Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

4 Srikandi Pendatang Baru di DPRD Provinsi Bali 2024-2029

TPS nomor 10 di Banjar Blungbang, Desa Kawan, Kabupaten Bangli. (dok. pribadi/Ari Budiadnyana)

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Bali telah melakukan pleno hasil pemungutan suara Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Walaupun keok di pemilihan presiden (pilpres), Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) masih berjaya di Pulau Dewata. Para calon legislatifnya (caleg) menguasai kursi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Bali dan DPRD kabupaten/kota.

Uniknya, PDIP menjadi partai yang paling banyak meloloskan srikandi pendatang baru. Terdapat empat srikandi pendatang baru yang akan bertugas di DPRD Provinsi Bali. Siapa saja mereka? Berikut ulasannya.

1. Anak Agung Paramita Dewi dari PDIP

Agung Paramita Dewi (paling kanan) dalam suatu kegiatan. (Instagram.com/agungparamitadewi)

Sebagai pendatang baru, Anak Agung Paramita Dewi memperoleh suara nomor dua terbanyak di internal PDIP untuk Dapil Bali 1 (Kota Denpasar). Ia mendapatkan 23.202 suara, melebihi politisi senior PDIP di Dapil yang sama, Anak Agung Ngurah Adhi Ardhana. Agung Paramita Dewi merupakan putri sulung politisi senior PDIP, I Gusti Agung Rai Wirajaya.

Anggota Komisi XI DPR RI periode 2019-2024 ini tidak mengikuti kontestasi pada Pemilu 2024. Ia memilih untuk menyerahkan tongkat politiknya ke putri sulungnya tersebut. Agung Paramita Dewi aktif di beberapa organisasi, satu di antarnaya Pemuda Demokrat Indonesia Provinsi Bali. Alumnus SMA Negeri 1 Denpasar ini menjabat sebagai Ketua DPD Provinsi Bali. Agung Paramita Dewi juga aktif melakukan sosialisai pencegahan stunting ke banjar-banjar di Kota Denpasar.

2. Putu Diah Pradnya Maharani dari PDIP

Ni Putu Diah Pradnya Maharani. (Instagram.com/relawan.diahmaharani)

Nama Putu Diah Pradnya Maharani mencuri perhatian masyarakat Bali pada Pemilu 2024. Bagaimana tidak, sebagai srikandi pendatang baru dari PDIP, perolehan suaranya jauh di atas caleg-caleg lainnya. Ia menduduki peringkat pertama caleg dengan perolehan suara terbanyak di Bali yaitu 133.868 suara.

Diah Maharani merupakan putri dari mantan Bupati Gianyar periode 2018-2023, I Made Agus Mahayastra. Ia maju sebagai Caleg DPRD Bali dari PDIP Dapil 9 (Kabupaten Gianyar). Gek Diah--begitu ia disapa--merupakan perempuan berprestasi. Ia pernah terpilih menjadi wakil Bali di ajang Grand Final Pemilihan Puteri Remaja Indonesia.

3. Ni Made Usmantari dari PDIP

Ni Made Usmantari (kanan) bersama suaminya. (Instagram.com/usmantarinimade)

Nama Ni Made Usmantari tentu tidak asing lagi di kalangan politisi partai berlogo kepala banteng ini. Ia merupakan istri dari politisi senior asal Tabanan, I Made Urip. Urip adalah anggota Komisi IV DPR RI periode 2019-2024.

Pada Pemilu 2024 ini, Urip tidak mendapatkan mandat dari induk partainya untuk maju sebagai Caleg DPR RI Dapil Bali. Ia kemudian memberikan tongkat komandonya kepada sang istri untuk maju sebagai Caleg DPRD Bali Dapil Bali 3 (Kabupaten Tabanan). Ni Made Usmantari memperoleh 45.948 suara. Ia menduduki peringkat kedua perolehan suara di internal PDIP Dapil Bali 3.

4. I Gusti Ayu Mas Sumatri dari Nasdem

I Gusti Ayu Mas Sumatri (kiri) di dalam suatu kegiatan. (Instagram.com/mas_sumatri)

Srikandi keempat berasal dari Partai Nasdem Dapil Bali 7, I Gusti Ayu Mas Sumatri. Nama perempuan satu ini sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Kabupaten Karangasem. Ia merupakan mantan Bupati Karangasem periode 2016-2021. Saat itu, ia berpasangan dengan I Wayan Artha Dipa.

Pada Pemilu 2024, Mas Sumatri memperoleh 26.034 suara. Ia berada di peringkat teratas peroleh suara di Partai Nasdem Dapil Bali 7. Perempuan yang sempat tersandung kasus korupsi masker ini masih memiliki pendukung setia yang mengangkat perolehan suaranya.

Empat srikandi Bali pendatang baru di DPRD Provinsi Bali periode 2024-2029 ini mendapatkan amanat untuk membawa Bali ke arah yang lebih baik. Akankah mereka mampu menjaga amanat tersebut, atau hanya sekadar memenuhi kuota caleg dari perempuan saja? Kita tunggu saja setelah mereka menjabat.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Irma Yudistirani
EditorIrma Yudistirani
Follow Us