TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

RSUD Tabanan Siapkan Layanan Cath Lab untuk Pasien Jantung

Saat ini, layanan itu sedang persiapan gedung dan SDM

ilustrasi henti jantung (freepik.com/stefamerpik)

Tabanan, IDN Times - Setiap harinya rata-rata pasien jantung yang datang memeriksakan diri ke Poliklinik Jantung Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tabanan sebanyak 100 pasien. Namun ketika ada tindakan lanjutan seperti pemasangan ring,  tidak bisa dilakukan langsung di RSUD Tabanan dan harus dirujuk ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP)  Prof. Ngoerah Denpasar.

Untuk mendekatkan layanan ini kepada pasien jantung yang ada di Tabanan, RSUD Tabanan akan segera menyediakan layanan cath lab. Saat ini layanan ini sedang dalam persiapan gedung dan sumber daya manusia (SDM).

Baca Juga: Syarat Balik Nama SR Air Gratis di Tabanan

1. RSUD Tabanan menyiapkan gedung untuk layanan cath lab

Direktur RSUD Tabanan dr. I Gede Sudiarta memaparkan jika untuk alat cath lab sudah diperoleh dari  bantuan pemerintah pusat yang mana akan diterima RSUD Tabanan pada bulan November 2024 ini.  "Namun agar layanan ini bisa berjalan  pemerintah daerah diinstruksikan untuk menyiapkan gedung," ujarnya, Kamis (4/7/2024).

Ia melanjutkan, gedung yang digunakan untuk layanan cath lab ini akan menggunakan gedung yang ada dan memodifikasinya dengan dana operasional rumah sakit. "Gedung yang kami siapkan juga termasuk perlengkapan sarana dan prasarana  termasuk pemasangan kaca timbal yang mirip dengan penyediaan radiologi," paparnya.

 

2. RSUD mengirim dokter dan perawat menjalani pendidikan

Selain gedung, saat ini pihak RSUD Tabanan sedang menyiapkan SDM untuk operasional layanan cath lab ini. Untuk poliklinik jantung RSUD Tabanan sudah ada dua dokter spesialis jantung berstatus PNS dan dua orang dokter spesialis jantung berstatus dokter tamu.

Rencananya tahun depan, pengelola RSUD Tabanan akan mengirim dokter spesialis jantung dan perawat untuk menjalani pendidikan.

"Pendidikan dokter memerlukan waktu sekitar satu tahun untuk pendidikan intervensi jantung.  Mudah-mudahan tahun 2025 layanan ini sudah bisa beroperasi," papar Sudiarta.

Berita Terkini Lainnya