SID Rilis Album Baru, Ingin Kembali ke Masa-masa Nakal Era 2001

Udah gak sabar pengin dengerin lagunya

Denpasar, IDN Times - Ada kabar gembira nih buat para Outsiders atau penggemar Superman Is Dead (SID). Band rock asal Kuta Bali ini akan merilis album barunya bertajuk "Tiga Perompak Senja", Jumat (9/11).

Album ini akan tersedia mulai di semua platform musik digital iTunes/Apple Music, Spotify, Joox, dan lainnya.

1. Mengenang masa nakal-nakalnya SID

SID Rilis Album Baru, Ingin Kembali ke Masa-masa Nakal Era 2001Instagram.com/jrxsid

Baca Juga: Bangga! 13 Tradisi Bali Masuk Warisan Budaya Tak Benda Indonesia 2018

Gitaris SID, I Gede Ari Astina atau yang kerap disapa JRX, mengatakan dalam album baru ini ingin merayakan kembali masa-masa nakal SID. Tepatnya di era 2001-2005. Album ini nantinya akan berisi 11 lagu.

"Untuk SID, album ini seakan menjadi sebuah tonggak dalam pencarian hidup bermusik kami," katanya.

2. SID kembali mengangkat persoalan sosial dan kemanusiaan

SID Rilis Album Baru, Ingin Kembali ke Masa-masa Nakal Era 2001Instagram.com/sid_official

Baca Juga: Kontra, 5 Alasan JRX SID Tegas Menolak Pertemuan IMF-WB di Bali

JRX melanjutkan, dalam album kali ini, SID akan sedikit melepas tema-tema sosial dan politik. Seperti diketahui, pada album-albun sebelumnya SID kerap mengangkat persoalan sosial dan kemanusiaan.

“SID akan kembali liar, nakal, hedonistik,” katanya.

Pada album sebelumnya, lagu seperti “Sunset di Tanah Anarki” dan “Jadilah Legenda” sangat kuat aroma kritik sosialnya. SID juga tidak pernah menyembunyikan pemihakan mereka dalam menghadapi isu-isu sosial.

3. Album ini dikerjakan hanya tiga bulan

SID Rilis Album Baru, Ingin Kembali ke Masa-masa Nakal Era 2001Instagram.com/sid_official

Baca Juga: UMP Bali 2019 Naik Rp170 Ribuan, Serikat Pekerja: Idealnya Rp3 Juta

JRX mengatakan lagu-lagu dalam album ini dipersiapkan cukup singkat. Yakni sekitar tiga bulan saja. Beberapa lagu memang ditulis menjelang masuk studio rekaman.

"Ada juga yang ditulis sejak empat atau lima tahun yang lalu," katanya. 

Kendati tak langsung menyuguhkan kritik-kritik sosial dan politik, namun persoalan sosial tetap disampaikan secara lebih halus dan menukik ke pribadi manusia.

Dia mengaku bahwa perhatian SID terhadap isu-isu sosial itu dipakai untuk menjaga Bali. "Serta menjaga kewarasan kami sebagai manusia," katanya.

SID merupakan band yang dikenal dengan sikapnya yang tegas terkait isu lingkungan. Mereka menentang reklamasi Teluk Benoa, yang akan mengubah hutan bakau dan area penyangga Denpasar Selatan untuk menjadi pusat turisme.

Kamu sudah tak sabar ingin memiliki album barunya? Tunggu saja ya.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya