TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Sopir Masih Syok, Polisi Usut Kelalaian Laka Maut Karangasem

Pemeriksaan sopir ditunda karena dia masih syok

Minibus alami rem blong dan mengalami kecelakaan di Jalur Desa Bangbang-Desa Nongan. Akibatnya 6 penumpang meninggal dunia(Dok.IDNTimes/istimewa)

Karangasem, IDNTimes - Kepolisian dari Satuan Lalu Lintas Polres Karangasem masih mendalami kecelakaan minibus yang terguling di jalur perbatasan Desa Nongan Kabupaten Karangasem. Sopir minibus tersebut masih syok.

Hingga Jumat (17/11/2023), Gede Dana juga masih menjalani pengobatan akibat luka yang dialaminya. Kecelakaan tersebut menyebabkan 6 korban jiwa, dan 9 orang lainnya luka-luka.

Baca Juga: Minibus Terguling di Karangasem, 6 Warga Meninggal Dunia

1. Pengemudi belum dimintai keterangan karena masih syok

Minibus alami rem blong dan mengalami kecelakaan di Jalur Desa Bangbang-Desa Nongan. Akibatnya 6 penumpang meninggal dunia(Dok.IDNTimes/istimewa)

Kasat Lantas Polres Karangasem, Akp Komang Saptapramana mengatakan, polisi belum memeriksa Gede Dana yang mengemudikan mobil minibus. 

"Sopir sudah kami amankan di Polres Karangasem. Tapi kondisinya masih syok, sehingga belum bisa kami mintai keterangan," ujar Komang Saptapramana. 

Penyelidik pun menunda berita acara pemeriksaan (BAP) sampai kondisi sopir membaik.

"Iya, (Gede Dana) juga mengalami luka-luka dari kecelakaan tersebut. Sehingga kami berikan juga waktu untuk pengobatan, sampai kondisinya membaik barulah kami mintai keterangan lebih lengkap," jelas Sapramana.

2. Polisi mendalami unsur kelalaian dalam kecelakaan tersebut

Kepolisian masih mendalami, apakah adanya usnur kelalaian dalam musibah kecelakaan yang menewaskan 6 warga tersebut. Meskipun belum meminta keterangan sopir secara lengkap, polisi sudah mengumpulkan keterangan saksi, termasuk berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan.

"Sementara memang dugaannya pengemudi tidak bisa mengendalikan kendaraannya. Ini yang sedang kami dalami lagi," ujar Komang Saptapramana.

Awalnya sopir mengaku, rem kendaraannya yang dikemudikannya blong saat di jalan turunan jalur Banbang-Nongan, namun ternyata beberapa saksi mendengar suara rem.

Bahkan dari keterangan penumpang yang selamat menyebutkan, kendaraan sudah melaju dengan kecepatan tinggi sebelum melintasi jalur turunan.

"Ini yang masih kami dalami. Kami kumpulkan keterangan saksi, sambil kami cocokkan dengan temuan saat olah TKP," jelasnya.

Dari hasil koordinsi dengan Dinas Perhubungan, polisi menemukan fakta bahwa mobil keluaran tahun 1992 tersebut sudah berpelat hitam sehingga secara administrasi sudah tidak diperuntukkan untuk mobil penumpang.

Berita Terkini Lainnya