Kumpulan Lirik Lagu Band Bali The Lingsir, Usung Oldskool Heavy Metal
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Band Bali The Lingsir bakal segera merilis karya pertama berupa Extended Play (EP) bertajuk Prematur. EP tersebut berisi empat lagu yang mengisahkan tentang kehidupan sosial, luapan kegelisahan, kemarahan, hingga keputusasaan.
Empat lagu tersebut di antaranya Monology, Kalah, Orientasi Endemik, serta Euforia Kematian. Intip yuk di bawah ini lirik dari keempat lagu karya The Lingsir.
Baca Juga: Bangkit dari Pandemik, Musisi Asal Bali The Lingsir Rilis EP Perdana
1. Genre Oldskool Heavy Metal disukai anak-anak muda
Grup ini beranggotakan Anom (36) pada vokal, Komang Kape (43) pada gitar, War (44) pada bass, dan Jayen (30) pada drum. Vokalis The Lingsir, Anom, yakin suasana yang disuguhkan oleh The Lingsir akan semakin asyik sebab para personelnya memiliki latar belakang musik yang berbeda.
Menurutnya, genre Oldskool Heavy Metal hingga saat ini dinikmati banyak kalangan, tidak hanya orang tua, namun juga kalangan anak muda.
“Kalau selama ini antusiasmenya menurut kami dari gigs yang kami jalani sih baik. Kami ingin mencoba untuk menyatukan keragaman kami di band. Seperti perkerjaan, latar belakang musik kami pun berbeda,” ungkapnya.
Anom menceritakan, dirinya memiliki latar belakang musik rock, Komang Kape di musik psychobilly dan rockabilly. Sementara War sebelumnya di musik crusty punk, serta Jayen bermusik style alternative.
2. Lagu Monology bercerita tentang monolog manusia yang mengatur segalanya
Lagu Monology bercerita tentang seseorang yang mengatur semua di atas segalanya. Bukan Tuhan, melainkan manusia sebagai monolog yang menghitam putih semua skenario yang ada. Berikut lirik lagu Monology:
MONOLOGY
Lembah hitam, yang menghadang
Mereka kejam dan menakutkan
Langit gelap, hujan badai
Hancurkan semua mimpi dan harapanRakyat murka, kesurupan
Gedung-gedung kan menjadi arang
Bertobatlah, bertobatlah
BertobatlaaahhhAku mulai muak dengan kekuasaanmu
Aku mulai bosan dengan keangkuhanmu
YeaaaahhhhhhhhSang penjilat, mendewakan
Mengangungkan semua kerakusan
Rakyat murka, kesurupan
Gedung-gedung kan menjadi arangAku mulai muak dengan kekuasaanmu
Aku mulai bosan dengan keangkuhanmuSang penjilat, mendewakan
Mengangungkan semua kerakusan
Rakyat murka, kesurupan
Gedung-gedung kan menjadi arangAku mulai muak dengan kekuasaanmu
Aku mulai bosan dengan keangkuhanmu
Yeaaaahhhhhhhh
3. Lagu Kalah ajarkan kembali kepelukan ibu
Lagu Kalah bercerita tentang kehidupan manusia yang dalam keadaan apapun, pada akhirnya akan kembali pulang ke keluarga, ke pelukan ibu. Kalah melawan congkaknya dunia.
