Retno: Generasi Muda Harus Bisa Menghormati Perbedaan & Toleransi

Retno mengungkapkan acara ini bukan berarti indonesia ingin menunjukkan kehebatan berdemokrasi. Melainkan bertukar pengalaman demokrasi antara beberapa Negara peserta.

Ia ingin generasi millennials ikut berjuang dan mempromosikan demokrasi ke tingkat dunia supaya terhindar dari sikap apatis.

Ia melanjutkan, nilai-nilai demokrasi seperti toleransi dan saling menghargai itu harus ditanamkan sejak anak-anak. Nilai-nilai tersebut harus diadopsi oleh generasi muda untuk mencegah konflik atau perang.

"Generasi muda harus bisa menghormati perbedaan dan toleransi, supaya bisa menciptakan dunia yang lebih baik bagi anak cucu mereka kelak," ungkapnya.

Untuk menumbuhkan demokrasi ini juga memiliki tantangan yang sulit seiring meningkatnya populisme, xenofobianasionalisme sempit, dan anti-pluralisme. Tantangan ini tidak hanya dialami oleh Indonesia saja tetapi juga negara-negara yang demokrasinya sudah matang.

"Ini akan berdampak pada rusaknya toleransi dan harmoni sosial kita. Karena itu sudah menjadi tugas kita bersama untuk memastikan agar demokrasi terus berkembang secara inklusif, dapat dirasakan seluruh lapisan masyarakat," kata Retno.

Generasi muda menurutnya adalah agen perubahan dan perdamaian. Jika nilai-nilai demokrasi dan budaya sering diterapkan dalam sebuah dialog, akan dijauhkan generasi muda akan dijauhkan dari konflik.

"Contohnya konflik di Afghanistan yang sudah berlangsung selama 40 tahun, sulit sekali diakhiri meskipun kami bekerja keras membantu agar warga Afghanistan bisa hidup dengan damai," terangnya.