PHRI Tabanan: Pariwisata Bali Hanya Bonus, Jangan Tinggalkan Pertanian
Pariwisata Bali dibuka secara bertahap
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tabanan, IDN Times - Bukan cerita baru apabila pandemik COVID-19 telah menghantam perekonomian Bali, yang sebagian besar masyarakatnya bergantung kepada sektor pariwisata. Dalam 1,5 tahun terakhir ini para pelaku pariwisata, khususnya di Kabupaten Tabanan, sampai ada yang banting setir menjadi petani.
Setelah pariwisata Bali dibuka kembali secara bertahap, sektor pertanian diharapkan tidak kembali ditinggalkan lagi, melainkan lebih diperkuat.
Baca Juga: Antre ke Poliklinik RSUD Tabanan Kini Bisa Lewat WhatsApp
1. Pandemik COVID-19 tidak memengaruhi komoditas perkebunan
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Tabanan, I Gusti Bagus Made Damara, mengakui pandemik COVID-19 benar-benar menghantam usahanya di bidang pariwisata.
"Tetapi ketika saya main ke pegunungan, petani di sana seperti tidak merasakan efeknya. Permintaan atas buah-buahan, kopi, cokelat, dan cengkeh masih ada," ujarnya, Senin (4/10/2021).
Karena itu secara perlahan, dirinya mulai terjun ke sektor pertanian. Terutama dalam perkebunan buah-buahan hingga rempah-rempah.