Bayi yang Udelnya Bodong Berisiko Kekurangan Hormon Tiroid
Kasus hipotiroid kongenital di Indonesia cukup tinggi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tabanan, IDN Times - Satu dari 3 ribu bayi yang baru lahir di Indonesia mengalami hipotiroid kongenital atau kekurangan hormon tiroid. Bayi yang mengalami hipotiroid kongenital jika tidak ditangani sejak dini akan mengalami gangguan tumbuh kembang, terutama di bagian otaknya.
Agar ini tidak terjadi, penting melakukan screening hipotiroid kongenital (SHK) saat bayi baru lahir.
Baca Juga: Viral Keseringan Pakai Kipas Angin Bisa Terkena Bell's Palsy
Baca Juga: Mengulik Apa Itu Bayi Tabung yang Akan Dijalani Syahrini
1. Gejala awal dari hipotiroid kongenital
Kepala Bagian Anak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tabanan, dr I Gusti Ayu Asih Ratnadi SpA, mengatakan gejala bayi baru lahir yang mengalami hipotiroid kongenital memang tidak terlalu spesifik. Namun pihak medis maupun orangtua harus waspada jika ada gejala-gejala sebagai berikut:
- Bayi baru lahir yang terkesan malas atau tidur terus. Akibatnya bayi yang seharusnya minum 2-3 jam sekali mengalami gangguan minum atau minumnya berkurang
- Perut bayi agak buncit
- Bayi mengalami kesulitan buang air besar (konstipasi). Normalnya bayi baru lahir buang air besar bisa enam kali dalam sehari. Tetapi bayi dengan hipotiroid kongenital mengalami konstipasi atau buang air besar bisa lima hari sampai seminggu sekali
- Gejala khasnya adalah bayi mengalami kuning berkepanjangan. Jika bayi kuning sejak lahir, namun setelah ditangani pada hari ke-10 masih tetap kuning, maka perlu dilakukan SHK secepatnya untuk memastikan adanya hipotiroid kongenintal
- Gejala fisik lainnya adalah ubun-ubun lebar, udel bodong, otot bayi lemas, dan kulitnya kering.