Berkaca dari Tragedi Kanjuruhan, Gas Air Mata Bisa Sebabkan Kulit Melepuh
Penjelasan dokter spesialis kulit RSUD Tabanan Bali
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tabanan, IDN Times - Gas air mata umumnya ditembakkan oleh pihak aparat keamanan saat terjadi kerusuhan. Termasuk dalam peristiwa di Kanjuruhan, Malang. Ternyata gas air mata mengandung Chloroacetophenone (CN) dan Chlorobenzylidenemalononitrile (CS).
Dua zat ini memiliki efek pada kulit, mata, dan saluran pernapasan. Bahkan kulit bisa melepuh jika zat ini menempel di kulit hingga mengering. Seperti apa penanganan pertama ketika kontak dengan gas air mata? Apa saja dampak gas air mata pada kulit? Berikut tips dari dokter spesialis kulit Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tabanan, dr. Ni Made Indah Puspasari SpKK FINSDV.
Baca Juga: Bagaimana Seharusnya Keluarga di Bali Merawat ODGJ? Jangan Menambah Trauma
1. Gas air mata jika terkena kulit bisa sebabkan lepuh
Indah Puspasari menjelaskan gas air mata mengandung dua kandungan zat yaitu Chloroacetophenone (CN) dan Chlorobenzylidenemalononitrile (CS). Organ yang menjadi sasaran gas air mata biasanya kulit, mata, dan sistem saluran napas.
Sementara untuk kulit, efek yang ditimbulkan kedua zat yang ada dalam gas air mata adalah dermatitis kontak iritan (iritasi), mulai dari yang ringan berupa bercak kemerahan hingga yang berat yaitu melepuh.
''Bercak kemerahan ini terasa perih dan gatal, timbul 45-60 menit setelah terpapar. Gejala yg lebih berat seperti kulit melepuh terjadi apabila kita mendiamkan zat tersebut mengering di kulit dan tidak segera dibersihkan," jelas Indah Puspasari, Senin (3/10/2022).