Menikmati Masakan Timur Tengah di Al Jazeerah Signature Bali
Mereka menawarkan katering juga lho
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mencoba masakan barat di Bali mungkin sudah biasa, karena hampir di setiap restoran menyajikan makanan ini dalam daftar menunya. Bagaimana jika mencoba makanan yang jarang ditemui di Bali?
Bangunan tiga lantai bertuliskan "Al Jazeerah Signature Bali" tampak berdiri megah di Jalan Sunset Road, Seminyak, Kabupaten Badung. Siapa pun yang lewat pasti bakalan menoleh ke arah restoran khas Timur Tengah yang baru buka ini. Restoran ini menawarkan hidangan berbagai negara di Timur Tengah, lengkap dengan suasananya.
General Manager Al Jazeerah Signature Bali, Ivan Sullivan, mengungkapkan hadirnya restoran ini untuk membawakan suasana yang autentik tentang Timur Tengah ke Bali. Mulai beragam makanan khas, suasana, koleksi shisha premium dengan tembakau berkualitas, hingga pengalaman unik pada bulan Ramadan.
Baca Juga: Swish Swish! Segarnya Shabu-shabu di Nagisa, Tawarkan Rasa Autentik
Baca Juga: 10 Street Food Bali Wajib Dicoba, Harganya Mulai Rp3 ribu
1. Chef langsung didatangkan dari Lebanon, pernah memimpin program kuliner di hotel-hotel mewah di Timur Tengah
Al Jazeerah Signature Bali merupakan restoran Al Jazeerah Signature ketiga menyusul dua restoran lain di Jakarta dan Bandung. Namun yang di Bali ini lebih berbeda. Mereka menawarkan pengalaman dining bertaraf internasional, dan mendatangkan chef berpengalaman di bidang kuliner Timur Tengah.
Hidangan yang disajikan adalah sentuhan langsung dari seorang chef asal Lebanon bernama Fadi Hakim. Ia dikenal memiliki segudang pengalaman soal makanan, serta pernah memimpin program kuliner di hotel-hotel mewah wilayah Timur Tengah. Terakhir sebagai Executive Chef untuk Royal Court Bahrain.
Restoran ini memiliki kapasitas sekitar 500 kursi dengan beragam suasana, adan spot menarik bagi pengunjung yang ingin berswafoto. Desain, dan suasana restoran lekat dengan aksen, serta perabotan yang mengingatkan tentang budaya Timur Tengah.
“Desainnya, kami menampilkan detail hiasan seperti perabotan kayu alami, lampu tembaga, tekstil tenun, pintu melengkung, dan pot terakota yang diisi tumbuhan dan tanaman hijau yang mengisi ruangan. (Perabotan) langsung kami datangkan dari Timur Tengah,” ungkap Ivan.
Lantai pertama dirancang untuk bersantap santai secara privasi maupun grup, lengkap dengan private room, dan air mancur. Sedangkan lantai kedua menawarkan ruang makan bergaya Arab. Sedangkan lantai ketiga sebagai shisha lounge.