Petani di Tabanan Pasrah, Harga Eceran Tertinggi Pupuk Subsidinya Naik
Belum lagi harga gabah turun ketika panen. Kasihan petaninya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tabanan, IDN Times - Setiap subak di Kabupaten Tabanan biasanya menyetorkan Rancangan Definitif Kebutuhan Kelompok tani (RDKK) setiap tahun. RDKK ini berisi rencana kebutuhan kelompok tani untuk satu musim tanam yang disusun berdasarkan musyawarah anggota. Umumnya meliputi kebutuhan pupuk subsidi, benih, pestisida, alat dan mesin pertanian, maupun modal kerja.
Tetapi tahun 2021 ini, petani mengaku pasrah. Sebab Surat Keputusan (SK) Kepala Dinas Pertanian Tabanan mengenai alokasi dan harga eceran tertinggi (HET) pupuk bersubsidi untuk sektor pertanian di Kabupaten Tabanan Tahun Anggaran 2021 telah turun.
SK tersebut menyebutkan, HET pupuk subsidi naik kecuali pupuk NPK (Pupuk buatan berbentuk padat maupun cair yang mengandung unsur Nitrogen, Fosfor, dan Kalium).
Baca Juga: Cabai Kecil Rp2 Ribu Dapat Enam Biji di Tabanan Bali, Gimana Daerahmu?
Baca Juga: Lagi Viral, Ini Cara Budidaya Lele dan Kangkung dalam Ember
1. Perbandingan alokasi pupuk subsidi di Tabanan tahun 2020 dan 2021:
Dalam SK Nomor 01/Distan/2021 berisi data alokasi pupuk subsidi di Kabupaten Tabanan. Yaitu:
- Urea: 7.774 ton
- SP36: 254 ton
- ZA: 587 ton
- NPK: 5.794 ton
- Organik: 2.574 ton.
Sementara alokasi pupuk pada tahun 2020 lalu adalah:
- Urea: 9.201 ton (Realisasi/penyerapan: 8.618 ton)
- SP36: 312 ton (Realisasi/penyerapan: 291,65 ton)
- ZA: 25 ton (Realisasi/penyerapan: 19,55 ton)
- NPK: 6.340 ton (Realiasi/penyerapan: 6.338,20 ton)
- Organik: 528 ton (Realisasi/penyerapan 523,36 ton).
Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Pertanian Tabanan, I Gusti Putu Wiadnyana, mengatakan penentuan alokasi ini sesuai RDKK yang dibuat oleh masing-masing subak. Dari data di atas memperlihatkan beberapa jenis pupuk subsidi seperti Urea, SP36, dan NPK mengalami penurunan alokasi yang cukup signifikan pada tahun 2021. Meski demikian, Wiadnyana berharap alokasi ini bisa mencukupi kebutuhan para petani di Tabanan.
"Tetapi jika tidak cukup, masih bisa mengakukan realokasi ke pemerintah pusat," ujarnya, Minggu (17/1/2021).
Baca Juga: Pendederan Ikan Nila Jadi Bisnis Menjanjikan, 3 Kali Panen Balik Modal