Bhagawan, Nusa Dua, Kabupaten Badung, tanggal 25 hingga 27 Maret 2022 kemarin berakhir pecah dan sukses! Acara ini tak hanya menghadirkan pertunjukan musik saja, tetapi juga pemutaran film, lokakarya kreatif, komedi, dan pasar.

Acara ini juga bisa dibilang sebagai festival offline pertama di Bali setelah dua tahun pandemi melanda Indonesia. Meskipun banyak menghadirkan pengunjung, namun pemeriksaannya cukup ketat lho untuk protokol kesehatannya!

Wajib akses PeduliLindungi, pakai masker, hingga tersedia banyak spot untuk cuci tangan, dan hand sanitizer. Apalagi Presiden Joko Widodo menyempatkan diri untuk mengunjungi Joyland Festival di hari pertama.

Rasanya masih belum bisa move on ya. Padahal baru semalam kita melihat penampilan terakhir Diskoria yang membawakan lagu-lagu lama, di tengah guyuran gerimis.

Berikut ini fakta menarik Joyland Festival yang sukses digelar di Bali.

1. Presiden Jokowi mendukung terselenggaranya Joyland Festival di Bali nih. Raisa dan Cak Lontong tampak menjadi host di hari pertama

Joyland Festival di Bali Pecah! Kunto Aji: Kayak DejavuJokowi menghadiri Joyland Festival di Bali. (Dok.Joyland Festival/Nareend)

Menurut Jokowi, acara ini menjadi oase yang menyejukkan bagi masyarakat yang merindukan festival. Pernyataan itu nampaknya terbukti dari banyaknya pengunjung yang menghadiri Joyland Festival dari sore pukul 15.00 Wita, hingga malamnya semakin padat. Hal itu berlangsung selama tiga hari berturut-turut.

Semoga ini event secara offline ini menjadi angin besar ya bagi para musisi dan industri seni lainnya. Seperti yang dibilang Jokowi, festival seperti ini adalah medium penting untuk melahirkan karya, kreativitas baru, dan memberikan ruang bagi tumbuh suburnya bakat-bakat baru di bidang seni. Sehingga nantinya mereka bisa berkontribusi memajukan industri kreatif Indonesia dan menyejahterakan para seni Indonesia.

2. Banyak refill water station bertebaran di Joyland Festival

Joyland Festival di Bali Pecah! Kunto Aji: Kayak DejavuRefill water station Joyland Festival di Bali. (Dok.Joyland Festival/Nareend)

Kelihatannya sepele sih ini. Tapi faktanya, area ini cukup penting dan vital untuk pengunjung. Refill water station diperlukan ketika ada festival atau event besar lainnya. Apalagi Bali telah menerapkan bebas sampah plastik sekali pakai beberapa tahun terakhir. Joyland Festival di Bali bisa contoh nih.

Mereka menyediakan area isi ulang air putih secara gratis. Jadi cukup membawa tumblr saja dari rumah. Selain gak kehausan, kamu juga turut menyumbang untuk mengurangi botol plastik sekali pakai.

Tentu saja hand sanitizer juga harus diletakkan di beberapa area. Seperti foto di atas deh contohnya.

3. Penampilan Yura Yunita di Joyland Festival Bali bikin pengunjung banjir air mata

Joyland Festival di Bali Pecah! Kunto Aji: Kayak DejavuPerforma Yura Yunita di Joyland Festival Bali. (Dok.Joyland Festival/Nareend)

Yura Yunita telah merilis album terbarunya, Tutur Batin, beberapa bulan lalu. Deretan single lagu di album tersebut sangat relate dengan kondisi masyarakat sekarang. Tentang bagaimana menghargai dan menjadi diri sendiri, hingga healing.

Album tersebut dibawakannya pada hari pertama Joyland Festival. Lagunya berhasil bikin pengunjung banjir air mata, dan penuh haru. 

