8 Kesalahan Pasang Tenda Gunung, Masih Sering Dilakukan Pendaki

Saat mendaki gunung, mendirikan tenda adalah momen paling penting, apalagi ketika cuaca tidak bersahabat. Sayangnya, masih banyak pendaki yang asal-asalan memasang tenda, sehingga berujung tidak nyaman, bahkan berbahaya. Supaya kamu gak mengulang kesalahan yang sama, yuk simak delapan kesalahan pasang tenda gunung yang masih sering terjadi di lapangan.
1. Memilih lokasi tenda yang tidak rata

Kesalahan paling umum adalah memasang tenda di permukaan tanah yang miring atau berbatu. Mungkin terlihat sepele, tapi ini bisa bikin tidurmu gak nyenyak dan tubuh jadi pegal. Lokasi yang tidak rata juga membuat tenda rawan tergelincir saat hujan turun.
2. Terlalu dekat dengan jalur air

Banyak pendaki yang memilih area datar di dekat aliran air karena dianggap praktis. Padahal, saat hujan deras, air bisa meluap dan menggenangi tenda. Kamu sebaiknya mendirikan tenda di area yang agak lebih tinggi dari aliran air, supaya terhindar dari risiko tenda tergenang saat hujan turun.
3. Tidak menggunakan footprint atau alas tenda

Sering kali alas tenda atau footprint dianggap sepele, padahal perannya cukup penting. Komponen ini berfungsi sebagai pelindung dasar tenda dari berbagai kondisi yang bisa merusaknya, seperti gesekan kasar, permukaan berbatu, hingga tanah yang lembap. Tanpa alas, tenda bisa cepat rusak dan air lebih mudah merembes ke dalam.
4. Tidak mengencangkan tali pancang

Tali pancang berfungsi menjaga bentuk dan kestabilan tenda. Masih banyak pendaki yang hanya menancapkan pasak begitu saja tanpa memastikan tali pancangnya tertarik dengan kuat. Padahal, tali yang longgar bisa membuat tenda mudah roboh saat terkena angin atau hujan deras. Akibatnya, tenda jadi mudah roboh saat angin kencang atau hujan.
5. Memasang tenda terlalu malam

Tiba di lokasi camp terlalu sore atau malam hari bisa membuat kamu terburu-buru dalam mendirikan tenda. Selain pencahayaan yang minim, kamu juga jadi lebih rentan membuat kesalahan seperti lupa mengunci frame atau salah arah menghadap tenda.
6. Tidak memperhatikan arah angin

Kesalahan umum yang masih sering dilakukan para pendaki adalah menempatkan pintu tenda tepat menghadap arah tiupan angin. Hasilnya, angin bisa langsung masuk ke dalam dan bikin suhu di dalam tenda jadi dingin banget.
Supaya tenda tetap stabil, sebaiknya posisi pintu menghadap ke arah yang tidak langsung terkena tiupan angin, idealnya ke samping atau membelakangi arah datangnya angin.
7. Asal pilih tempat tanpa cek risiko sekitar

Kadang saking capeknya, pendaki asal pilih lokasi tanpa memperhatikan pohon rapuh, dahan menggantung, atau lereng yang rawan longsor. Ini jelas membahayakan! Sebelum pasang tenda, cek sekeliling untuk memastikan aman dari potensi bahaya alam.
8. Tidak latihan pasang tenda sebelum naik gunung

Percaya atau tidak, banyak pendaki pemula yang baru pertama kali pasang tenda langsung di gunung. Idealnya, kamu sudah latihan dulu di rumah atau halaman sebelum benar-benar digunakan di alam bebas.
Pasang tenda gunung bukan sekadar buka frame dan masukin pasak. Ada teknik dan perhatian khusus agar kamu bisa tidur nyaman, aman, dan terhindar dari risiko.
Semoga daftar kesalahan ini bisa jadi pengingat buat kamu agar lebih siap dan bijak saat berkemah di alam terbuka!