TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

4 Mitos dan Fakta Seputar Melahirkan Caesar, Sama-sama Sakit

Benar gak sih bayi yang lahir caesar rentan penyakit?

covedental.com

Denpasar, IDN Times – Ada berbagai mitos melahirkan caesar yang mungkin sering kamu dengar. Mulai dari anggapan bahwa perempuan yang menjalaninya belum menjadi ibu sepenuhnya, hingga bayi yang dilahirkan secara caesar rentan terkena penyakit. Sebelum menelan mitos itu bulat-bulat, yuk, cek dulu faktanya.

Hal pertama yang penting untuk kamu yakini adalah baik melahirkan secara normal maupun melalui operasi caesar, perempuan tetaplah ibu seutuhnya. Pada kondisi tertentu seperti letak bayi sungsang, bayi terlalu besar, kembar lebih dari dua, dan plasenta yang ada di bawah (Plasenta previa), melahirkan secara caesar bahkan merupakan jalan terbaik untuk ibu dan bayi.

Sebelum berpikiran yang macam-macam tentang melahirkan caesar, mari ketahui mitos dan fakta berikut ini:

1. Operasi caesar menunda proses menyusui dan “bonding time” dengan bayi

Instagram.com/baby.art.photography

Dokter dari Alodokter, Merry Dame Cristy Pane, menilai anggapan tersebut tentunya kurang tepat. Karena saat melahirkan secara operasi caesar, ada pilihan metode pembiusan yang akan dilakukan.

“Jika dilakukan bius total, mungkin pemberian ASI baru bisa dilakukan saat ibu sadar penuh. Namun, bukan berarti Bunda jadi batal menyusui, kan?” ucapnya, Rabu (11/12).

Selain itu, sebagian besar operasi caesar biasanya menggunakan bius sebagian atau epidural, yang hanya membuat area pinggang ke bawah mati rasa. Bius epidural akan membuat bayi yang dilahirkan melalui operasi caesar boleh langsung ditaruh di dada ibu, untuk melakukan Inisiasi Menyusui Dini (IMD) layaknya melahirkan normal.

IMD yang dilakukan pada operasi caesar sedikit berbeda dengan melahirkan normal. Pada persalinan normal, bayi akan diletakkan di perut ibu. Sedangkan pada operasi caesar, bayi akan diletakkan di dada.

“Melahirkan secara caesar seharusnya juga tidak menghambat produksi ASI. Namun jika ASI masih sulit keluar, Bunda bisa menggunakan pompa payudara,” jelasnya.

2. Mitos "Gagal menjadi ibu karena tidak merasakan sakitnya melahirkan" adalah tidak tepat

Unsplash/Ben White

Mitos semacam itu tentu tidak benar. Karena baik ibu melahirkan normal maupun caesar sama-sama merasakan sakit. Bedanya, sakit melahirkan normal terjadi saat proses persalinan. Sedangkan rasa sakit saait melahirkan caesar dirasakan setelah proses persalinan atau setelah efek bius hilang. Bahkan ibu yang melahirkan dengan operasi caesar bisa mengalami rasa nyeri yang lebih lama, lho.

“Bunda yang melahirkan normal dan caesar pun tetap mengalami nifas, dan memiliki risiko mengalami baby blues syndrome, depresi pascamelahirkan dan infeksi. Jadi, tidak jauh berbeda kan, Bunda?” terangnya.

3. Sekali melahirkan caesar, selamanya akan caesar. Mitos ini pun tidak benar

spectator.co.uk

Mitos ini pun tidak tepat. Jika ibu maupun janin tidak memiliki masalah kesehatan, perempuan masih bisa melahirkan normal setelah operasi caesar, kok. Namun memang ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan. Seperti jarak kehamilan, alasan dilakukan operasi caesar sebelumnya, kondisi janin dan ibu, serta riwayat kesehatan ibu.

Berita Terkini Lainnya