4. Kunto Aji gak nyangka bisa tampil offline dengan menghadirkan banyak pengunjung. Kayak dejavu, katanya

Joyland Festival di Bali Pecah! Kunto Aji: Kayak DejavuPerforma Kunto Aji di hari kedua Joyland Festival Bali. (Dok.Joyland Festival/Nareend)

Hari kedua Joyland Festival dibanjiri oleh penampilan dari Kunto Aji, Raisa, guru gamelan Putu Septa dan Nata Swara, komika Marchel Widianto, hingga pemutaran film pendek Ibu Ora Sare karya Gin Teguh. Sekadar diketahui, film pendek ini meraih Grand Winner Short Film Competition 16th Indonesian Film Festival Australia 2022 lho.

Musisi Kunto Aji mengawalinya dengan single Bungsu dari album kedua, Mantra Mantra, di Joyland Festival. Album yang telah dirilis tiga tahun lalu tersebut berhasil membuat para pengunjung terhanyut dalam alunannya.

Meskipun penampilannya sangat memukau, namun Kunto Aji masih gak percaya jika dirinya menjadi performer di Joyland Festival. Sebab ini baru pertama kalinya ia tampil di luar kota secara offline dengan banyak pengunjung setelah dua tahun pandemi. Pertunjukan seperti ini, katanya, harus terus berjalan, karena seluruh pekerja seni bergantung pada industri hiburan.

“Ketika turun ke bandara kayak 'beneran gak sih', lihat anak-anak ngambil-ngambil alat. Karena dua tahun tuh, terasanya cepat banget, kan? Cuma ini sesuatu yang asing. Kayak dejavu. Aneh, tapi seneng banget,” kata Mas Kun, sapaannya, ketika diwawancara setelah perform 26 Maret 2022 lalu di Joyland Festival.

5. Kalau kamu memerhatikan dekorasi di Joyland Festival, cukup unik dan cantik ya. Yuk, kenalan dulu sama para perancangnya

Joyland Festival di Bali Pecah! Kunto Aji: Kayak DejavuJoyland Festival Bali. (Dok.Joyland Festival/Guswib)

Itu adalah karya para seniman lokal Bali AA Raka Yudhi Pratama Putra, Kadek Armika, dan Nano Uhero.

AA Raka Yudhi Pratama Putra atau yang akrab disapa Gung Raka ini adalah seniman dari Banjar Pande, Desa Sayan, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar. Pemilik Sri Melanting Baliness Art and Decoration ini mulai membuat dekorasi berbahan alami sejak tahun 2017, dan kerap diminta untuk membuatkan dekor berbagai event nasional di Bali.

Kadek Armika adalah seniman layang-layang dari Bali. Ia mendapatkan penghargaan seperti The Young Hindu Award dan The Best of Kite di the Dieppe International Kite Festival. Ia juga pernah memberikan workshop layang-layang di Sanur Kite Festival.

Sedangkan Nano Uhero adalah seniman instalasi dari Bali. Karya instalasinya yang berjudul Wiping the Rain atau Menyeka Hujan ini pernah menghiasi Festival Seni Bali Jani tahun 2019 di Taman Budaya Bali.

6. Video keseruan Joyland Festival di Taman Bhagawan, Nusa Dua

Hari ketiganya menampilkan Bedchamber, Isyana Sarasvati, Maliq & D'Essentials, Pamungkas, Diskoria, komika Dicky Difie, film festival Memories of The Sea, hingga Tata si Tarot Reading. Festival ini sangat pecah hingga malam hari meskipun diguyur hujan.

Gak terasa Joyland Festival di Bali ini berhasil memberikan kenyamanan, keamanan, dan mengobati kerinduan masyarakat yang haus akan hiburan. Semoga kita bertemu lagi di festival berikutnya ya. Seperti yang pernah diucapkan oleh Direktur Program dan Festival Joyland, Ferry Dermawan.

"Bali memiliki infrastruktur untuk mengakomodir pertunjukan berkualitas dan skena musik yang kaya dan progresif. Selain Joyland Festival di Jakarta, kami bermaksud mengadakan Joyland Festival Bali setiap tahun," ujarnya dalam rilis tertulis beberapa waktu lalu.

Kita tunggu saja ya!

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya