TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

10 Sikap yang Dilarang saat Mendaki Gunung di Bali

Jangan merasa suka adventure kalau sikap ini saja dilanggar

Mendaki Gunung Batur. (dok. pribadi/Ari Budiadnyana)

Pulau Bali dikenal memiliki alam yang sangat indah, satu di antaranya perbukitan ataupun pegunungan. Beberapa daerah yang memiliki bukit atau gunung sering menjadi tujuan wisatawan untuk mendaki seperti Gunung Batur, Gunung Agung, Bukit Abang, Gunung Batukaru, dan lainnya.

Umumnya, perbukitan atau pegunungan di Bali terdapat tempat yang disucikan. Jadi rasanya wajib banget untuk dijaga kesucian maupun kebersihannya agar lestari. Bagi kamu yang berencana mendaki gunung di Bali, sebaiknya mematuhi larangan-larangan. Apa saja? Berikut ini 10 sikap yang dilarang saat mendaki gunung di Bali. Yuk, langsung dibaca.

Baca Juga: 6 Aktivitas yang Bisa Dilakukan di Kintamani, Gak Bosenin

Baca Juga: 5 Desa Wisata di Jembrana Bali, Memesona Tapi Tak Populer

1. Berkata kasar atau tidak sopan selama melakukan pendakian sebaiknya tidak dilakukan. Berdasarkan kepercayaan masyarakat, berkata kasar dapat memberikan dampak yang kurang baik dalam pendakian

Mendaki Gunung Batur. (dok. pribadi/Ari Budiadnyana)

2. Sombong atau ampah atau campah, seperti merasa paling hebat atau paling tahu selama melakukan pendakian sebaiknya tidak dilakukan. Hal ini boomerang bagi diri sendiri maupun rombongan. Jadi selalu turuti panduan dari pemandu pendakian

Mendaki Gunung Batur. (dok. pribadi/Ari Budiadnyana)

3. Pegunungan kini dikotori oleh pemandangan tumpukan sampah. Jadi sebaiknya bawalah kantong kecil untuk menyimpan sampah-sampah bawaanmu. Kantongi sampah itu sampai kamu menuruni pegunungan, dan menemukan tempat sampah

Ilustrasi sampah. (unsplash.com/Antoine GIRET)

4. Jangan sekali-sekali mengubah tanda arah pendakian yang memang diletakkan untuk memandu para pendaki agar tidak tersesat. Hal ini sangat membahayakan diri kamu maupun pendaki lainnya

Ilustrasi tanda penunjuk arah. (unsplash.com/Adrien Bruneau)

5. Beberapa gunung atau bukit di Bali biasanya ada tempat suci yang digunakan untuk berdoa agar perjalanannya lancar dan selamat. Wajib diingat, bahwa sangat tidak diperbolehkan untuk masuk ke area tempat suci atau keramat ketika menstruasi

6. Hindari mencorat-coret pohon maupun tembok di sepanjang jalur pendakian. Hal ini akan membuat pemandangannya menjadi kumuh

Ilustrasi mencoret pohon. (unsplash.com/Frantisek Duris)

7. Mungkin kamu tidak pernah melihat tanaman indah yang tumbuh di pegunungan, contohnya kasna atau edelweiss. Sehingga gatal rasanya ingin mencabut tanaman tersebut. Tetapi sebaiknya tidak usah dilakukan ya. Biarkan tanaman itu tumbuh subur secara alami dan jangan dirusak

Ilustrasi bunga edelweiss. (unsplash.com/Yann Allegre)

8. Biasanya pendaki akan membuat api unggun untuk menghangatkan badan. Namun membakar kayu tidak boleh dilakukan di sembarang tempat. Bekas api unggunnya juga harus benar-benar disiram atau dipadamkan agar tidak menimbulkan kebakaran hutan

Ilustrasi api unggun. (unsplash.com/Klara Kulikova)

9. Akhir-akhir ini para remaja sering terlihat membawa speaker atau pengeras suara yang berlebihan. Sebaiknya hal ini tidak dilakukan ya, karena dapat mengganggu pendaki lainnya. Slain itu, tujuan pendakian adalah menikmati keindahan dan tenangnya alam pegunungan

Ilustrasi speaker. (unsplash.com/Miguel A Amutio)

Verified Writer

Ari Budiadnyana

Menulis dengan senang hati

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya