Sejarah Goa Maria Palasari, Wisata Rohani di Jembrana

Goa Maria Palasari terletak di Banjar Palasari, Desa Ekasari, Kecamatan Melaya. Goa Maria ini berdekatan dengan Gereja Katolik Hati Kudus Yesus Palasari, tepatnya di puncak bukit sebelah timur gereja.

Perjalanan menuju ke sini dapat ditempuh sekitar 3,5 jam dari Kota Denpasar. Kamu bisa mengarahkan kendaraanmu menuju Jalan Raya Denpasar-Gilimanuk terlebih dahulu hingga menemukan Pantai Candikusuma. Dari sini, masih lurus lagi hingga sampai ke pertigaan, lalu belok kanan ke Jalan Palasari.

Tinggal lurus terus ikuti jalan tersebut sampai menemukan Penginapan Susteran Maria Goretti, belok kanan. Gak jauh dari belokan itu, kamu akan melihat pintu masuk Goa Maria Palasari di sisi kanan jalan.

Wisata religi ini bisa kamu kunjungi kapan saja setiap hari. Sebagai tempat peribadatan, Goa Maria Palasari buka setiap hari selama 24 jam penuh. Kamu bisa datang di pagi hari agar lebih tenang saat berdoa di sini.

Kamu tidak perlu membayar tiket masuk maupun biaya parkir. Cukup letakkan kendaraanmu di area parkir yang tersedia dengan rapi, lalu masuk ke dalam Goa Maria Palasari.

Dilansir dari gerejahkypalasari.com, pada 1983, umat Palasari membangun sebuah monumen Pastor Simon Buis yang mengambil lokasi di puncak bukit sebelah timur Gereja Palasari. Saat pastor tersebut bertugas di Palasari, ia menghendaki agar rumah pastoran dibangun di puncak bukit tersebut. Hingga di lokasi yang sama, dibangun juga Goa Maria Palasari yang disebut juga dengan nama Palinggih Ida Kaniaka Maria Palasari.

Goa Maria ini sempat dipugar pada tahun 2006 di area pelataran Goa Maria dan jalan salib pendek. Setelah dipugar, pada tanggal 15 September 2008 diresmikan lagi oleh Monsinyur (Mgr) Leopoldo Girelli yang saat itu sebagai Duta Vatikan untuk Indonesia.

Selain jalan salib pendek, terdapat area jalan salib panjang yang dibangun dan diresmikan pada tanggal 15 September 2009. Selanjutnya, ada Kori Agung Palinggih yang diresmikan pada tanggal 15 September 2012. Keduanya diresmikan oleh Mgr Dr Silvester San Pr yang menjabat sebagai Uskup Denpasar hingga sekarang.

Goa Maria Palasari sering disebut juga dengan Lourdes oleh umat Palasari, dan menjadi sarana untuk memanjatkan doa kepada Bapa di Surga melalui Bunda Maria. Sudah banyak mukjizat yang terjadi melalui Goa Maria ini, baik dari umat Katolik maupun warga nonKatolik yang percaya dengan kesembuhan. Hingga kini, Goa Maria Palasari telah menjadi tempat ziarah bagi semua orang.

Goa Maria Palasari menawarkan suasana tenang dan sejuk yang bisa dinikmati oleh siapa saja. Banyak tanaman dan pepohonan yang tumbuh serta dirawat dengan baik di sekitarnya. Selain itu, terdapat relief-relief dan beberapa patung malaikat yang menghiasinya.

Kamu akan menyusuri tangga demi tangga yang sering dipakai untuk jalan salib. Di area tangga ini, terdapat tembok berukir relief jalan kehidupan Tuhan Yesus. Di ujung tangga, terdapat pelataran tanah agak luas dan lokasi pelataran doa Goa Maria. Di samping Goa Maria, terdapat patung Yesus yang sedang disalib dengan nuansa terbuka dan alami. Kamu bisa memanjatkan doa di sini, sambil merasakan suasana alam yang menyejukkan.

Goa Maria Palasari berada di area pedesaan yang menyatu dengan alam terbuka. Kapan pun kamu berkunjung kemari, akan terasa sejuk dan menyegarkan. Tinggal membawa barang seperlunya dan pakaian yang nyaman. Namun karena jaraknya yang cukup jauh dari pusat keramaian wisata Bali, kamu perlu mempersiapkan waktu dengan baik untuk berziarah ke sini.

Di area Goa Maria Palasari juga terdapat air suci yang bisa digunakan untuk dikonsumsi langsung maupun dibawa pulang ke rumah. Fasilitasnya pun sudah lengkap, mulai dari tempat berdoa atau ibadat, kamar mandi, hingga beberapa warung makan di sekitarnya. Jangan lupa untuk tetap menjaga kebersihan dan ketenangan selama berada di Goa Maria Palasari, ya.

Itulah informasi lengkap tentang Goa Maria Palasari, sebuah destinasi wisata rohani di Kabupaten Jembrana. Bisa jadi pilihan tempat untuk berdoa, sekaligus healing sebentar dari kesibukan sehari-hari.