Profil Rektor Universitas Udayana Pertama

Ia lahir dalam lingkungan spiritual

Nama Universitas Udayana (Unud) kembali mencuat setelah rektornya ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi Dana Sumbangan Institusi (SPI) mahasiswa baru seleksi Jalur Mandiri Unud tahun 2018 sampai 2022. Prof Dr Ir I Nyoman Gde Antara merupakan Rektor Unud untuk masa bakti 2021 hingga 2024 atau Rektor Unud ke-11.

Lalu siapakah rektor Unud pertama? Ia adalah Prof Dr Ida Bagus Mantra. Berikut profil rektor pertama Unud pertama yang dikutip dari Kebudayaan.kemdikbud.go.id.

Baca Juga: Biografi Singkat Rektor Unud I Nyoman Gede Antara

Baca Juga: Ditetapkan Tersangka, Rektor Unud: Kita Hormati Proses

1. Prof Dr Ida Bagus Mantra lahir di lingkungan spiritual

Profil Rektor Universitas Udayana PertamaLukisan Prof Dr Ida Bagus Mantra di Gedung Dharma Alaya, Lumintang. (Instagram.com/rai_mantra)

Prof Dr Ida Bagus Mantra lahir pada 8 Mei 1928 di Badung (saat ini disebut Denpasar). Ida Bagus Mantra tumbuh besar di lingkungan Griya Kedaton karena ayahnya, Ida Bagus Rai, adalah seorang pendeta Hindu (pedanda).

Lingkungan Girya Kedaton yang penuh dengan suasana spiritual ini telah membentuk jati diri dan identitasnya. Ida Bagus Mantra kecil tumbuh menjadi pribadi religius dan santun.

2. Menjabat sebagai Dekan Fakultas Sastra Unud

Profil Rektor Universitas Udayana PertamaFakultas Sastra Unud saat awal berdiri. (YouTube.com/Udayana TV)

Karena dipengaruhi oleh lingkungan griya tempat tinggalnya, Ida Bagus Mantra menekuni sastra timur di Algemene Middelbare School (AMS) di Makassar. Ia kemudian melanjutkan studinya di Visva Bharati University, India. Ia meraih gelar master pada tahun 1954 dan gelar doktor pada tahun 1957.

Seperti diketahui, berdirinya Unud berawal dari Fakultas Sastra Udayana cabang Universitas Airlangga Surabaya. Fakultas ini diresmikan pada 29 September 1958, yang mana Prof Dr Ida Bagus Mantra adalah tokoh di balik berdirinya Fakultas Sastra tersebut.

Ia kemudian diangkat menjadi Dekan Fakultas Sastra pada tahun 1962 hingga 1964. Fakultas Sastra didirikan dengan harapan bisa menjadi sumber motivasi, inspirasi untuk mempertahankan dan menggali kebudayaan Bali.

3. Menjabat sebagai Rektor Unud pertama

Profil Rektor Universitas Udayana PertamaGedung Universitas Udayana. (YouTube.com/Udayana TV)

Karena keberhasilannya memimpin dan penggagas berdirinya Fakultas Sastra, Prof Dr Ida Bagus Mantra dipercaya untuk menduduki jabatan sebagai Rektor Unud pertama. Ia menjadi Rektor Unud periode 1964 hingga 1968.

Dikutip dari Unud.ac.id, Prof Dr Ida Bagus Mantra juga tercatat sebagai guru besar pertama di Unud. Atas jasanya tersebut, Fakultas Ilmu Budaya Unud mengabadikannya dalam sebuah patung. Patung ini juga sebagai pengingat civitas akademika Unud agar lebih memahami sejarah berdirinya Unud.

4. Menjadi Gubernur Bali

Profil Rektor Universitas Udayana PertamaIlustrasi Kantor Gubernur Bali. (YouTube.com/naqeeb ag)

Prof Dr Ida Bagus Mantra juga berkiprah di luar Unud. Yaitu penggagas terbentuknya Maha Widya Bhawana Institut Hindu Dharma (IHD) pada tahun 1963. IHD ini sekarang menjadi Universitas Hindu (Unhi) Denpasar.

Pemerintah kala itu juga memercayakan jabatan Direktur Jenderal Kebudayaan pada Prof Dr Ida Bagus Mantra. Karena beberapa hal dan kepemimpinannya yang mengagumkan, Prof Dr Ida Bagus Mantra diangkat sebagai Gubernur Bali.

Ia menjabat sebagai Gubernur Bali dalam dua periode, yaitu tahun 1978 hingga 1983 dan 1983 hingga 1988. Saat itu, ia menggantikan Soekarmen yang menjabat dari tahun 1967 hingga 1978.

5. Sebagai penggagas Taman Budya (Art Centre)

Profil Rektor Universitas Udayana PertamaPanggung Terbuka Ardha Chandra di Taman Budaya Denpasar. (Denpasarkota.go.id)

Prof Dr Ida Bagus Mantra sangat lekat dengan pelestarian budaya Bali. Perhatiannya terhadap budaya, seni, dan para pelaku di dalamnya patut diacungi jempol.

Dikutip dari situs Denpasarkota.go.id, Prof Dr Ida Bagus Mantra menggagas Proyek Pengembangan Pusat Kesenian Bali di Denpasar. Pembangunan proyek ini dipercayakan kepada seorang arsitek terkenal Bali kala itu, Ida Bagus Tugur.

Kawasan Pusat Kesenian Bali ini kemudian diberi nama Taman Budaya atau sering disebut dengan nama Art Centre di Jalan Nusa Indah, Kota Denpasar. Kawasan ini terdiri dari beberapa area pertunjukan seperti Kalangan Angsoka, Kalangan Ratna Kandha, Kalangan Madia Mandala, Panggung Terbuka Ardha Chandra, dan Panggung Tertutup Ksirarnawa.

Selain berkecimpung di dunia pendidikan, Prof Dr Ida Bagus Mantra juga sempat diangkat sebagai anggota Dewan Pertimbangan Agung (DPA) untuk masa bakti 1993 hingga 1998. Prof Dr Ida Bagus Mantra meninggal pada 10 Juli 1995 di Denpasar.

Ari Budiadnyana Photo Community Writer Ari Budiadnyana

Menulis dengan senang hati

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya