TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Perbedaan Susu Evaporasi dan Kental Manis

Sama-sama kental sih, tapi beda kandungan gizi

ilustrasi susu (unsplash.com/Elizabeth Dunne)

Tabanan, IDN Times - Sama-sama dalam kemasan kaleng dan bertekstur kental, ternyata susu evaporasi dan susu kental manis itu berbeda. Susu evaporasi memiliki kandungan gizi yang lebih baik dibandingkan kental manis. Susu evaporasi banyak digunakan dalam olahan makanan dan minuman. Tetapi harus hati-hati dengan mencoba menu baru, karena bisa saja menyebabkan keracunan makanan atau diare.

Berikut pemaparan ahli gizi dari Dinas Kesehatan Kabupaten Tabanan mengenai perbedaan susu evaporasi dan kental manis, kandungan gizi, cara penyimpanan yang baik, hingga menu makanan apa saja yang memakai susu evaporasi.

1. Perbedaan pada kandungan gizi

Ahli Gizi Dinas Kesehatan Tabanan, Ida Ayu Mirah, mengatakan perbedaan susu evaporasi dan kental manis terletak pada kandungan susu beserta gulanya. Menurutnya, susu evaporasi adalah susu cair yang dipanaskan sedemikian rupa sehingga membuatnya bertekstur kental. Sementara kental manis, tekstur kentalnya ini didapatkan dari penambahan gula.

Meski sama-sama kental, namun susu evaporasi tidak sekental kental manis. Kandungan gulanya juga tidak setinggi kental manis.

"Untuk susu evaporasi itu susu cair murni yang kadar airnya dikurangi 60 persen sementara kandungan karbohidrat, lemak, dan protein tetap dijaga. Sementara kental manis ini kandungan susunya sedikit tetapi kandungan gulanya tinggi," ujar Dayu Mirah, Minggu (23/6/2024).

2. Sering dipakai sebagai bahan tambahan pada makanan dan minuman

Susu evaporasi dan kental manis digunakan sebagai bahan tambahan minuman seperti pada kopi dan teh. Termasuk untuk makananm biasanya dijadikan sebagai bahan tambahan pembuatan puding. Tetapi kalau ingin kadar gulanya rendah, Dayu Mirah menyarankan untuk memakai susu evaporasi.

Menurut Mirah, tidak ada pantangan memakai susu evaporasi dengan bahan makanan dan minuman yang lain, asalkan terjaga kehigienisan bahan-bahan makanannya.

"Tidak ada pantangan sebenarnya. Intinya buatlah makanan dan minuman yang sudah awam resepnya. Kalau masih menu percobaan, harus hati-hati mencampurkan bahan makanan maupun minumannya. Sebab bisa saja memicu diare atau keracunan makanan," jelas Dayu Mirah.

Berita Terkini Lainnya