6 Lagu Bali Nostalgia Terpopuler Sepanjang Masa

Lagunya masih enak didengar sampai sekarang #Bali

Lagu pop berbahasa Bali atau yang lebih dikenal dengan sebutan lagu Bali menggaung sekitar tahun 80an. Satu dari beberapa penyanyi yang populer kala itu adalah Yong Sagita.

Pada akhir tahun 1990, lagu pop Bali mengalami masa kejayaan dengan hadirnya penyanyi-penyanyi muda seperti Widi Widiana, Panji Kuning, dan kemunculan penyanyi nyentrik Bayu KW. Sebagian besar tema lagu pop Bali adalah tentang percintaan.

Penggemar lagu-lagu ini di Bali terbilang sangat banyak, tidak hanya di desa-desa, tetapi juga menyebar hingga ke perkotaan. Beberapa lagu-lagu lama era 80 dan 90an masih mendapat tempat di hati penggemar lagu Bali hingga kini. Berikut ini lagu Bali nostalgia terpopuler sepanjang masa.

Baca Juga: 10 Lagu Pop Bali Terbaru, Ada Widi Widiana

1. Bungan Sandat, dipopulerkan oleh AA Made Cakra

https://www.youtube.com/embed/Z6BQdwju8F0

Bungan Sandat adalah lagu legendaris, yang diciptakan oleh AA Made Cakra (almarhum). Lagu ini bercerita tentang bunga sandat atau bunga kenanga, di mana sifat bunga ini semakin tua atau layu baunya semakin harum.

AA Made Cakra menciptakan lagu ini untuk mengajak masyarakat meniru sifat bunga sandat. Ia mengajak para remaja saling mengasihi antar sesama agar mendapatkan kebaikan dan kebahagiaan. Lagu ini masing sering diputar maupun dinyanyikan untuk acara formal maupun informal sampai sekarang.

Baca Juga: 5 Kru Backstage Band Bali, dari SID hingga Navicula

2. I Sesapi Putih - Widi Widiana 

https://www.youtube.com/embed/z8HqA_1MfMI

Nama penyanyi pop, I Ketut Widiana, atau yang lebih dikenal dengan nama Widi Widiana ini mulai populer di akhir tahun 90an. Mengangkat tema cinta, namanya mulai naik daun melalui lagu I Sesapi Putih.

Lagu ini berkisah tentang dua sejoli dimabuk asmara yang bertemu di sebuah taman. Lirik serta komposisi lagu ciptaan Pande Sudana dan diproduksi oleh Aneka Record ini terbilang sederhana.

3. Yong Saginta dengan lagu Jaja Kak Ne

https://www.youtube.com/embed/7DpBnIhfhtw

Lagu dengan tema kocak ini sangat populer tahun 1988, sering diputar di layar kaca TVRI maupun radio. Lagu bergaya country ini bercerita tentang seorang kakek yang tumben berwisata ke kota. Ketika di tengah perjalanannya, ia membeli es putar yang menggunakan cone atau kojong.

Setelah menghabiskan es tersebut, si kakek mengembalikan kojongnya ke sopir angkut. Sopir tersebut lalu memberitahu si kakek kalau kojong esnya bisa dimakan sambil mengatakan “Jaja kakne, ajeng telasang” yang memiliki arti “Ini kue, bisa dimakan sampai habis.”

Yong Sagita yang lahir di Kabupaten Buleleng ini mengeluarkan lagu Jaja Kak Ne ketika masih bergabung di Maharani Record. Lagu ini terdapat dalam album yang diberi judul Ngiler-ngiler.

4. Kidung Kasmaran, dinyanyikan oleh Okid Kres

https://www.youtube.com/embed/Ix9WdhSt-tA

Kidung Kasmaran adalah lagu yang berkisah tentang seorang pria yang mengungkapkan perasaan hatinya kepada seorang perempuan melalui surat. Ia menunggu balasan surat dari pujaan hatinya tersebut. Namun, pujaan hatinya sudah memiliki kekasih.

Kidung Kasmaran diciptakan dan dipopulerkan oleh Okid Kres, kerap menjadi lagu wajib di setiap pementasan seni maupun lomba nyanyi atau band pada era 90an. Hal itu karena lagunya sangat sederhana dari segi chord maupun lirik, namun enak didengar.

5. Kanggoang Malu, dinyanyikan oleh Bayu KW

https://www.youtube.com/embed/bn5WGkovE28

Komang Bayu Kastawarsa atau Bayu KW muncul pada tahun 2002, berbarengan dengan kemunculan TV lokal di Bali. Lagu Bayu KW diputar setiap hari di stasiun TV tersebut dan beberapa radio yang masih satu grup dengannya.

Hal ini membuat penyanyi dengan ciri khas rambut gondrong, baju nyentrik, dan goyang khasnya menjadi populer, terutama lagu Kanggoang Malu. Satu kalimat yang paling melekat di hati penggemar lagu Bali adalah “Nyen nawang buin pidan bli dadi supir kapal”, artinya “Siapa tahu nanti kakak jadi pilot.”

Lagu ini bercerita tentang seorang suami yang ekonominya pas-pasan, dan mengajak sang istri untuk memaklumi keadaan tersebut. Ia berharap bisa menjadi orang sukses (menjadi pilot) suatu saat ini, sehingga punya uang yang banyak.

6. Taluh Apit Batu, dinyanyikan oleh Panji Kuning

https://www.youtube.com/embed/lhUz6YEBaak

Panji Kuning termasuk penyanyi Bali seangkatan dengan Widi Widiana. Ia mulai dikenal pada era 90an lewat lagunya yang populer, Taluh Apit Batu.

Lagu ini bercerita tentang seorang pria yang harus memutuskan untuk berpisah dengan kekasihnya. Lagu sedih ini diciptakan oleh Gus Babah dan diproduksi oleh Aneka Record, perusahaan rekaman yang sama dengan Widi Widiana.

Lagu-lagu nostalgia ini tak lekang oleh waktu, masih sering diputar, dan dibawakan di atas panggung baik oleh penyanyi aslinya maupun orang lain.

Ari Budiadnyana Photo Community Writer Ari Budiadnyana

Menulis dengan senang hati

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya