Kabupaten Badung melalui Dinas Pariwisata rencananya akan menyuguhkan pertunjukan kembang api di atas laut dalam rangka menyambut pergantian tahun. Kembang api tersebut awalnya akan dilakukan di atas kapal phonton di tengah laut Pantai Half Way, Legian, Kuta, Senin (31/12) malam.
Namun acara tersebut batal dilakukan karena pertimbangan cuaca.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Badung, Made Badra, mengatakan pesta kembang api di Kuta akan tetap dilaksanakan pada malam tahun baru. Hanya saja lokasinya kini digeser menuju ke pinggir pantai atau daratan. Pertimbangannya adalah perubahan cuaca atau gelombang tinggi di perairan Bali.
"Karena ada perubahan cuaca tidak lagi dilaksanakan di perairannya. Namun digeser menuju ke daratan," katanya, saat dihubungi, Minggu (30/12) pagi.
Lokasi pesta kembang apinya, kata Badra, akan berada di depan Bali Anggrek atau Hotel Citadines, yakni sekitar 100 meter dari Beach Walk. Ia menjelaskan, pesta kembang api tersebut menghabiskan anggaran sebanyak Rp900 juta. Jumlahnya sekitar 5 ribu tembakan kembang api yang akan menghiasi malam di langit Kuta. Durasinya sendiri diperkirakan mencapai 15 menit.
"Kami hanya adakan di Kuta dan tidak ada titik lain. Untuk itu kami imbau kepada masyarakat dan pelaku bisnis pariwisata untuk tidak melakukan penyalaan secara parsial di rumah-rumah atau tempat lain," terangnya.
Selain pesta kembang api, di lokasi acara juga akan disediakan hiburan menarik lainnya. Dari susunan acara yang diterima IDN Times, hiburan dimulai sejak pukul 18.00 Wita dengan menampilkan DJ Kiara di Center Point. Dilanjutkan dengan penampilan beberapa band lokal Bali hingga dibuka oleh Kapolda Bali, Irjen (Pol) Petrus Reinhard Golose.
Setelah itu, pesta kembang api akan dilakukan tepat pukul 00.00 Wita selama kurang lebih 15 menit. Setelah pesta kembang api usai, wisatawan yang hadir bisa kembali menikmati alunan musik hingga pukup 01.30 Wita.
Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kelas III Denpasar mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi di perairan Bali dan Nusa Tenggara Barat (NTB). Dalam keterangan tertulisnya, hingga tanggal 1 Januari pukul 08.00, sebagian perairan Bali berpotensi tinggi gelombangnya mencapai 4 meter.
Untuk Laut Bali dan Laut Sumbawa, tinggi gelombangnya diperkirakan mencapai 3 meter. Sementara di Selat Bali bagian Selatan, Selat Badung, Selat Lombok bagian Selatan, Selat Alas bagian Selatan, Perairan Selatan Sumbawa, Samudera Hindia bagian Selatan Bali dan NTB diperkirakan tinggi gelombang mencapai 4 meter.
Adapun untuk pantai yang berpotensi gelombangnya di atas 2 meter adalah Bali bagian Selatan (Kuta, Ungasan, Pecatu, Uluwatu, Nusa Dua, dan Nusa Penida).
Untuk itu, BMKG mengimbau kepada masyarakat yang tinggal di daerah tersebut supaya memperhatikan kondisi di atas. Selain itu, juga agar tetap waspada bagi masyarakat yang beraktivitas di pantai.