Investasi Kesehatan di KEK Sanur Jadi Nilai Tawar Bali
Katanya buat mencegah orang Indonesia berobat ke luar negeri
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Denpasar, IDN Times - Transformasi destinasi wisata Sanur menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) pariwisata kesehatan mulai dimaksimalkan. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, bahkan telah meresmikan Groundbreaking Alster Lake Clinic, Selasa (30/1/2024) lalu. Menurut Erick, nilai total investasi KEK kesehatan di Sanur ini mencapai Rp10 triliun, dan akan membuka lapangan kerja hingga 43 ribu orang. Selain itu, keberadaan KEK ini disebut akan memberikan dampak bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di sekitar lokasi.
"Total investasi mencapai Rp10 triliun lebih, dan membuka lapangan kerja 43 ribu. Sejak awal kami membuka semua expert dari kesehatan yang ada di seluruh dunia untuk datang ke sini," ungkapnya.
Bakalan seperti apa ya layanan kesehatan di KEK Sanur ini? Berikut ini selengkapnya.
Baca Juga: Klinik di KEK Sanur Terima Layanan Memundurkan Usia Biologis
1. Ada 16 layanan kesehatan, baik klinik maupun rumah sakit di KEK Sanur
Direktur Utama InJourney, Dony Oskaria, mengatakan layanan kesehatan Indonesia bekerja sama secara international baik dari Amerika Serikat, Korea, Turki, dan Jepang.
"Total ada 16. Enam dari international hospital. Ditambah 10 dari independent clinic," katanya.
Target market The Sanur ini, kata Dony, adalah selain mencegah orang Indonesia berobat ke luar negeri, juga sebagai satu kesatuan medical complex di Bali dengan target orang asing.
"Target Maret 2024 kami harapkan sebagian besar klinik sudah beroperasi. Bali International Hospital. Klinik terutama Aesthetic," jelasnya.