5 Fakta Kehidupan Seks Laki-laki, Jangan Percaya Mitos Ya! 

Edukasi seks sangat perlu biar kamu gak tersesat

Seks kini termasuk kebutuhan dasar manusia, dan sudah sewajarnya tidak tabu lagi untuk dibicarakan. Sebenarnya kesehatan seksual ini bisa diperkenalkan sejak dini. Kenapa begitu? Sebab di masyarakat telah berkembang banyak mitos yang kebenarannya masih belum bisa dibuktikan secara medis.

Repotnya lagi kalau mitos-mitos tersebut membawa dampak buruk untuk kesehatan tubuh. Berikut ini kumpulan fakta kehidupan seks laki-laki, biar kamu tidak percaya mitos yang banyak beredar di tengah masyarakat, menurut Dokter Umum dan Konsultasi Seksologi di Klinik Sudirman Medical Centre (SMC) Denpasar, dr Oka Negara MBiomed FIAS.

Baca Juga: Mitos Permak Penis yang Dibantah, Bahaya Oleskan Pasta Gigi

1. Laki-laki selalu memiliki dorongan seks yang lebih tinggi daripada perempuan

5 Fakta Kehidupan Seks Laki-laki, Jangan Percaya Mitos Ya! Ilustrasi pria. (unsplash.com/Huguenot Horology)

Menurut Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Udayana (Unud) di Departemen Andrologi dan Seksologi tersebut, dorongan seks antara laki-laki dan perempuan sangat beragam. Hormon testosteron bertanggung jawab untuk memunculkan dorongan seksual. Tak hanya laki-laki, perempuan juga memproduksi hormon tersebut.

Hanya membutuhkan sejumlah kecil hormon saja sudak sanggup memicu dorongan seksual. Sehingga selalu ada perempuan yang memiliki dorongan seks tinggi, dan ada pula laki-laki yang biasa-biasa saja terhadap hubungan seks.

Baca Juga: Fakta Unik Hormon Testosteron, Bikin Depresi Jika Kekurangan

2. Ukuran penis menentukan kenikmatan seksual 

5 Fakta Kehidupan Seks Laki-laki, Jangan Percaya Mitos Ya! Foto hanya ilustrasi. (unsplash.com/charlesdeluvio)

Dokter Oka, begitu ia akrab disapa, menyatakan mitos yang keliru tersebut sangat populer dan dipercaya oleh masyarakat. Mereka percaya, semakin besar ukuran penis, akan semakin besar juga memuaskan pasangannya. Padahal ukuran penis ini tidak berkaitan dengan potensi seksual seseorang.

"Sebenarnya kepuasan seksual tidak ditentukan dari ukuran penis, melainkan oleh kemampuan penis untuk ereksi, kemampuannya mengontrol ejakulasi, dan tentunya komunikasi yang baik antara pasangan seksual," ungkap dokter yang juga sebagai Ketua Asosiasi Seksologi Indonesia cabang Denpasar ini.

Karena mitos ini sangat populer, sehingga banyak laki-laki membesarkan penisnya dengan cara yang tidak ilmiah dan berbahaya bagi kesehatan. Yaitu menyuntikkan silikon yang justru dapat merusak jaringan pembuluh darah penis.

3. Onani pada remaja wajar. Tetapi laki-laki dewasa berbahaya karena dapat menyebabkan kemandulan, rambut rontok, dan lutut keropos

5 Fakta Kehidupan Seks Laki-laki, Jangan Percaya Mitos Ya! Foto hanya ilustrasi. (unsplash.com/Dainis Graveris)

Faktanya, onani atau masturbasi bisa dilakukan pada kondisi-kondisi tertentu. Misalnya tidak ada pasangan atau ketika sedang jauh dari pasangan, sementara dorongan seksual sedang menggelora dan tidak bisa dihentikan saat itu. Menurut Dokter Oka, masturbasi secara medis tidak ada hubungannya dengan kemandulan atau gangguan kesuburan, rambut rontok atau lutut keropos.

Masturbasi antara para remaja dan orang dewasa tidak ada bedanya. Masturbasi terbilang wajar selama dilakukan dengan cara-cara yang sehat dan tidak membahayakan kesehatan ataupun alat reproduksi.

4. Laki-laki berbulu dada lebat memiliki hubungan seksual yang hebat

5 Fakta Kehidupan Seks Laki-laki, Jangan Percaya Mitos Ya! Foto hanya ilustrasi. (unsplash.com/Ben Weber)

Mitos ini juga sangat populer di tengah masyarakat. Faktanya, hebat atau tidaknya seorang laki-laki dalam berhubungan seksual ditentukan oleh kelancaran siklus respon seksualnya, optimalnya dorongan seksual, lancarnya ereksi, dan kekuatan untuk mempertahankan ereksi.

Tentu saja untuk mendukung hal tersebut, harus didukung oleh kebugaran fisik. Selain itu juga diperlukan komunikasi seksual yang sehat dengan pasangannya.

5. Laki-laki yang telah divasektomi akan kehilangan dorongan seksualnya

5 Fakta Kehidupan Seks Laki-laki, Jangan Percaya Mitos Ya! Foto hanya ilustrasi. (unsplash.com/Dainis Graveris)

Menurut dokter yang menjabat sebagai Sekretaris II Dewan Pengurus Nasional Asosiasi Seksologi Indonesia ini, vasektomi adalah tindakan operasi dengan memotong saluran sperma untuk kepentingan kontrasepsi atau sterilisasi laki-laki. Saat dilakukan vasektomi, testis atau buah zakar tidak dibuang dan tidak dilukai. Sehingga masih tetap memproduksi spermatozoa dan hormon testosteron yang berfungsi sebagai pembangkit dorongan seksual.

Masih banyak yang beranggapan kalau vasektomi sama dengan kastrasi atau kebiri. Padahal kedua hal tersebut sangat berbeda. Kastrasi atau kebiri justru membuang kedua testis, sehingga tidak dapat memproduksi hormon testosteron.

Semoga kamu tidak salah lagi dalam menanggapi mitos tentang kehidupan seks laki-laki ya. Kamu juga bisa menjelaskan kepada teman atau keluarga yang masih belum mengerti mengenai mitos-mitos tersebut.

Ari Budiadnyana Photo Community Writer Ari Budiadnyana

Menulis dengan senang hati

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Irma Yudistirani
  • Stella Azasya

Berita Terkini Lainnya