Toko Bangunan Jadi Klaster Baru di Gianyar Bali

Kasus COVID-19 di lingkungan keluarga juga semakin banyak

Denpasar, IDN Times – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID-19 manyatakan jumlah kumulatif pasien positif di Bali kini mencapai 1.640 orang. Ada penambahan 113 orang WNI (Warga Negara Indonesia) yang positif COVID-19 per Kamis (2/7) ini. Mereka terdiri dari lima orang imported case dan 108 orang transmisi lokal.

Menurut Ketua Harian GTPP COVID-19 Provinsi Bali, Dewa Made Indra, kasus transmisi lokal yang secara kumulatif sebanyak 1.275 orang kini semakin mendominasi di Bali. Ia lalu meminta masyarakat agar turut membantu menekan transmisi lokal ini. Yakni melakukan upaya-upaya pencegahan COVID-19.

Baca Juga: Pakar Virologi Unud Prediksi Desember Kasus COVID-19 di Bali Meningkat

1. Total pasien meninggal 16 orang, di mana 11 di antaranya merupakan warga Kota Denpasar

Toko Bangunan Jadi Klaster Baru di Gianyar BaliIlustrasi pemakaman korban COVID-19 (Dok. ANTARA FOTO)

Jumlah pasien yang telah sembuh di Provinsi Bali sebanyak 875 orang hingga Kamis (2/7). Sedangkan pasien positif yang masih dirawat sebanyak 749 orang. Mereka dirawat di 14 rumah sakit, dikarantina di Balai Pelatihan Tenaga Kesehatan dan Masyarakat (Bapelkesmas), Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Nyitdah, Wisma Bima, Hotel Ibis, Hotel Gran Mega, dan BPK Pering.

Bali juga mencatat penambahan kasus meninggal sebanyak satu orang hari ini. Ia adalah seorang perempuan berusia 50 tahun yang tinggal di Kelurahan Kesiman, Kota Denpasar. Sehingga total kumulatif pasien yang telah meninggal sebanyak 16 orang.

Menurut Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai, pasien meninggal tersebut memiliki riwayat penyakit bawaan yakni infeksi saluran pernapasan.

Sebelumnya, seorang laki-laki berusia 50 tahun asal Kelurahan Ubung juga dinyatakan meninggal dunia karena COVID-19, Rabu (1/7) lalu. Lalu ada juga seorang perempuan berusia 54 tahun asal Kelurahan Kesiman dengan riwayat sakit paru-paru, juga dinyatakan meninggal pada Selasa (30/7) lalu.

“Kasus COVID-19 di Kota Denpasar sebanyak 616 kasus positif. Rinciannya adalah 224 sembuh, 11 orang meninggal dunia, dan 381 orang masih dalam perawatan,” kata Dewa Rai, Kamis (2/7).

Baca Juga: Pilkada Bali Akan Tetap Berjalan saat Pandemik, Petugas Pakai APD

2. Kasus positif baru di internal keluarga mulai mendominasi di Kota Denpasar

Toko Bangunan Jadi Klaster Baru di Gianyar BaliANTARA FOTO/Irwansyah Putra/

Dewa Rai menjelaskan, kasus positif COVID-19 masih saja terus terjadi. Terbaru, kasus positif internal di lingkungan keluarga mulai mendominasi, dan hari ini jumlahnya melonjak tajam. Pun demikian, pasien positif dengan riwayat perjalanan dalam daerah juga masih ditemukan. Kedua klaster baru tersebut perlu diwaspadai, mengingat adanya mobilitas penduduk yang cukup tinggi di Kota Denpasar.

“Hari ini, dari 61 pasien positif COVID-19, mereka dengan riwayat perjalanan dalam daerah cukup signifikan dengan 20 kasus, Orang Tanpa Gejala (OTG) yang dinyatakan positif mendominasi dan melonjak tajam sebanyak 41 orang. Ini harus menjadi perhatian serius kita bersama, mari terapkan protokol kesehatan lebih disiplin lagi,” jelasnya.

Baca Juga: 6 Cara Cuci Tangan yang Benar Pakai Sabun Atau Alkohol

3. Berbeda dari Kota Denpasar, toko bangunan di Kabupaten Gianyar kini menjadi klaster baru

Toko Bangunan Jadi Klaster Baru di Gianyar Balipixabay.com/skeeze

Sementara itu Ketua GTPP COVID-19 Kabupaten Gianyar, Made Gede Wisnu Wijaya, menyampaikan terdapat 22 kasus positif, Kamis (2/7) ini. Sebanyak 20 kasus di antaranya merupakan transmisi lokal. Terdiri dari klaster dan sub klaster toko bangunan Harum Jaya sebanyak 15 orang, klaster nakes (Tenaga kesehatan) 2 orang, klaster rumah tangga 3 orang di Banjar Pabean Ketewel, satu orang imported case Pasar Galiran Kabupaten Klungkung, dan satu orang belum dapat dipastikan sumber penularannya.

Dari 15 kasus klaster toko bangunan tersebut, sebanyak dua orang dirawat di rumah sakit rujukan, 10 orang lainnya di karantina di BDP BPK Pering, dan tiga orang lainnya masih dalam proses mediasi karena belum dapat dilakukan evakuasi.

“Untuk pasien bergejala ringan akan ditangani pengobatannya dan pemantauan oleh puskesmas. Sedangkan bila bergejala sedang atau berat apalagi dengan penyakit penyerta dan usia tua maka dilakukan perawatan di ruang isolasi rumah sakit rujukan dengan pengobatan sesuai protokol,” ungkapnya.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya