TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pilih Tabungan Emas atau Kredit Emas? Ini Bedanya

Investasi emas dengan cara kredit menarik juga nih

Ilustrasi perhiasan emas di toko emas. (IDN Times/Saifullah)

Penulis: Community Writer, Guna Sattwam

Emas termasuk investasi yang menjanjikan selain saham, sukuk, obligasi, deposito, tabungan, properti, dan lainnya. Dikatakan menjanjikan karena emas merupakan sumber daya alam yang terbatas ketersediaannya, sehingga nilainya pun diprediksi akan terus meningkat. Bahkan sejak tiga tahun terakhir, emas mengalami kenaikan harga. Saat ini pun harganya terus naik.

Satu keuntungan dari invasi Rusia ke Ukraina adalah kenaikan harga emas yang kini telah mencapai USD 2002 per troy ounce atau sekitar Rp912 ribu per gram. Namun berinvestasi emas bukan berarti kamu harus memilikinya secara fisik. Alih–alih untung karena memiliki banyak perhiasan emas, justru malah akan membuat kamu dalam bahaya. Sebab rentan menjadi pusat perhatian dari orang yang berniat jahat.

Makanya, berinvestasi emas harus dengan cara yang cerdas. Satu di antaranya menabung emas atau kredit emas. Apa sih perbedaan kedua cara investasi emas itu?

Baca Juga: Cara Menukar Uang Rusak di Bank, Jangan Diselotip Ya!

Baca Juga: Cara Memulai Bisnis Laundry di Bali dengan Modal Rp15 Juta

1. Mengenal tabungan emas

Perhiasan emas di toko emas. (IDN Times/Saifullah)

Perusahaan plat merah milik Negara, Pegadaian, sudah sejak lama menawarkan produk tabungan emas untuk masyarakat Indonesia. Produk ini hadir untuk memberikan pilihan bagi mereka yang ingin memiliki emas dengan dana terbatas. Jika mindset kamu adalah membeli emas harus memiliki uang jutaan Rupiah, maka mulai sekarang cobalah untuk menabung emas.

Dengan membuka rekening tabungan emas minimal saldo Rp50 ribu, kamu sudah bisa memiliki emas. Bahkan kamu bisa membuka rekening tabungan emas minimal Rp10 ribu jika datang langsung ke outlet Pegadaian.

Jadi tinggal dihitung saja harga emas per gramnya, lalu dibagi dengan uang yang ditabung, maka itulah hasil yang kamu dapatkan. Misalnya:

Saat ini harga emas per gram Rp912 ribu. Maka dengan uang Rp50 ribu, kamu akan mendapatkan emas 0,054 gram.

Sama halnya dengan menabung uang biasa. Menabung bisa kamu lakukan kapan saja sesuai kemampuan finansial. Misalnya:

Bulan ini kamu hanya memiliki uang Rp100 ribu. Maka uang tersebut bisa kamu tabung ke rekening tabungan emas. Begitu pula pada bulan berikutnya hingga memiliki saldo emas sesuai targetmu.

Tabungan emas hanya berupa saldo nilai, belum berbentuk fisik emas. Namun jika menginginkan fisiknya, kamu bisa mencetak order dengan minimal berat emas 1 gram. Misalnya:

Saldo tabungan emasmu sudah mencapai Rp1 juta. Sedangkan harga emas pada saat ini Rp912 ribu per gram, maka dengan saldo Rp1 juta, kamu sudah bisa mendapatkan fisik emas seberat 1 gram.

Mengingat harga emas ini berfluktuasi, maka uang yang kamu tabung menyesuaikan harga emas pada saat kamu membeli atau menabung. Namun masyarakat biasanya enggan mencetak emas. Karena tabungan emas lebih liquid, mudah digunakan untuk bertransaksi apa pun.

2. Mengenal kredit emas

Ilustrasi Emas Mulia (IDN Times/Arief Rahmat)

Ada cara lain untuk memiliki emas. Yaitu kredit emas. Bedanya dengan kredit perbankan adalah penganalisis dan penyurveinya berasal dari pihak perbankan. Namun kredit emas, kamu tidak perlu disurvei dan dianalisa, langsung disetujui.

Jika ingin mengkredit emas, maka kamu mesti mempersiapkan uang muka 15 persen dari harga emas, dan memiliki penghasilan tetap untuk membayar cicilan setiap bulan. Kredit emas tidak perlu agunan. Karena emas yang akan kamu beli itu merupakan agunan.

Berita Terkini Lainnya