5 Alasan Warung Kelontong Masih Diminati Sampai Sekarang
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Meskipun ada banyak jenis warung di Indonesia, seperti warung kopi (warkop), warung internet (warnet), atau warung tegal (warteg), tapi ketika hanya mendengar kata "warung" saja tanpa embel apa-apa, umumnya kita langsung terpikirkan sebuah toko atau kedai yang menjual bahan pangan serta jajanan lokal.
Sampai saat ini, warung sembako masih terus eksis bertahan di tengah hadirnya berbagai bisnis ritel. Meski masih terkesan serba manual, tapi warung tetap mampu berdiri dan memberi pemasukan yang lancar untuk pemilik usahanya. Setidaknya, inilah lima alasan kenapa warung kelontong jadi tempat yang diminati hingga sekarang!
1. Mudah diakses oleh berbagai kalangan
Satu keunggulan yang dimiliki bisnis warung seperti ini ialah letaknya yang cukup strategis dan mudah dijangkau oleh banyak orang. Biasanya sebuah warung terletak di area pinggir jalan pemukiman desa atau perkotaan.
Dengan lokasi seperti ini, siapa pun dapat dengan mudah menyadari keberadaan warung dan bisa langsung mendatanginya. Juga, warga yang tinggal di area sekitar warung, jadi tidak harus pergi berbelanja ke tempat-tempat jauh lagi hanya untuk mencari atau membeli beberapa keperluan kecil.
2. Kesempatan membeli secara eceran
Di toko-toko besar, terkadang barang yang dijual sudah dibagi ke dalam satu kemasan besar atau produknya berisi banyak kemasan kecil di dalamnya. Itupun tidak boleh dibeli terpisah alias perlu dibeli sesuai kemasan yang tersedia. Contohnya, beras 25 kilogram (kg) atau wafer berisi 24 bungkus di dalamnya. Hal seperti ini sangat berbeda dengan yang ada di warung.
Saat mendatangi warung di desa atau kota-kota kecil, kita biasanya masih bisa mendapati beberapa produk yang dijual di toko grosir atau toko ritel sejenis. Akan tetapi, produk yang dipajang tidak harus kita beli sekaligus semuanya. Malah, kita dapat membelinya secara eceran.
Mau beli satu bungkus wafer atau sejumlah butir permen tidak mengapa. Ingin membeli beberapa sachet kecap pun bukan masalah sama sekali, selama kita membayar sesuai harga yang ditetapkan. Bahkan, untuk kebutuhan seperti telur, beras, atau barang lainnya pun, mayoritas masih bisa dibeli secara eceran atau per kilogram.
3. Mayoritas barang bisa didapatkan dengan murah
Meskipun benar bahwa ada beberapa barang yang bisa kita dapatkan dengan harga lebih murah saat membelinya di toko grosir, akan tetapi juga perlu mempertimbangkan faktor lokasi dan kemudahan membeli. Nyatanya, mayoritas barang yang dijual di warung sembako masih terhitung murah, dan tidak memberatkan sama sekali.
Apalagi dengan fakta bahwa banyak produk di warung yang bisa dibeli secara eceran. Mulai dari bahan pangan, camilan, alat tulis, dan sebagainya. Tentunya, hal ini menguntungkan kita sebagai pembeli. Kita jadi bisa mendapatkan macam-macam produk tanpa perlu mengeluarkan uang yang terlalu banyak.
4. Tidak perlu antre lama
Poin lain yang membuat warung masih tetap diminati adalah karena untuk berbelanja di sini, pengunjung tidak perlu antre terlalu lama. Umumnya, orang yang datang ke warung adalah warga yang tinggal di area sekitaran saja. Kalaupun ada banyak pembeli yang datang dalam satu waktu, biasanya tidak akan lebih dari lima orang. Hal ini membuat proses transaksi jadi bisa dilakukan secara cepat.
5. Jam operasional yang panjang
Mungkin hal ini tidak berlaku untuk semua warung yang berdiri. Tapi, bisa dibilang kalau bisnis warung atau toko sembako yang ada di Indonesia, umumnya memiliki jam operasional yang cukup panjang. Dimulai dari buka sehabis jam salat subuh atau tepat 6 pagi, hingga kemudian tutup sebelum jam 12 malam.
Hal ini cukup memudahkan untuk banyak orang. Mengingat, di waktu-waktu seperti itulah kita membutuhkan barang atau makanan untuk dibeli. Bahkan ada bisnis lain, seperti warung madura, yang membuka 24 jam. Hal tadi sangat berbeda dengan jam operasional pada toko grosir atau bisnis sejenis, yang rata-rata baru buka jam 8 pagi dan tutup lebih awal dibanding dengan warung-warung berskala kecil.
Semoga setelah membaca artikel di atas, kita dapat lebih mengapresiasi keberadaan warung yang ada di Indonesia. Berkatnya, kita jadi bisa memperoleh bahan makanan serta kebutuhan lain dengan mudah dan murah. Oh iya, perlu diingat juga bahwa setiap tempat berbelanja, tentunya menawarkan hal yang berbeda serta memiliki keunggulannya tersendiri. Artikel ini pun tidak bermaksud menjelek-jelekkan jenis bisnis ritel lainnya. Jadi, jangan salah paham, ya!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.