Kapal Ikan Kandas di Perairan Nusa Penida, Tabrak Karang
Lima ABK berusaha bertahan di kapal sebelum dievakuasi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Klungkung, IDN Times- Kapal penangkap ikan bernama Kapal Motor (KM) Naga Mas Perkasa 58 kandas di Perairan Jungutbatu, Nusa Lembongan, Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, Selasa (2/4/2024) malam. Lima anak buah kapal (ABK) bertahan semalaman di atas kapal, sembari menunggu bantuan evakuasi.
Kapal tersebut karam dalam perjalanan dari Pelabuhan Benoa menuju ke Ambon, Maluku. Sebelum karam, kapal ini sempat menabrak karang dan diterjang ombak tinggi.
Perhitungan posisi kandasanya berada kira-kira di koordinat 8°39'S-115°26'E, berjarak 7,5 mil dari Pelabuhan Sampalan, Nusa Penida.
"Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar mendapatkan informasi pagi tadi dari Kapolsek Nusa Penida pada pukul 08.25 Wita. Personel dari Unit Siaga SAR Nusa Penida segera diberangkatkan menuju lokasi dengan menggunakan Rigid Inflatble Boat (perahu karet) untuk mengevakuasi ABK," ujar Kepala Kantor Basarnas Bali, I Nyoman Sidakarya, Rabu (3/4/2024).
1. Kapal sempat menabrak karang sebelum karam
Kapolsek Nusa Penida, Kompol Ida Bagus Putra Sumerta, menjelaskan kronologis dari karamnya kapal ikan tersebut. Kapal itu berangkat dari Pelabuham Benoa menuju Pelabuhan Tantui di Ambon sekitar pukul 18.00 Wita.
Ketika sampai di Perairan Jungutbatu, kapten kapal sekaligus nahkoda, Fedy Lahiwu, hendak mandi dan menyerahkan kemudi kapalnya ke ABK, Riffo Junaedy. Selama 10 menit dikendalikan ABK, tiba-tiba saja kapal itu menabrak batu karang.
"Seketika ABK berteriak, memanggil nahkoda kapal untuk menyerahkan kendali," jelas Sumerta.
Nahkoda kapal langsung bergegas mengambil alih kendali, dan berupaya untuk mengendalikan kapal. Namun tiba-tiba datang ombak yang cukup besar, dan menghantam bagian belakang kapal hingga karam.
"ABK ada lima orang, dan kami terus koordiansi untuk pantau kondisi mereka sebelum dilakukan evakuasi," ungkap Sumerta.