Unik, Fermentasi Sampah di Bali Dipakai Untuk Perawatan Tubuh

Makanya manfaatkan sampah di rumah sebaik-baiknya

Perawatan tubuh menggunakan produk kecantikan dari bahan alami mungkin kini sudah banyak ditemukan di pasaran. Namun bagaimana dengan produk fermentasi dari sampah untuk perawatan tubuh? Terdengar aneh ya. Tetapi cara seperti ini sudah ada ilmunya. Namanya Eco Enzim.

Ilmu ini sudah banyak dipelajari, terutama di Thailand. Founder Yayasan Sahabat Bumi Bali, Gede Praja Mahardika (30), menyampaikan bahwa penelitian terhadap Eco Enzim ini sudah banyak dilakukan. Laki-laki yang memiliki basic di bidang ilmu Kesehatan Masyarakat ini menyatakan bahwa produk Eco Enzim mini bisa digunakan untuk perawatan tubuh lho. Sehingga tak perlu merogoh kocek lagi dan alami tentunya. Penasaran seperti gimana produknya? Simak ulasannya berikut ini:

1. Eco Enzim langsung dicampur dengan air untuk mandi. Cara ini dipercaya membuat badan lebih fresh dan luka-luka jadi cepat kering

Unik, Fermentasi Sampah di Bali Dipakai Untuk Perawatan TubuhEco Enzim dari sampah sangat bermanfaat (Dok.IDN Times/Gede Praja Mahardika)

Gede mengungkapkan, Eco Enzim bisa digunakan untuk mandi. Caranya sangat mudah. Hanya dengan dilarutkan ke dalam air untuk mandi. Ia menyarankan takarannya adalah 200 mililiter (ml) dicampur ke dalam gentong air mandi.

“Kalau takaran yang sering kami pakai 200 ml dicampur ke gentong. Ke air mandi, sesudah itu kami pakai mandi setiap hari. Kalau saya sih tubuhnya agak fresh terus misalnya luka-luka cepat keringnya,” ujarnya pada Selasa (26/5).

Baca Juga: Waspada Buat yang Punya Penyakit Jantung Kena COVID-19, Bisa Meninggal

2. Eco Enzim bisa digunakan sebagai sabun mandi dan sampo

Unik, Fermentasi Sampah di Bali Dipakai Untuk Perawatan Tubuhnaturallycurly.com

Hasil fermentasi sampah organik sayuran atau buah-buahan ini juga bisa dijadikan sebagai bahan untuk sabun mandi, deterjen, sabun cuci tangan, dan sampo. Apakah bisa? Yayasan Sahabat Bumi Bali ini sudah membuat produk ini secara langsung. Ia dan rekan-rekannya sering menggunakan Eco Enzim untuk sampo dan sabun mandi.

“Sebagai sabun mandi atau alat untuk mencuci tangan bisa. Atau keramas menggunakan itu bisa. Kalau efek samping karena organik tidak ada. Karena menggunakan bahan-bahan organik. Ketika dia dipakai berlebihan tidak efisien,” terangnya.

Eco Enzim mini dicampur ke dalam bahan pembuatan sabun, atau bisa menggunakan bahan campuran soda kue, atau buah rerek.

Baca Juga: Mengucilkan Orang yang Kena COVID-19 Justru Memicu Penularan

3. Jangan campur Eco Enzim mini dengan produk perawatan tubuh bermerek dan komersial. Kenapa?

Unik, Fermentasi Sampah di Bali Dipakai Untuk Perawatan Tubuhpinterest/bodyartstyle.com

Gede tidak menyarankan untuk mencampurkan Eco Enzim dengan produk perawatan tubuh komersial. Alasannya mengingat Eco Enzim mini adalah produk alami.

Sedangkan produk perawatan tubuh komersial memiliki kandungan kimia, yang jika penggunaannya dicampur, maka dampak bagi tubuh masih belum diketahui. Sementara Eco Enzim sendiri dirasa sudah memiliki keunggulan secara alamiah.

“Kalau dicampur kan kita tidak tahu mana yang memberikan manfaat untuk tubuh,” ujarnya.

4. Tidak semua sampah bisa dijadikan sebagai Eco Enzim

Unik, Fermentasi Sampah di Bali Dipakai Untuk Perawatan TubuhEco Enzim dari sampah sangat bermanfaat (Dok.IDN Times/Gede Praja Mahardika)

Lalu sampah apa saja yang bisa difermentasi sebagai Eco Enzim? Gede hanya menjelaskan sampah sayuran dan buah-buahan saja yang bisa dijadikan untuk perawatan tubuh.

Namun ada beberapa sampah yang perlu dihindari. Yaitu sampah buah avokod. Karena buah ini memiliki kandungan lemak yang tinggi. Sehingga dikhawatirkan bau dari hasil fermentasi sedikit lebih tajam dan menyengat.

Sebenarnya bisa memakai sampah avokad. Tetapi komposisinya harus dicampur dengan kulit jeruk perbandingan 1:10, agar menghasilkan aroma yang sempurna.

“Kalau bisa buah avokad satu, kulit jeruk 10. Bisa di-mix sayuran dan buah. Untuk sayuran dan buah dengan takaran sesuai tempatnya,” jelasnya. Tertarik mencobanya?

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya