3 Pelajar Curi Tabung LPG 3 Kg di Tabanan, Aksinya Viral di Medsos

Dari hasil penyelidikan, pelaku melakukan pencurian di sebuah warung yang berlokasi di Jalan Tukad Yeh Ho, Banjar Jadi Pisah, Desa Banjar Anyar, Kacamatan Kediri, Kabupaten Tabanan. Pencurian berlangsung pada Minggu (21/12/2025) sekitar pukul 05.50 Wita.

Dari keterangan saksi, Ni Ketut Wiyati (67), ia datang ke warung pada Minggu (21/12/2025). Saat mengecek jumlah gas LPG 3 Kg yang ada diwarung, ternyata kurang dua buah.

"Dari pengecekan tidak ada yang membeli tabung. Sehingga saksi berasumsi jangan-jangan ada yang mencuri. Sebab, sekitar setahun yang lalu pernah juga kehilangan satu buah tabung gas tiga kilogram di warungnya," ujar Berata.

Dengan kejadian dan asumsi tersebut, Wiyati yang juga pemilik warung kemudian mengecek rekaman CCTV yang ada di warungnya. Dari rekaman CCTV terpantau ada orang tidak dikenal datang dari arah utara mengendarai sepeda motor, berboncengan tiga berhenti di depan warung. Salah satu orang yang berboncengan paling belakang turun kemudian masuk ke dalam warung mengambil dua buah tabung gas LPG 3 Kg.

Berata melanjutkan, dari rekaman CCTV ini tim penyidik kemudian melakukan penelusuran dan berhasil mengungkap identitas para pelaku. Dari pengakuannya, tindakan pencurian ini berawal dari ajakan pelaku CAO. Tujuannya agar uang hasil menjual tabung curian tersebut bisa membeli ban motor Scoopy milik CAO. Setibanya di Tabanan, para pelaku melihat ada warung yang tidak dijaga. Pelaku VKP kemudian turun dari motor dan mengambil dua buah tabung gas dari warung tersebut.

Menurut Berata, para pelaku kemudian menjual tabung gas tersebut di Warung Madura yang berlokasi di Mengwi, Badung seharga Rp200 ribu.

"Dengan uang hasil penjualan tersebut, pelaku kemudian membeli ban motor Scoopy di pasar loak di Kreneng Denpasar seharga Rp140 ribu. Sisanya dibelikan makan, bensin dan rokok," ujarnya.

Berata melanjutkan, saat ini para pelaku sudah diamankan di Polsek Kediri, Tabanan. Baik pihak korban maupun pelaku menginginkan agar dipertemukan dengan pihak keluarga pelaku dan dibuatkan pernyataan terhadap semua pelaku untuk tidak mengulangi perbuatannya.

"Mengingat korban juga masih di bawah umur. Baik korban dan pelaku menginginkan bertemu dengan pihak keluarga pelaku," kata Berata.