Nasib Musik Indonesia di Tangan Gen Z Saat Ini, Perlu Ekosistem
Apa selera musikmu?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Badung, IDN Times - Saat ini seiring kemajuan teknologi, beragam variasi musik banyak bermunculan. Karya-karya musik pun mudah diakses melalui smartphone.
Kondisi ini menuntut industri musik menyesuaikan diri dengan selera musik Gen Z yang merupakan pasar potensial. Bukan tanpa rintangan, dengan kekayaan budaya Indonesia nasib musik daerah juga patut dipertanyakan. Apalagi di tengah gempuran musik-musik barat yang relevan dengan selera generasi muda.
Akankah musik daerah tetap lestari di tangan Gen Z saat ini?
Baca Juga: Bali Akan Selenggarakan Kolaborasi Kuliner Khas Chile
1. Musik berkembang mengikuti kehidupan generasi muda
Head of Marketing Department Sony Music Entertainment Indonesia Tommy Pratomo mengungkapkan bahwa saat ini jenis musik sangat bervariasi. Dengan wadah digital serta teknologi yang terus berkembang, generasi muda yang memiliki minat dalam bermusik dapat terus mengekspresikan dirinya. Dan musik pun dapat terus berevolusi sesuai dengan siklusnya.
Untuk menjawab kebutuhan generasi muda, pihaknya menginisiasi showcase Yang Tau-Tau Aja di Pulau Dewata. Acara ini pada awalnya adalah sebuah kumpulan lagu berkonsep, dan dikurasi dalam satu playlist untuk ditujukan pada para penikmat musik dari kalangan Gen Z.
“Excitement bagi kami adalah bagaimana kami dapat terus menyajikan karya–karya yang dapat diminati semua kalangan bersama dengan talenta–talenta yang bernaung pada kami,” ungkapnya.
Acara tersebut kemudian berkembang menjadi sebuah pertunjukan musik, dan sudah dua kali digelar. Dan untuk ketiga kalinya akan diselenggarakan pada 30 Juni 2023 di di Aloft Seminyak.
Baca Juga: Miss Universe 2018 di Bali Dukung Pasien Sumbing
Baca Juga: 3 Tips Main Layangan di Bali, biar Gak Membahayakan Orang