Ganti Total Kepengurusan, Demer 'Tendang' Para Sesepuh Golkar Bali

Penggantian tersebut ditanggapi keras oleh para pengurus yang notabene para politikus senior Golkar Bali ini. Wakil Ketua OKK Golkar Bali yang diganti, I Gusti Putu Wijaya, mengatakan tindakan yang dilakukan oleh Demer itu perbuatan yang sudah melanggar SK 362 tentang Plt dan juga Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Partai Golkar.

Sesepuh Golkar Bali ini mengaku jika Demer tidak menjalankan amanah SK Plt dengan baik pasca ditetapkannya Sudikerta sebagai tersangka.

"Ini ada apa. Yang terjadi malahan Demer mengusulkan nama-nama kepengurusan baru, dengan mengganti kepengurusan lama. Kami bukan dalam pengertian ingin membantah SK itu. Namun karena proses reshuffle yang tidak masuk akal, maka kami tidak akan bergabung dengan kepengurusan yang dibentuk oleh Demer. Dipanggil pun saya tidak mau," ujarnya kepada awak media, Selasa (5/2).

Pria yang juga Ketua Harian DPD Golkar Bali ini justru mengatakan, dalam penggantian ini ada upaya sistematis Demer secara politik untuk kepentingan pribadi dan kelompoknya, dengan mengganti semua orang dalam kepengurusan.

"Kepada para PK itu, Demer mengakui jika dia hanya sebagai Plt ingin membereskan Golkar Bali sampai dengan ada keputusan definitif. Bila Sudikerta yang sekarang terjerat kasus pribadi sudah selesai, maka Demer akan mengembalikan mandat itu kepada Sudikerta. Ini kan trik saja. Yang kita butuhkan adalah Musdalub, karena pemilihan kepengurusan hanya terjadi di Musdalub. Amanat SK 362 sama sekali tidak dijalankan untuk Musdalub dan tidak dilakukan oleh Demer," ujarnya.

Dirinya juga meyakini bahwa kursi ini akan memberikan dampak yang besar bagi persiapan Golkar di Pemilu 2019. Sebab pengurus yang diganti adalah para kader yang memiliki basis pemilih dengan rekam jejak bagus.

"Saya yakin ini akan berdampak besar. Sangat disayangkan pasca kepemimpinan Pak Ketut Sudikerta, partai kita sangat kondusif, pasca Ancol-Bali, sudah tidak ada lagi ini, membanggakan sebetulnya bagi kita," katanya.