5 Pura Ikonik di Ubud, Wajib Dikunjungi saat Akhir Tahun

Bali dikenal dengan sebutan Pulau Seribu Pura. Karena pada dasarnya banyak pura di setiap daerah Bali. Pura-pura ini sangat beragam dari bentuk, lokasi, dan fungsinya. Selain sebagai tempat ibadah umat Hindu, pura juga menjadi tempat kunjungan wisata.
Seperti pura yang ada di daerah wisata Ubud, Kabupaten Gianyar. Ada beberapa pura ikonik yang sering dikunjungi wisatawan domestik maupun mancanegara. Berikut ini daftar pura ikonik di Ubud, wajib dikunjungi akhir tahun di Bali.
1. Pura Taman Saraswati dengan kolam teratai yang menawan

Pura Taman Saraswati menjadi destinasi wisata ikonik di Ubud. Lokasinya berada di Jalan Kajeng, Desa Ubud, Kecamatan Ubud. Pura yang dibangun oleh seorang maestro seni, I Gusti Nyoman Lempad, ini memiliki desain arsitektur yang sangat indah.
Pura Taman Saraswati dikelilingi oleh kolam teratai menawan yang menjadi ciri khas. Pura yang menjadi pemujaan Dewi Saraswati sebagai Dewi Ilmu pengetahuan ini, juga sebagai tempat pementasan tari kecak dan kesenian Bali pada waktu-waktu tertentu.
Wisatawan yang berkunjung dapat mengabadikan foto dengan spot-spot yang Instragramable. Harga tiket masuk wisatawan domestik (wisdom) sebesar Rp20 ribu untuk dewasa dan Rp10 ribu untuk anak-anak. Wisatawan bisa mengunjungi Pura Taman Saraswati mulai pukul 09.00 Wita hingga 18.00 Wita.
2. Pura Dalem Agung Padangtegal di tengah Monkey Forest

Pura Dalem Agung Padangtegal atau sering disebut dengan Pura Dalem Agung adalah satu dari tiga pura yang ada di area wisata Monkey Forest, Ubud. Pura ini terletak di bagian barat daya objek wisata yang terkenal dengan kawanan keranya. Pura Dalem Agung Padangtegal merupakan pura kuno yang ada di Ubud.
Hal ini dapat dilihat dari aristektur dan ornamen-ornamen kuno yang menjadi ciri khas pura ini. Wisatawan dapat mengambil foto di beberapa spot foto menarik dengan latar kemegahan Pura Dalem Agung Padangtegal. Pura ini menjadi tempat pemujaan Dewa Siwa sebagai manifestasi Tuhan (Ida Sang Hyang Widhi Wasa).
3. Pura Gunung Lebah berada di lembah Sungai Campuhan

Pura Gunung Lebah adalah pura yang didirikan oleh seorang Rsi atau pendeta suci bernama Rsi Markandeya. Pura ini berasal dari kata gunung yang berarti bukit atau dataran tinggi, dan lebah yang berarti lembah. Nama ini diberikan karena Pura Gunung Lebah terletak di sebuah bukit dan lembah Sungai Campuhan, Ubud.
Sungai Campuhan ini adalah pertemuan dua buah aliran sungai yaitu Sungai (Tukad) Cerik dan Oos. Pura yang terletak persis di belakang Hotel Ibah ini pemandangannya sangat indah, dikelilingi oleh bukit dan persawahan. Selain pemandangan, wisatawan dapat menikmati aristektur kuno nan megah dari Pura Gunung Lebah. Jika berkunjung ke pura ini, jangan lupa untuk menyempatkan mencoba jalur trekking yang ada di Bukit Campuhan.
4. Pura Goa Gajah, simbol akulturasi Agama Buddha dan Hindu

Pura Goa Gajah terletak di Desa Bedulu, Kecamatan Blahbatuh, sekitar 3 kilometer dari pusat wisata Ubud. Pura kuno ini memiliki gua dengan ukiran besar dan unik di pintu masuk yang menyerupai gajah. Nama Goa Gajah awalnya terdapat dalam Lontar Negarakertagama, yaitu Lwa Gajah. Lwa memiliki makna sungai, dan gajah berarti wihara atau tempat pemujaan Agama Buddha.
Lwa Gajah dapat diartikan sebagai tempat bertapanya para biksu Buddha. Karena itu, Pura Goa Gajah merupakan akulturasi budaya Hindu dan Buddha. Wisatawan bisa menemukan beberapa arca simbol akulturasi tersebut seperti Arca Ganesha, Arca Men Brayut, Patung Tri Lingga, Patung Air Mancur Widyadara Widyadari, 13 stupa Buddha, dan Kuil Petapan Ratu Buddha.
Wisatawan juga bisa menemukan kolam pemandian yang terdapat tiga kolam dengan masing-masing terdapat arca pancuran. Selain itu, di sebelah kolam pemandian terdapat peninggalan arkeologi penganut agama Buddha di komplek Lembah Tukad Pangkung. Terdapat juga arkeologi fragmen arca Buddha, relief stupa bercabang tiga, dan relief susun 13. Tiket masuk ke area Pura Goa Gajah sebesar Rp30 ribu untuk wisdom, dan Rp50 ribu untuk wisman.
5. Pura Samuan Tiga sebagai situs cagar budaya

Pura Samuan Tiga terletak di Desa Bedulu, Kecamatan Blahbatuh. Letaknya tidak jauh dari Pura Goa Gajah, sekitar 500 meter di sebelah timurnya. Pura yang telah ditetapkan sebagai situs cagar budaya Balai Pelestarian Cagar Budaya Provinsi Bali ini, menjadi tempat kunjungan wisata selain sebagai tempat sembahyang umat Hindu.
Wisatawan dapat menjumpai beberapa peninggalan dan arsitektur kuno di pura ini. Pada area pura, wisatawan akan menemukan keasrian halaman yang tertata dengan rapi dan indah. Pura ini juga memiliki keindahan alam sekitar yang masih alami.
Jika beruntung, wisatawan dapat melihat tradisi unik bernama Siat Sampian. Tradisi ini dilaksanakan setiap 210 hari sekali, bertepatan dengan Hari Raya Kuningan yang jatuh pada Hari Sabtu, Saniscara Kliwon, Wuku Kuningan.
Jika kamu memilih untuk mengunjungi pura ikonik di Ubud, dan tempat suci lainnya wajib mematuhi peraturan yang ada ya. Seperti larangan mengunjungi pura saat haid, wajib memakai pakaian adat Bali yang telah ditentukan, tidak berkata kasar, tidak mengambil benda-benda yang ada di pura, tidak naik ke atas bangunan suci, dan lainnya. Kamu bisa menanyakan aturan tersebut ke petugas setempat atau bisa baca artikel ini.