Bali Maksimalkan Sistem Subak, Kepengurusannya Jelas
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tabanan, IDN Times - Sawah atau dalam bahasa Bali memiliki sistem pengelolaan irigasi yang berbeda dengan daerah lainnya. Nama sistemnya adalah subak.
Ketua Dewan Pengurus Daerah Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Provinsi Bali 2022-2026, I Made Edi Wirawan, mengungkap kepengurusan sistem subak di Bali juga yang jelas. Pengurus subak tak hanya menangani masalah irigasi, mereka juga memantau langsung kondisi pertanian di wilayahnya.
Baca Juga: Bali Stop Impor Benih Bunga, Gemitir Bali Sudamala Gantinya
1. Saluran irigasi di Tabanan berfungsi maksimal
Made Edi Wirawan mengungkapkan sistem subak (sawah), khususnya di Tabanan, sudah cukup baik dengan rata-rata 85 persen saluran irigasi berfungsi maksimal, meski ada masalah tidak adanya senderan di saluran irigasi tersebut.
"Petani (di Tabanan) sangat menghormati sistem pengaturan air. Sekian are dapat berapa air gitu. Itu sangat tertib sekali. Astungkara tidak ada masalah tentang air," ungkapnya.
2. Pengurus subak juga memantau kondisi pertanian yang gagal panen
Pada sistem subak di Tabanan terdapat beberapa jabatan kepengurusan yang jelas, diantaranya kelihan subak (ketua wilayah), dan pekaseh (ketua subak). Selain bertanggung jawab atas irigasi, mereka juga memantau kondisi pertanian para petani yang gagal panen.
Untuk diketahui di Tabanan sendiri satu kelihan subak rata-rata memiliki luasan 10 hingga 80 hektare (ha). Di masing-masing subak di Tabanan juga terdapat satu orang penyuluh dari OPD Pertanian, yang menjadi jembatan dan melaporkan kondisi subak ke pemerintah.
"Khusus berbicara di Tabanan. Tabanan itu kan memiliki subak, kelihan subak, pekaseh," jelasnya.
3. Petani di Denpasar dapat bantuan pompa air untuk subak
Kepolisian Resor Kota Denpasar menyerahkan bantuan sumur bor, dan pompa air untuk Subak Intaran Barat, dan Timur Desa Sanur Kauh, Kecamatan Denpasar Selatan pada Kamis (14/9/2023). Penyerahan dilakukan oleh Kapolresta Denpasar, Kombes Pol Bambang Yugo Pamungkas kepada Pekaseh (pengurus) Subak Intaran Barat dan Timur, I Made Sudiarta.
“Dengan adanya sumur bor ini kami harap pemenuhan kebutuhan akan air bersih di sekitar Subak Intaran Barat dan Timur dapat terpenuhi," ungkap Kapolresta.
Sementara itu, hal yang sama juga dilakukan Kepolisian Sektor Denpasar Utara yang menyerahkan bantuan pipanisasi air bersih di Eco Wisata Uma Palak Kelurahan Peguyangan. Mereka secara bersama-sama melaksanakan pemasangan pipa dari sumber air sumur bor yang akan menjadi sumber perairan dalam ekosistem sawah di Eco Wisata Uma Palak.
Kapolsek Denpasar Utara, Iptu I Putu Carlos Dolesgit mengungkapkan bantuan ini akan membantu meningkatkan kualitas hidup masyarakat sekitar dan menjaga keberlanjutan lingkungan di Eco Wisata Uma Palak.
"Semangat gotong-royong dan peduli terhadap lingkungan merupakan inti dari kegiatan ini. Semoga akan terus menjadi inspirasi bagi semua pihak untuk menjaga kelestarian alam, dan sumber daya air di Bali,” ungkapnya.
Baca Juga: HKTI Bali: Pertanian Padi di Tabanan Tidak Terpengaruh Musim