5 Ilmu Wajib Diketahui Pendaki, Ada Manajemen Konflik
Ingat! Puncak bukanlah tujuan utama
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sebelumnya tahukah kamu, kecelakaan seseorang ketika mendaki adalah karena kurangnya pengetahuan tentang dunia hutan dan gunung. Gak hanya itu, banyak juga faktor-faktor lain yang harus diperhatikan. Mulai dari kesiapan mental, logistik, stamina, kemampuan bertahan hidup di alam bebas, dan masih banyak lagi.
Padahal harus diingat, bahwa itu sangatlah penting bagi seorang pendaki pemula maupun profesional untuk melakukan kegiatan yang dikategorikan menantang tersebut. Dalam kesempatan ini, penulis ingin berbagi pengalaman tentang ilmu pendakian. Artikel ini berdasarkan pengalaman pribadi dan hasil jajak pendapat bersama teman-teman komunitas Search and Rescue (SAR) maupun penggiat alam.
Baca Juga: Sejarah Candi Gunung Kawi di Gianyar, Peninggalan Arkeologi Monumental
Baca Juga: 10 Sikap yang Dilarang saat Mendaki Gunung di Bali
1. Pelajari kondisi serta situasi alam
Gunung bukanlah tempat wisata yang nyaman dan aman. Banyak faktor yang harus kamu pelajari sebelum melakukan kegiatan pendakian di antaranya membaca cuaca, peta, tanda alam, dan sebagainya.
Rata-rata setiap gunung memiliki karakter. Jadi sebelum melakukan pendakian, sebaiknya kamu harus mengenal kondisi gunung tersebut dari segi cuaca, jalur, karakter, maupun dari hal-hal lainnya.
Ambil dua contoh perbedaan karakter gunung yang signifikan. Pertama, Gunung Lawu yang berada di antara wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Memiliki karakter jalur yang banyak bercabang, panjang, landai, lembap, rimbun, sering hujan, dan lebih sering berkabut. Berbeda dengan Gunung Merapi yang terletak di Boyolali Jawa Tengah. Gunung Merapi memiliki karakter jalur singkat namun terjal, serta kondisi alam yang kering berbatu dan berpasir, sering terjadi badai. Kamu harus mengerti dengan kondisi tersebut, agar setidaknya bisa meminimalisir kejadian yang tidak diinginkan.
Namun perlu diingat juga, prediksi cuaca juga terkadang bisa berbanding terbalik dari apa yang kamu perkirakan. Walaupun kamu tahu posisi di posko pendakian cerah, namun hujan badai datang dengan begitu singkat, atau sebaliknya. Kamu harus tetap waspada dengan kondisi yang ada.
Dari mana kamu bisa mengetahui tentang karakter gunung yang akan dituju? Kamu bisa mencari infonya di basecamp gunung yang ingin didaki. Bisa juga dengan memanfaatkan kemajuan teknologi komunikasi, yaitu mencari komunitas yang ada di media sosial. Kamu boleh menanyakan bagaimana kondisi gunung "A", cuacanya seperti apa, kondisi jalurnya seperti apa, dan sebagainya.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.