3 Kecamatan di Tabanan Rawan Longsor dan Banjir Bandang
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tabanan, IDN Times - Memasuki musim penghujan, bencana alam berupa banjir dan pohon tumbang mulai terjadi di Kabupaten Tabanan. Satu di antaranya banjir di Perumahan BTN Panorama Sanggulan, Kecamatan Kediri, Jumat (30/9/2022) lalu. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tabanan kemudian memetakan daerah rawan terdampak bencana alam, atau pemetaan kajian risiko bencana di Kabupaten Tabanan.
Dari pemetaan ini, ada tiga wilayah kecamatan yang rawan terjadinya tanah longsor dan banjir bandang selama musim hujan. Yakni Baturiti, Penebel, dan Pupuan.
Baca Juga: 15 Ribu KK Miskin Tabanan Diusulkan Dapat Bantuan STB
1. Pemetaan berdasarkan hasil analisis, serta pertimbangan kondisi fisik dan dinamika atmosfer
Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Tabanan, Ketut Supadma, mengatakan secara umum titik-titik rawan longsor dan banjir bandang di Tabanan berada di tiga kecamatan yaitu Baturiti, Penebel, dan Pupuan.
"Kecamatan lain tetap ada potensi hanya saja kemungkinannya lebih kecil," ujarnya, Rabu (5/10/2022).
Ia melanjutkan, pemetaan ini berdasarkan hasil analisis, serta pertimbangan kondisi fisik dan dinamika atmosfer, prakiraan musim hujan tahun 2022/2023 pada 20 Zona Musim (ZOM no 417 sampai 436) di Bali. Prakiraan awal musim hujan 2022/2023 pada 20 ZOM di Bali terjadi pada Oktober 2022.
Baca Juga: Viral! Turis Asing Duduk di Pelinggih Pura Teratai Bang Tabanan
2. BPBD Tabanan siapkan TRC atau tim reaksi cepat selama 24 jam
Untuk menghadapi kemungkinan terjadinya bencana selama musim hujan, BPBD Tabanan menyiagakan TRC atau Tim Reaksi Cepat selama 24 jam. BPBD Tabanan sudah memberikan imbauan kewaspadaan terhadap bencana sejak awal tahun 2022 melalui baliho, spanduk di titik-titik strategis dan merupakan kawasan rawan bencana. Harapannya, jika terjadi bencana bisa meminimalisir korban jiwa maupun harta benda.
3. Masyarakat diharapkan tidak membuang sampah sembarangan
Selain menyiagakan TRC selama 24 jam dan imbauan, BPBD Tabanan juga menyampaikan kepada pemerintah desa agar proaktif untuk menyosialisasikan ancaman bencana kepada masyarakat agar waspada, terutama saat turunnya hujan deras.
"Yang bisa dilakukan adalah edukasi untuk tidak membuang sampah sembarangan. Lantaran bencana banjir atau longsor, sumber utama bencana adalah sampah yang menutupi saluran air,” ungkap Supadma.
Ia mendorong peran serta seluruh komponen masyarakat dalam penanggulangan dan pencegahan terjadinya bencana. Sebab persoalan penanggulangan dan pencegahan bencana ini tidak bisa dilakukan oleh pemerintah saja. Butuh dukungan dari berbagai pihak dan masyarakat.
“Sejauh ini koordinasi kami lintas kecamatan sangat baik. Ini bertujuan untuk bisa memberikan pelayanan atau penanganan lebih cepat ketika terjadi bencana alam di Tabanan,” jelasnya.