KALAH
Beranjak bangun dari mimpi
Buruk dalam gelap malam
Keresahan yang terus menghadang
Mimpi indah yang kita rindukanSetitik cahaya dari bulan
Menerangi jalan tuk pulang
Lepaskan semua kerinduan
Kembali ku dalam pelukanMenunggu waktu di ujung zaman
Berharap keajaiban datang
Berlari dan terus mengejar
Mimpi indah yang kita rindukanOhhh ibu maafkan aku
Aku kalah, aku kalah
Ohhh ibu maafkan aku
Aku kalah, aku kalahSetitik cahaya dari bulan
Menerangi jalan tuk pulang
Lepaskan semua kerinduan
Kembali ku dalam pelukanOhhh ibu maafkan aku
Aku kalah, aku kalah
Ohhh ibu maafkan aku
Aku kalah, aku kalahOhhh ibu maafkan aku
Aku kalah, aku kalah
Ohhh ibu maafkan aku
Aku kalah, aku kalah
4. Lagu Orientasi Endemik bercerita tentang perbedaan opini yang berujung penjara
Lagu Orientasi Endemik bercerita tentang sebuah perbedaan yang dianggap sebagai lawan. Anom mengungkapkan, memiliki opini yang tidak sejalan, bisa berujung dengan mendekam di balik teralis besi.
ORIENTASI ENDEMIK
Dunia sedang kesakitan,
Mereka pun tertawa
Semua ini rencana,
Tuhan mungkin juga manusiaSalah siapa, dosa siapa
Salah siapa, dosa siapaPara elit berpesta,
Rakyatpun semakin menderita
Berita makin diseramkan,
Setan setan terus tertawa.Salah siapa, dosa siapa
Salah siapa, dosa siapaHarapan kita dipenjara,
Berbeda dianggap lawan.
Semua ini rencana,
Tuhan mungkin juga manusia.Salah siapa, dosa siapa
Salah siapa, dosa siapaKau pahlawan bagi kami berakhir di PENJARA
Kau pahlawan bagi kami berakhir di PENJARA
Kau pahlawan bagi kami berakhir di PENJARA
Kau pahlawan bagi kami berakhir di PENJARA
5. Lagu Euforia Kematian bercerita bahwa kematian bukanlah hal yang menyedihkan
Lau ini, diungkap Anom, mengisyaratkan bahwa kematian belum tentu hal yang menyedihkan. Saat di mana ada kelahiran, pastilah ada kematian. Semua yang lahir pasti akan mati. Syarat kematian tidak harus menua, kematian menjemput tidak mengenal apapun, siapa dan di mana.
Lalu apakah kematian itu menyedihkan ataukah sesuatu yang pantas untuk dirayakan? Menurut Anom bahwa dengan kematian penderitaan di dunia akan terhapus untuk individu yang sudah tidak bernyawa. Kematian belum tentu hal yang menyedihkan. Namun bisa saja sebuah kebahagiaan yang perlu dirayakan dengan suka cita.
EUFORIA KEMATIAN
Apa yang kau harapkan saat kematian tiba
Apa yang kau harapkan saat kematian tibaLorong hitam yang membentang
Menawarkan keabadian
Dan malaikat menyambut dengan tenangDoa-doa yang dipanjatkan
Menghantarkan sampai ke sisinya
Dosa-dosa menyeret ke pintu nerakaBila ku pergi, dan tak kembali
Tetaplah berlari, sampai di akhir mimpi
Bila ku pergi, dan tak kembali
Tetaplah berlari, sampai di akhir mimpiTangisan dan duka kutinggalkan
Semua kepalsuan di dunia
Maafkan ucapan yang telah menyakitkanDoa-doa yang dipanjatkan
Menghantarkan sampai ke sisi-Nya
Dosa-dosa menyeret ke pintu nerakaBila ku pergi, dan tak kembali
Tetaplah berlari, sampai di akhir mimpi
Bila ku pergi, dan tak Kembali
Tetaplah berlari, sampai di akhir mimpiTak akan ada yang abadi
Tak akan ada yang abadi
TAK AKAN ADA YANG ABADIBila ku pergi, dan tak kembali
Tetaplah berlari, sampai di akhir mimpi
Bila ku pergi, dan tak kembali
Tetaplah berlari, sampai di akhir mimpiBila ku pergi, dan tak kembali
Tetaplah berlari, sampai di akhir mimpi
Bila ku pergi, dan tak kembali
Tetaplah berlari, sampai di akhir mimpi