Ketua BTB Bantah Buat Kesepakatan Nakal dengan Pengusaha Tiongkok
Mulai DPRD Prov Bali hingga Ketua BTB ikut berikan komentar
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Denpasar, IDN Times - Polemik terkait paket wisata Bali yang dijual murah oleh pengusaha nakal terus berlanjut. Terbaru, beredar kabar bahwa Bali Tourism Board (BTB) melakukan sejumlah kesepakatan rahasia dengan para pengusaha nakal tersebut.
Dari kabar yang beredar, BTB meminta pertemuan itu dirahasiakan dan tidak boleh direkam. Dugaan terjadinya kongkalikong lantas muncul. Benarkah demikian?
Baca Juga: Kunjungan Wisman Tiongkok ke Bali Tinggi, Tapi Minim Belanja?
Menurut anggota Komisi 3 Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Bali dari fraksi PDI Perjuangan, I Ketut Kariasa Adnyana, jika kesepakatan tersebut benar terjadi, maka ranahnya sudah ke pidana.
"Kami menerima beberapa masukan, bahwa ada deal-deal yang disinyalir dari oknum BTB yang melakukan perjanjian dan ada bukti secara tertulis," katanya saat ditemui usai rapat di DPRD Bali, Jalan Dr Kusuma Atmaja, Denpasar, Senin (22/10).
Adnyana menambahkan, kesepakatan yang dilakukan oleh BTB dan pengusaha nakal tersebut ditengarai untuk kepentingan pribadi. "Poin-poin dalam deal tersebut untuk kepentingan pribadi si mafia dan oknum BTB," katanya.
Terkait menjual pariwisata Bali terlalu murah, ia menegaskan masalah tersebut harus segera diselesaikan. Karena akan berdampak pada pariwisata Bali. Menurutnya, yang harus dikejar dari pariwisata Bali adalah menjual kualitas, bukannya kuantitas.
"Tak perlu dijual murah juga mereka akan datang. Bali ini beda karena wisatanya budaya dan religi," jelasnya.
1. Jika benar, ranahnya sudah menjadi pidana
Baca Juga: Koster Minta Pebisnis Tiongkok Mematuhi Aturan Usaha Wisata di Bali
Sementara itu, BTB melalui ketuanya, Ida Bagus Agung Partha Adnyana, membantah semua tuduhan jika telah melakukan perjanjian rahasia dengan pengusaha nakal tersebut. Ia berujar, para pengusaha itu mendatangi BTB untuk mencari jalan keluar. Pihak BTB sendiri ingin permasalahan praktik jual wisata murah ini segera berakhir.
"Mereka yang menghubungi kami. Jadi, memang mereka harus mengikuti aturan. Jika tidak diatur akan seenaknya sendiri," katanya, Senin (22/10) sore.
Ia menegaskan sekali lagi, bahwa kesepakatan semacam itu tidak ada. "Kami tidak membuat perjanjian tersebut dengan toko. Itu merupakan pernyataan yang dibuat pada pertemuan tersebut," lanjutnya.