TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Petani Jatiluwih Bali Jual Sayur Pakai Sistem Petik Sendiri di Kebun

Dijual Rp10 ribu per kresek merah. Mau?

Sayur organik di Jatiluwih (Dok.IDN Times/Istimewa)

Tabanan, IDN Times - Jatuhnya harga sayur di pasaran membuat petani Jatiluwih, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan, memikirkan cara menjual yang berbeda dan lebih menguntungkan. Seperti yang dilakukan oleh Wayan Semarajaya. Ia menerapkan cara baru untuk menjual sayuran organik miliknya. Yaitu memakai sistem petik sendiri sekaligus menikmati pemandangan alam sawah Jatiluwih.

Baca Juga: Generasi Muda Tabanan Cari Wisata Instagramable yang Gak Ada COVID-19

Baca Juga: Lagi Viral, Ini Cara Budidaya Lele dan Kangkung dalam Ember

1. Harga sayur di Tabanan sekarang ini sedang murah

Sayuran organil di Jatiluwih (Dok.IDN Times/Istimewa)

Semarajaya mengatakan, sayuran sawi saat ini sedang murah. Daripada dijual murah, ia lebih rela jika sayurannya dibagi-bagikan. "Karena itu daripada dijual, sebenarnya lebih rela dibagikan. Tapi kemudian terpikir cara baru untuk menjual sayur ini," katanya.

Dengan dibukanya kembali Daerah Tarik Wisata (DTW) Jatiluwih, maka mulai ada kunjungan. Karena itu Semarajaya menjual sayurnya dengan sistem petik sendiri. Harganya Rp10 ribu per kantong plastik merah.

2. Cara ini juga dilakukan sekaligus untuk mempromosikan restorannya

Restoran milik petani Jatiluwih (Dok.IDN Times/Istimewa

Selain lebih puas menjual sayuran yang lagi murah-murahnya saat ini, usaha restoran milik Semarajaya juga jadi ikut dipromosikan. Sebab lokasinya juga berada di kawasan DTW Jatiluwih.

"Saya juga punya restoran. Sudah tutup sejak Nyepi Maret lalu dan baru buka awal bulan ini," ujarnya.

Meski tidak mewajibkan pengunjung yang memetik sayur untuk makan di restoran, tetapi ini bisa menjadi langkah promosinya. Hal ini sekaligus hiburan juga bagi orang yang makan di restoran. Yaitu bisa memetik sayur sendiri secara langsung. Kamu juga bisa menikmati kopi dan teh beras merah khas Jatiluwih.

"Sekarang sudah mulai ada pengunjung semenjak DTW Jatiluwih buka. Kebun sayurnya juga lokasinya di sekitar restoran," ungkap Semarajaya.

Baca Juga: Pendederan Ikan Nila Jadi Bisnis Menjanjikan, 3 Kali Panen Balik Modal

Berita Terkini Lainnya