TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Inilah yang Akan Terjadi Pada Otakmu Ketika Kecelakaan, Waspada!

Pakai helm bukan karena takut polisi, tapi demi keselamatan

gearpatrol.com

Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah Denpasar mencatat telah melayani 1000 pasien cedera kepala setiap tahun, yang mayoritasnya diakibatkan oleh kecelakaan lalu lintas. Asal kamu tahu, ketika seseorang mengalami cedera kepala, dokter hanya bisa mencegahnya agar tidak fatal. Bukan menyembuhkannya. Maka, ketika ada seseorang yang mengalami cedera kepala sedang maupun berat memerlukan penanganan operasi segera untuk menyelamatkan jiwanya.

Untuk itu, IDN Times mengulas fakta-fakta cedera kepala menurut Dokter Saraf Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah Denpasar, Ivan Hugo Saputra. Berikut penjelasannya:

1. Tidak ada tindakan medis yang bisa menyembuhkan cedera kepala. Dokter hanya bisa mencegahnya agar tidak sampai mengenai otak

freepik.com/rawpixel.com

Menurut Dokter Ivan, Sampai saat ini tidak ada tindakan medis yang bisa menyembuhkan cedera kepala. Tugas dokter hanya mencegah cedera sekunder terhadap otak.

“Cedera otak primer yang telah terjadi tidak dapat diperbaiki. Sehingga pencegahan terjadinya cedera pada kepala adalah upaya yang paling baik untuk menghindari terjadinya cedera primer yang berat terhadap otak,” jelasnya tak lama ini.

2. Cedera kepala atau otak bisa diakibatkan oleh trauma tumpul maupun trauma penetrasi

pexels/Andrea Piacquadio

Cedera pada kepala atau otak dapat diakibatkan oleh trauma tumpul pada kepala maupun trauma penetrasi. Cedera kepala merupakan suatu proses yang kompleks dari cedera langsung (Primer) dan tidak langsung (Sekunder), yang mengakibatkan defisit neurologis untuk sementara maupun permanen.

Menurut Dokter Ivan, cedera primer merupakan akibat langsung dari benturan eksternal primer pada otak, bisa pada bagian tertentu dari otak atau keseluruhan otak.

"Kadang tulang kepala kita dapat patah akibat benturan,” jelasnya.

Lalu apa yang terjadi pada kepala setelah benturan? Dokter Ivan menjelaskan, pada terjadi benturan, otak di dalam tulang kepala akan berguncang ke depan dan belakang. Sehingga mengakibatkan memar, perdarahan, dan ada robekan pada bagian serabut saraf.

Dalam kondisi itu, penderita menjadi bingung, tidak mengingat apa yang terjadi, pusing dan merasa berputar-putar, hingga kehilangan kesadaran. Awalnya penderita akan terlihat baik-baik saja. Namun kondisi penderita dapat menurun secara tiba-tiba.

Baca Juga: Tanda-tanda Anak yang Cenderung Jadi Psikopat, Orangtua Wajib Tahu!

Berita Terkini Lainnya