Denpasar, IDN Times - Kepala Stasiun Geofisika Kelas II Denpasar, Ikhsan, mengimbau masyarakat agar waspada ketika mulai ada petir. Ini sepele sih, tetapi tujuannya agar tidak mengalami kerugian materi dan jiwa
“Karena adanya perbedaan potensial antara bumi dan awan. Ketika ada perbedaan potensial maka akan terjadi sambaran yang disebut dengan petir,” kata Ikhsan, Jumat (21/1).
Berikut ini tips menghindari sambaran petir:
“Jadi seperti di tanah lapang saat terjadi hujan besar kemudian ada guntur, kami sarankan tidak berada di daerah lapang ya."
Pohon bisa menghantarkan energi dari petir. Maka hindari berlindung di bawah pohon ketika hujan deras, yang disertai angin dan petir. Petir bisa merambat melalui pohon, dan energinya dapat melompat ke tubuh.
Sebaiknya kamu cari gedung atau kafe, dan berlindunglah di dalamnya hingga hujan reda.
Perlu kamu ketahui, seorang pelajar bernama M Farhan Alhalwani (18) di wilayah Bantul, Yogyakarta, mengalami luka bakar di dalam kamarnya. Ia terbakar ketika hujan lebat yang disertai angin dan petir, Kami (20/2) malam.
Farhan sedang memainkan handphone sambil mengisi daya baterai dan mengenakan headset di dalam kamarnya.
Namun menurut Ikhsan, alat komunikasi seperti GSM (Global System for Mobile Communications) biasanya dilengkapi penangkal petir.
Petir mudah sekali menyambar tempat atau benda yang tinggi. Tiang listrik termasuk satu di antaranya. Apalagi tiang listrik terbuat dari besi yang dapat menarik energi listrik.
Kalau dalam seperti itu sebaiknya berhenti, meski kamu bawa jas hujan khusus yang berkendara sepeda motor. Berteduhlah di tempat yang aman hingga hujan reda.
“Alat kami belum bisa mengukur intensitas petir. Mungkin saat dalam pengembangan nanti ya. Kalau BMKG di Jakarta bisa. Berapa sih kekuatannya? Berapa sih energi yang dipancarkan?” jelas Ikhsan.
Itu tipsnya ya. Semoga kamu mau mengikuti pesan dari Stasiun Geofisika Kelas II Denpasar.