Denpasar, IDN Times - Penduduk usia produktif menjadi modal utama pembangunan sebuah daerah. Semakin banyak jumlah penduduk yang produktif, semakin besar pula peluang untuk meningkatkan pembangunan.
Berdasarkan Hasil Sensus Penduduk 2020 (SP2020) yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali, tercatat mayoritas penduduk Bali didominasi oleh Generasi Z dan Generasi X. Sementara Generasi Millennials berada di urutan ketiga.
Berdasarkan data SP2020, penduduk Provinsi Bali per bulan September 2020 tercatat ada sebanyak 4,32 juta jiwa. Dalam jangka waktu sepuluh tahun, terhitung sejak tahun 2010, jumlah penduduk Bali mengalami penambahan sekitar 426,65 ribu jiwa atau rata-rata sebanyak 42,66 ribu setiap tahunnya. Adapun yang berjenis kelamin laki-laki sebesar 2.171.105 orang dan perempuan sebanyak 2.146.299.
Dari 4,32 juta penduduk tersebut, sebesar 87,73 persen atau sekitar 3,79 juta penduduk berdomisili sesuai dengan Kartu Keluarga (KK). Sementara 12,27 persen atau sekitar 0,53 juta penduduk lainnya berdomisili tidak sesuai dengan KK. Jumlah ini mengindikasikan adanya penduduk yang bermigrasi dari wilayah tempat tinggal sebelumnya.
Dilansir dari data BPS Provinsi Bali, proporsi Generasi Z sebesar 26,10 persen dan Generasi X sebesar 24,50 persen dari total populasi penduduk Bali. Kedua generasi ini termasuk dalam usia produktif yang dapat menjadi peluang untuk mempercepat laju pertumbuhan ekonomi.
Dari sisi demografi, pada tahun 2020 seluruh Generasi X dan Millennials merupakan penduduk yang berada pada kelompok usia produktif. Sedangkan Generasi Z terdiri dari penduduk usia belum produktif dan produktif. Diperkirakan sekitar tujuh tahun lagi, seluruh Generasi Z akan berada pada kelompok penduduk usia produktif.
Kondisi ini menjadi peluang sekaligus tantangan bagi Bali, baik di masa sekarang maupun masa depan. Generasi inilah yang berpotensi menjadi aktor dalam pembangunan yang akan menentukan masa depan Indonesia, khususnya Bali.
Ada enam generasi yang mengisi komposisi penduduk di Provinsi Bali. Berikut urutannya berdasarkan klasifikasi William H. Frey, analysis of Census Bureau Population Estimates (25 June, 2020):
Dalam catatan BPS, persentase penduduk usia produktif rentang usia 15 sampai 64 tahun terus meningkat sejak tahun 1980. Pada tahun 1980, proporsi penduduk usia produktif adalah sebesar 56,31 persen dari total populasi dan meningkat menjadi 70,96 persen di tahun 2020.
Perbedaan yang tajam antara persentase penduduk usia produktif dan non produktif terlihat semakin tajam di tahun 2020. Hal ini mencerminkan bahwa Bali masih berada dalam masa bonus demografi karena sebesar 70,96 persen penduduknya masih berada di usia produktif.
Di sisi lain, seiring dengan peningkatan angka harapan hidup, persentase penduduk usia lanjut (60 tahun ke atas) juga mengalami peningkatan. Lansia di Provinsi Bali meningkat 12,47 persen pada tahun 2020 dibandingkan pada 2010 yang hanya 9,77 persen. Pada tahun 2020, Bali telah memasuki era aging population yaitu kondisi ketika persentase penduduk usia 60 tahun ke atas mencapai lebih dari 10 persen.