Koster Minta Pebisnis Tiongkok Mematuhi Aturan Usaha Wisata di Bali

Wah, destinasi wisata di Bali masak dijual murah gitu sih

Denpasar, IDN Times - Beberapa waktu lalu, tepatnya Kamis (18/10), Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati atau yang kerap disapa Cok Ace melakukan sidak ke sejumlah toko milik investor asal Tiongkok di Benoa, Badung. Ia melakukan sidak di empat toko yang menjual perhiasan, latex, kasur, dan perhiasan.

Ia dibuat geram begitu menemukan toko-toko tersebut ternyata tak menjual produk-produk khas Bali. Dalam sidak tersebut, Cok Ace juga menemukan para pekerja asing. Selain itu, barang-barang yang dijual juga berasal dari Tiongkok, bukan produk khas Bali.

""Ada kabar wisata ke Bali dijual sangat murah di Tiongkok dan harga tersebut di bawah rata-rata. Termasuk isu wisatawan Tiongkok dipaksa belanja di toko yang diduga mempekerjakan tenaga asing asal Tiongkok tanpa izin,” katanya, dilansir dari rilis Pemprov Bali.

Ditambah lagi, sistem pembayarannya dicurigai memakai sistem perbankan milik Tiongkok. Sehingga tidak ada sepeserpun yang didapat oleh Bali.

Menanggapi ini, Gubernur Bali, Wayan Koster, berharap Pemerintah Tiongkok ikut mengawasi warga negaranya yang menjual paket wisata ke Bali.

1. Pebisnis Tiongkok diminta mematuhi aturan praktik usaha wisata di Bali

Koster Minta Pebisnis Tiongkok Mematuhi Aturan Usaha Wisata di BaliDok.IDN Times/Istimewa

Baca Juga: Sidak Toko Milik Tiongkok, Cok Ace: Aneh, di Bali kok Jual Latex

Permintaan tersebut diutarakan saat Gubernur Bali menerima kunjungan dari Wakil Gubernur Provinsi Hainan, Tiongkok, Liu Pingzhi di Denpasar, Jumat (19/10) lalu. Ia meminta pemerintah Tiongkok ikut mengawasi pelaku usaha wisata asal Tiongkok yang menjual murah di bawah rata-rata paket wisata ke Bali.

Para pebisnis tersebut diminta mematuhi aturan praktik usaha wisata di Bali.

2. Di satu sisi, Koster juga mengapresiasi wisatawan Tiongkok jadi peringkat teratas yang mengunjungi ke Bali

Koster Minta Pebisnis Tiongkok Mematuhi Aturan Usaha Wisata di BaliDok. Pribadi

Di satu sisi, Koster mengapresiasi Pemerintah Tiongkok karena kunjungan wisatawan asal negaranya selalu menempati posisi teratas di Bali. Ia berharap ada kerja sama di bidang perdagangan dan infrastruktur.

"Saya mengharapkan kerja sama yang lebih konkret," katanya, dilansir dari Antara.

Khusus bidang perdagangan, Koster menginginkan lebih banyak lagi hasil industri Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang diserap oleh pasar Tiongkok. Sementara, Koster ingin belajar banyak belajar dari Tiongkok yang lebih dulu maju terkait infrastrukturnya.

3. Pemerintah Hainan menawarkan 50 paket beasiswa untuk pelajar di Bali

Koster Minta Pebisnis Tiongkok Mematuhi Aturan Usaha Wisata di BaliPexels/Pixabay

Baca Juga: Deklarasi, Prabowo Terharu Ada Emak-emak di Bali Mau Jadi Relawannya

Wakil Gubernur Provinsi Hainan, Liu Pingzhi menyambut baik permintaan Gubernur Bali tersebut. Ia juga berharap kerja sama yang sudah terjalin baik selama ini semakin ditingkatkan, terutama di bidang pariwisata dan pertanian.

"Kami apresiasi keberadaan pariwisata di Bali. Kami ingin belajar tentang penataan wisata," ujarnya.

Selain itu, Liu Pingzhi mengutarakan jika Pemerintah Hainan juga membuka peluang kerja sama di bidang pendidikan. Pemerintahnya bahkan sudah menyiapkan 50 paket beasiswa untuk pelajar di Bali yang ingin mengikuti pendidikan di Hainan.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya