Pengurus Ashram di Klungkung Bantah Ada Tindakan Paedofil

01 Feb 2019, 13:30 WIB

Pixabay.com/congerdesign

Klungkung, IDN Times - Kabar adanya kasus paedofil di sebuah ashram wilayah Klungkung, kembali membuat geger di Bali. Bahkan kabar terakhir, Siti Sapurah, pemerhati anak yang pernah mendampingi kasus pembunuhan Engeline tahun 2015 ini telah dipanggil oleh Subdit 4 Direktorat Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah (Ditreskrimum Polda) Bali, Kamis (31/1) sore.

Perempuan yang kerap dipanggil Ipung ini mendatangi Polda Bali sekitar pukul 15.00 Wita, dan baru keluar sekitar pukul 18.00 Wita.

Namun, pengurus ashram yang disebut tersebut, mengatakan tuduhan paedofil di lingkungan mereka adalah berita bohong. Meskipun sudah lama berkembang, tapi tidak ada yang bisa membuktikan tuduhan itu.

1. Bantah telah terjadi tindakan paedofil di ashram

IDN Times/Wayan Antara

Saat ditemui IDN Times di lokasi ashram yang dimaksud, seorang pengurusnya, IWS, menjelaskan dirinya sudah lama mendengar tuduhan paedofil yang dilakukan oleh GI, sang pengelola ashram tersebut.

Namun hal itu menurutnya hanya sebuah fitnah. IWS yang sejak kecil tinggal di ashram tersebut mengaku tidak pernah ada yang aneh selama dirinya tinggal di sana.

"Tidak ada itu, tidak ada sama sekali. Kami justru selama ini diperhatikan di sini. Kami sudah dianggap seperti anak sendiri oleh GI," ungkapnya, Jumat (1/2).

Menurutnya tuduhan pedofilia di ashram GP itu diungkapkan oleh orang luar tanpa dasar, dan sama sekali tidak mengetahui bagaimana aktivitas di ashram.

2. GI jarang berada di ashram

Ashram yang diduga sebagai tempat terjadinya paedofil di Klungkung. (IDN Times/Wayan Antara)

Saridika juga mengungkapkan, selama ini GI jarang berada di ashram atau di Klungkung. GI lebih sering beraktivitas di Denpasar. Ia baru ke ashram ketika ada tamu-tamu penting saja.

" GI jarang ke ashram. Paling ke ashram jika ada tamu-tamu tertentu," ungkapnya.

Saat ini ashram tersebut menjadi rumah bagi 11 anak-anak kurang mampu. Mereka diberikan beasiswa untuk melanjutkan sekolah dari jenjang SD hingga perguruan tinggi oleh GI.

3. Polda Bali sudah turun tangan untuk mengungkap kebenarannya

Siti Sapura, advokat yang fokus terhadap perempuan dan anak. (IDN Times/Imam Rosidin)

Sekadar diketahui, dugaan tindakan paedofil di ashram wilayah Klungkung kembali disuarakan oleh seorang advokat yang peduli anak, Siti Sapurah.

Ia meminta Polda Bali serius mengusut kasus paedofil belasan anak dengan terduga GI, yang merupakan tokoh besar di Bali. Menanggapi hal ini, Subdit 4 Reskrimum akan membuat tim untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut terhadap dugaan kasus tersebut.